Masih Tentang Dramione






Ih ya ampun masih aja ini ya saya terjebak di dalam dunia Dramione. Seru banget sih soalnya. Hihihihi. Banyak banget penulisnya dan setiap hari ada aja tulisan baru tentang Dramione ini. Dan saya sebagai penyuka fiksi langsung berpikir, oh my gosh I love love love so much being in this fandom! Top of masterpiece, indeed!

Buanyak banget fanfic Dramione yang telah dan sedang saya baca. Yang mana favorit saya? Bisa saya katakan favorit saya adalah fanfic yang membuat hati saya terharu, entah karena bahagia, sedih, atau kombinasi keduanya juga boleh.

Saya kurang begitu suka kalau ada fanfic yang mendiskreditkan salah satu tokoh. Yaa walaupun saya paham betul urgensi adanya tokoh antagonis di dalam sebuah karya fiksi ya.

Salah satu favorit saya yang ini nih -> jadi ada sebuah fanfic yang menceritakan di mana Draco menikah dengan Astoria, seperti di buku dan di film. Yap, mereka menikah padahal ini fanfic Dramione. Namun unfortunately Astoria passed away dan Draco begitu menderita ditinggalkan Astoria. Draco menjauh dari semua, bahkan dari pekerjaan dan teman-temannya dan hanya hidup bersama anak lelakinya, Scorpius.

Scorpius pun menghubungi sebuah acara di radio dan memohon permintaan kepada penyiarnya untuk mencarikan istri baru untuk ayahnya agar ayahnya bahagia kembali. Hermione gimana? Jadi pendengar radio itu dan merasakan ada tarikan yang membius gitu ketika mendengar permintaan Scorpius. Ah! What an uwuness, ya kaan? Hihihihihihihi.

Saya suka sekali fanfic setipe begitu pokoknya deh… Yang membuat hati kedap-kedip karena terharu. Yang penulisnya pandai menyentuh hati para pembaca.

Sejatinya membaca fanfic membuat saya mengetahui banyak cara penulisan. Ada yang memiliki kekuatan di dialog, ada yang memiliki kekuatan di narasi, ada yang menyukai tempo yang lambat dalam membangun koflik, ada yang menyukai tempo yang cepat, ada yang pilihan katanya indah, ada yang pilihan katanya menukik, tetapi semuanya memiliki kekhasan masing-masing.


Aduh.

Dunia Dramione ini tidak pernah gagal dalam memuaskan hasrat bacaan fiksi yang bagus untuk saya setiap harinya deh. HUHUHUHU. TERHARUUUUU.

Kemarin saya membaca tiga judul fanfic. Masing-masing begitu bagus, indah, meskipun ada kelemahan maupun kelebihannya masing-masing.

-          Ada yang bercerita tentang kehidupan dewasa mereka di mana Hermione dan Draco sama-sama single parent dengan satu anak perempuan lalu anak-anak mereka menjadi kawan dekat di pre-school dan perlahan tapi pasti Draco dan Hermione pun menjadi dekat satu sama lainnya. Aaaaaaakkkkkkk!!!!

 

-          Ada yang bercerita tentang Marriage Law yaitu hukum yang dibuat kementerian sihir untuk memasangkan para penyihir untuk menikah dengan calon yang sudah ditentukan oleh kementerian sihir. Hermione sudah berjuang mati-matian melawan Marriage Law ini tapi sayang tidak berhasil. Draco yang dingin, mengajak Hermione kooperatif karena kalau tidak menikah mereka akan dipenjara di Azkaban. Hermione dengan terpaksa mengiyakan. Lambat laun Hermione trenyuh karena sikap kedewasaan Draco saat menjadi suaminya. Huhuhuhu

 

-          Ada yang bercerita tentang Draco dan Hermione yang pingsan di kelas ramuan lalu terbangun di dalam mimpi (atau altenate universe) di mana mereka 10 tahun lebih dewasa, menikahi satu sama lain dan sudah memiliki dua orang puteri. Mereka mencari cara untuk kembali pulang sambil berakting pura-pura menjadi suami istri di hadapan kedua puteri mereka. Kyaaaa, cute bangeeettt!!!

Seru-seru, ya? Hihihihi.

