REVIEW THE PHOENIX POTION

 



Prolog

Duile segitunya ya Dey sampai dibikin review. Hahaha. Abis segitu serunya sih fanfic satu ini. Sungguh seru, sungguh panjang, sebetulnya panjangnya ini nyaris menyaingi Tersanjung kalau saya pikir-pikir lagi, tapi bedanya ini adalah fanfic, bukan sinetron. Wahahahaha.

Dan uniknya fanfic ini walaupun panjang sama sekali tidak membosankan. Setidaknya bagi saya begitu sih. Makanya hayuk dibaca coba yah, dan kabarkan bagaimana kalau menurut kalian, okey?

😉

Perkenalkan, The Phoenix Potion, fanfic Dramione yang menggeser judul-judul fanfic lain untuk menjadi juara satu di hati saya. Cieh, cieh, juara satu. Huehehehe.

Yuk kita mulai pembahasan tentang The Phoenix Potion ini!

 

Biodata Fanfic

Judul : The Phoenix Potion (TPP kita singkat aja begitu yaa)

Jumlah Chapter : 111

Link : https://archiveofourown.org/works/22177075/chapters/52942939

 

Sinopsis Fanfic (spoiler, spoiler, spoiler everywhere!)

Jadi ceritanya fanfic TPP ini menceritakan tentang dua tokoh utama, Draco Malfoy dan Hermione Granger, yang telah menjadi sepasang suami istri selama 20 tahun lamanya. Mereka memiliki lima orang anak, Rina, Collin, Lizzie, Meg, dan Robert. Pasangan ini berada di tengah pusaran kasus pembunuhan para penyihir muggleborn yang ditangani kepala Auror, Harry Potter.

 

Kesan Pertama The Phoenix Potion

Waw, ternyata Draco Malfoy sangat hot saat digambarkan menjadi ayah lima orang anak! Itu sih kesan pertama saya. Wkwkwk.

 

Gile sih, parah keren banget Draco sebagai bapak-bapak dari lima orang anak. Di setiap fanfic, adalah sebuah hak pengarang untuk seperti apa penggambaran Draco dan Hermione. Ada yang soft, ada yang gahar banget, ada yang pertengahan, ada yang too sweet, ada yang dark banget.

 

Nah, di TPP ini kesan Draco yang saya tangkep tuh dia dewasa sejak remajanya (Ketika masih di Hogwarts). Kedewasaan itu terus dia bawa dan pertahankan termasuk ketika di masa perang melawan Voldemort dia harus mejadi double agent karena mencintai Hermione.

 

Ouch. Hatikuh…

 

Kelima orang anak Granger-Malfoy (iya itu nama keluarga mereka, bukan Malfoy tapi Granger-Malfoy) juga jadi salah satu kelebihan fanfic ini sih. Mereka bukan cuma hiburan atau pemanis tapi jadi unsur utama cerita.

 

Dengan panjang 111 chapter, The Phoenix Potion ini menyajikan perjalanan Draco dan Hermione dari ketika masih bersekolah di Hogwarts, masa perang, masa peradilan Wizengamot, masa-masa menikah, dan masa-masa sekarang.

 

So cool banget sih fanfic ini. Baru nih nemu saya satu judul yang bisa membuat saya duduk anterng berminggu-minggu hanya mantengin judul dia aja.

 

Yaa meskipun menurut saya pribadi, tone fanfic TPP ini agak-agak dark ya. Sehingga beberapa kali harus saya selingi sih membaca fanfic lain yang lebih manis.

 

Tapi kalau TPP udah chapter tentang interaksi anak-anak Granger-Malfoy dengan orangtuanya, udah deh, bubar jalan. Semua rasa manis berkumpul jadi satu sampai bikin saya sakit gigi deh saking manisnya.

 

Leebbbaay ;p

 

Hihihihi.

 

 

Kelebihan The Phoenix Potion

Tentu aja kelebihan fanfic TPP ini adalah begitu dalam dan begitu kompleksnya cerita yang dibangun. Penulis TPP tidak terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menyingkap masalah demi masalah, konflik demi konflik.

Tapi di antara semua itu, penulis juga memberikan kejutan-kejutan manis yang semua bermuara pada satu kesimpulan : cinta di antara Draco Malfoy dan Hermione Granger emang kuat banget sih.

