Siang menjelang sore hari kala itu. Hari yang diberkahi
semoga Allah penuhi.
Saya hendak cerita tentang inspirasi dari kelompok halaqoh
smansa yang saya pegang.
Isinya sekumpulah muslimah kelas sebelas / kelas 2 SMA kita
biasa dulu menyebutnya.
Kami memang berjanji untuk bertemu jam 3 sore sesuai jam
pulang mereka.
Tapi ternyata bel pulang berbunyi pukul 1 siang. Guru-guru
sepakat memulangkan lebih awal.
Ternyata ada Study Tour yang harus dipersiapkan
Tapi saya tidak tau akan kepulangan mereka yang lebih awal
itu.
Mungkin mereka memang berniat untuk ttp halaqoh di sore
hari.
Atau mungkin saja mereka tak mau merepotkan saya untuk
datang lebih awal.
Saya tetap berencana datang pukul 3 sore. Menjelang ashar
kala itu.
Dari grup WhatsApp satu persatu mereka memberi kabar sedang
di rapat tertentu/ mengerjakan tugas.
Seorang dari mereka mengabari sudah di angkot hendak
perjalanan pulang.
Rupanya ia lupa sudah ada janji pekanan halaqoh sore ini.
Maka saya mengizinkannya untuk pulang.
Setibanya saya di masjid tempat kami biasa halaqoh, sesosok
gadis mengulurkan tangan hendak menyalami saya.
Saya bingung, itu si gadis yang tadi mengabari sudah di
angkot hendak perjalanan pulang.
“Billa kok ada di sini”
“Iya, ka dea. Billa balik lagi.”
“Kan tadi udah di angkot mo pulang??”
“Gapapa, ka. Tadi soalnya Billa lupa ada liqo jadi udah
keburu mo pulang. Kesel kak kenapa bisa lupa, huhu”
“Emang udah sampai mana?”
“Baru sampe polsek (sukmajaya) kok ka”
Oke, saya menghela nafas lalu tersenyum. Saya sepertinya
sedang diajari Allah lewat mereka. Bukan sebaliknya.
Polsek Sukmajaya itu lumayan jauh loh dari Smansa. Iya sih,
rumah anak ini memang masih jauh lagi kesana lagi ke arah Tapos.
Tapi tetep aja begitu tau dia balik lagi ke arah Smansa
padahal udah sampe jarak yang lebih dekat ke rumahnya, saya jadi merasa campur
aduk.
Campur aduk sampai-sampai saya merasa betulan deh saya yang
sedang diajari banyak oleh Allah lewat mereka.
Diajari komitmen, diajari sikap tawakkal, diajari sikap
berlomba dalam kebaikan, diajari sikap bersegera menyambut panggilan halaqoh
Duh, duh, duh.
Hati saya berkaca-kaca sesorean dan sepulangnya ngisi mereka
deh
Asli. Selalu begitu. Bukan kita yang memberi energi positif
pada kegiatan dakwah, tapi kegiatan dakwah yang memberi jutaan energi positif
pada kita.
Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulilah. :’)
Belum ada tanggapan untuk "Inspirasi Sore Sekitaran Smansa"
Posting Komentar