 


Saya pribadi awalnya membaca fanfic Dramione dari yang terkenal-terkenal dulu, misalnya Isolation, Turncoat, Breath Mints Battle Scars, Wait and Hope, Aurelian. Itu belum semuanya. Ada lagi fanfic Dramione yang terkenal banget tapi belum saya baca, misalnya yang judulnya Menacled, The Auction, eh udah kah dua doang? Berarti yang lain udah semua ya? Hahahaha

Satu hal yang membuat saya suka sekali dengan Dramione adalah betapa kreatifnya dan betapa rajinnya para penulisnya sih. Itu sungguh mengesankan sekali.

Hampir setiap hari selalu ada 5-8 update fanfic Dramione yang hadir. Itu sungguh-sungguh luar biasa sih. Dan di tengah pandemic begini, membaca tulisan yang membuat hati terharu, ikut marah, sedih, senang, sampai menangis itu sungguh sebuah hiburan tersendiri buat saya sih….

:’)

Kembali lagi ya, setiap tulisan, termasuk fanfic Dramione pastinya punya kelemahan dan kekurangannya masing-masing. Rasanya itu juga kembali ke selera para pembaca sih ya. Adapun para fanfic Dramione yang terkenal sampai dibicarakan bertahun-tahun setelahnya (contohnya Menacled, Aurelian, Turncoat) itu rata-rata menurut saya karena tiga hal ini sih:

-          Penulisnya bagus banget mencari ide dasar cerita dan juga konflik-konfliknya

-          Penulisnya pinter banget mengembangkan jalan cerita, sangat-sangat brilian sekali

-          Penulisnya rajin banget membelok naik-turunkan cerita sehinga menghasilkan fanfic sepanjang novel alias panjaaaaaaaanggg bangeeeeetttt (rata-rata 200 ribu kata, crazy I know in a very good way of course )

Oh sungguh menarik banget sih fenomena Dramione ini. Sekali lagi ada yang mengatakan bahwa ini bisa jadi terkait masa lalu para pemeran asli tokoh Draco & Hermione yaitu Tom Felton dan Emma Watson yang sempat cinlok di lokasi syuting Harry Potter. Uhuk-uhuk. Ehemmmmm


 

Kalau menurut saya sangat bisa jadi. Udah mana foto Emma di IG milik Tom di mana Emma lagi diajarin gitar sama Tom masih ada lagi sampai sekarang alias tidak pernah dihapus. Aaaaaak apakah ini berarti benar mereka adalah pengejawantahan Dramione di kehidupan nyata?*gigit bantal *gemesgemesgemesgemes  *fansshipperHALUUU

>,<

Sungguh luar biasa memang kekuatan para fans ini ya. Dipikir-pikir kan mereka para penulis fanfic ini tidak dibayar sepeser pun untuk membuat fanfic tapi mereka tetap membuatnya, beberapa bahkan membuatnya dalam kadar sangat-sangat serius sekali.

Ouch. Ouch. Ouch.

Sungguhlah saya merasa membaca fanfic Dramione ini ibarat sedang menonton film. Adegan demi adegan, emosi demi emosi, membuat kita seolah-olah berada di dunia Dramione dan ikut merasakan apa yang sedang dilakukan Dramione.

Lagi-lagi setiap penulis punya kekhasannya masing-masing sih. Tapi yang terkenal-terkenal seperti Aurelian, Breath Mint Battle Scars, Wait And Hope, Turncot, itu semua memang BAGUS BUWANGET BUWANGET BUWANGET SIH. HUHUHUHU.


 

Yuk coba saya sharing di mana bagusnya mereka menurut saya yaa

-          Aurelian = menurut saya ide dasar Aurelian ini super menarik sih. Aurelian, si anak kecil ini adalah anak Draco dan Hermione yang dilempar ke masa lalu pakai time turner (inget Harry Potter 3?) oleh Hermione karena mereka sedang diburu Death-Eater. Aurelian mendarat di The Burrow, rumah keluarga Weasley di mana Hermione lagi berada di sana. Dan pertama melihat wajah Hermione, Aurelian refleksi bilang “Mum?”.

 

Hermione mo pengsaaaaan. Kaget dan bingung, Aurelian ditanya dengan lembut oleh Molly Weasley dan dia bilang Hermione adalah ibunya. Shock berat si Hermione. Tapi akhirnya diajak masuk deh si Aurelian, dibawa pulang ke rumahnya terus besok dibawa kerja ke kementerian sihir. 

 

Nah, pas besoknya diajak kerja eh pas liat Draco di kementeria sihir si Aurelian refleks meluk kaki Draco sambil bilang, “Daddy! Daddy!”. Aakkkkk gilegilegilegile gemesgemesgemes astaghfirulloh gemesssiiiin. Sebagai pembaca saya merasa ikut shock pas adegan awal-awal ini. Aurelian oh Aureliaaan. Wkwkwk.

 

-          Breath Mints Battle Scars = menurut saya penulis fanfic ini pandai banget membangun konflik yang bikin panas hati juga bikin panas mata. Kok mata, iya soalnya bikin mewe. Huhuhuhu. Cuma banyak banget yang kudu diskip karena adegan dewasanya, hadeuhhh.

 

Breath Mints Battle Scars ini bercerita tentang post-war di mana Draco dan Hermione kembali ke Hogwarts untuk tahun ke-8 mereka. Lalu somehow mereka jadi suka ketemu di tepi danau Hogwarts. 

 


 

 

Ternyata Draco ke sana karena Dark Mark dia tuh punya kutukan jadi selalu punya sensasi terbakar. Tapi Hermione menyangka Draco mau bunuh diri. Belum lagi kewajiban Draco menulis diary sebagai pengobatan PTSD-nya. Duhhhh. Serius yah. Saya menamatkan fanfic Breath Mints Battle Scars ini hanya dalam satu hari lho.

 

Padahal terdiri dari 40 chapter coba deh. Saking serunya, guysss. HEHEHEHE.

 

-          Turncoat = menurut saya fanfic Turncoat ini beberapa chapternya juara banget bikin hati serasa ditusuk belati saking sakitnya. Deuh lebbay. Nggak seriusan deh. Memang fanfic Turncoat ini agak-agak lama dan panjang karena ada dua POV (point of view, sudut penceritaan dalam sebuah cerita) yaitu POV Draco dan POV Hermione.

 

Awal-awal penggunaan dua POV ini bikin gemeteran asli dan merinding banget. Gimana nggak, satu adegan direka ulang dari sudut pandang Draco dan Hermione. Tapi lama-lama jadi bosen banget. Hahahaha.

 

Tapi fanfic Turncoat ini juara sih dalam beberapa adegannya yang tak terlupakan banget. Ide utama fanfic Turncoat ini adalah mereka masih berperang melawan Voldemort dan Draco sebagai Death Eater ingin menolong Order.

 

Hanya Draco menunjuk Hermione sebagai perantaranya. Hanya melalui Hermione, Draco akan membocorkan semua rencana Voldemort selanjutnya.

 

Nah, Draco sama Hermione ini jadi belajar saling mempercayai karena jadi perantara satu sama lain. Eh satu ketika Hermione ditangkap oleh Death Eater. Huhuhuhu. Di situlah letak salah satu adegan tak terlupakan dari fanfic Turncoat ini.

 

Draco harus menyiksa Hermione di hadapan Death Eater lainnya agar mereka tidak curiga bahwa Draco bekerjasama dengan Hermione. Huks huks. Ya ampun, itu membacanya bikin hati serasa diremes-remes sampe lecek tau ga sih. Huhuhuhu. 

 

Draco dengan segala kata-kata makian di dalam hatinya. Draco memaki “FUCK, GRANGER. PLEASE, PLEASE, PLEASE, GRANGER, PLEASE SURVIVE THIS, JUST ONCE MORE. FUCK FUCK. PLEASE, HOLD ON GRANGER” Dan itu semua diucapkan di dalam hati sementara tongkatnya Draco mengarah ke tubuh Hermione dengan semua kutukan itu bikin hati pembaca hancur lebur sih.

 

HUHUHUHUHUHU.

 


 

 

Singkatnya sih dunia Dramione ini dipenuhi begitu banyak cerita dengan berbagai derajat keindahan, keseruan, dan keharuan. Semuanya gratis, bisa dibaca kapan saja dan oh sungguh seperti menemukan sebuah berlian kalau mendapatkan cerita yang bagus banget tuh.

Buat yang penasaran, googling aja, ketik judul fanficnya dan sematkan “dramione fanfic” di belakangnya, voila! Pasti ketemu deh fanfic yang dimaksud.

Okeh sampai di sini dulu blabbering saya soal Dramione ini yah. Terima kasih banyak sudah mau membaca curhatan saya ini.

Sampai ketemu di tulisan-tulisan selanjutnya. Sepertinya masih akan tentang Dramione lagi.

HEHEHEHEHE


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk " Masih Tentang Dramione"

Comment