 

Huhuhuhu.

 

Oh iya kelebihan lainnya adalah TPP ini memiliki dua alur cerita yang berjalan. Satu maju, dan satu lagi mundur. Yap, fanfic ini memiliki bagian-bagian di mana cerita flashback ke belakang (20 tahun lalu).

 

Saya mengira flashback ini hanya selingan. Sempilan di antara alur cerita maju seperti fanfic-fanfic lainnya. Tetapi ternyata tidak sama sekali. Pada fanfic TPP ini, alur flashback menjadi tulang punggung kekokohan cerita masa sekarang.

Dan flashback yang diceritakan juga begitu kaya dan tidak sederhana. Ah, saya salut banget sih sama penulis TPP ini. Ingin salim cipika-cipiki kalau ketemu, sungguh brilian dan fantastis banget kerja kerasnya dalam membangun cerita sebagus ini dalam 100 chapter.

 

Fluffy Part (spoiler, spoiler, spoiler spoiler everywhere!)

Dalam setiap fanfic Dramione yang saya baca, hamper semuanya memiliki bagian fluffy yang membuat pembaca ikutan tersenyum saat membacanya. Wajar saja sih. Pasangan Draco Malfoy dan Hermione Granger ini punya banyak aspek personality yang bisa digali untuk sisi-sisi fluffy dalam hubungan mereka.

Mereka berdua sama-sama cerdas. Mereka berdua sama-sama rapih. Mereka berdua sama-sama keras kepala. Mereka berdua sama-sama teguh pendirian. Mereka berdua sama-sama pembelajar yang cepat.

Dan semua aspek ini dieksplor dengan sangat baik oleh penulis TPP ini. Namun yang membuat TPP ini agak berbeda adalah Draco dan Hermione sudah berusia 39 tahun, menjelang 40 tahun.

Pembaca tentu tidak berharap aspek hubungan yang terlalu menekankan sisi fluffy pada usia seperti itu. Namun penulis TPP berhasil membuat para pembaca bisa menyelami aspek psikologis pernikahan pada usia 30 tahun akhir tersebut.

Oh, sungguh-sungguh aspek fluffy yang membuat saya mengangguk karena somehow saya dapat memahami.

Yep, saya pada tahun ini baru memasuki 9 tahun pernikahan. Jauh dari 20 tahun pernikahan Draco dan Hermione di fanfic ini tetapi aspek fluffy pasangan yang sudah lama menikah dan memiliki anak? Oh, yeah, saya paham betul tentang itu.

Memuaskan banget sih intinya aspek fluffy di fanfic ini. Apalagi fanfic TPP ini saya temukan di bawah pencarian katagori “fanfic Dramione di mana Draco dan Hermione berdua menantang dunia, ride or die gitulah”.

Yap, dan betul sekali.

Pasangan Draco Malfoy dan Hermione Granger di fanfic ini benar-benar membuat iri karena kekuatan cinta mereka yang bisa membuat mereka melampaui semua tantangan, bahkan dari keluarga dan sahabat-sahabat.

Yap. Spoiler, di TPP ini Harry dan Ron tidak setuju dan sampai 20 tahun kemudian masih tidak setuju Hermione menikah dengan Draco.

Pppfffffttt.

:’(((

Tapi selain aspek fluffy dari Draco dan Hermione, di fanfic ini aspek fluff sebetulnya saya rasakan lebih banyak datangnya dari anak-anak mereka lho….

Semacam yang “ya ampun…so sweet banget ini mereka anaka-anak Granger-Malfoy ini ya”. Masing-masing mereka masuk ke asrama yang berbeda di Hogwarts.

Satu di Slytherin, satu di Gryffindor dan satu lagi di Huflepuff, ketiga anak Granger-Malfoy ini memberikan nuansa yang fluff banget kalau lagi saling berdiskusi, apalagi kalau lagi berdiskusi respon teman-teman seasrama tentang orangtua mereka.

Duh. Duh. Duh.

FLUFFY ABIS!

Huhuhuhu

Angst Part

Di The Phoenix Potion ini banyak banget sih angsty-nya. Kadang-kadang bikin pengen ikut jambak rambut saking keselnya. Tapi penulisnya pandai menciptakan grey character. Sehingga kita pun bisa mengrti dan memahami decision making dari satu sosok.

Namun di atas segalanya, part paling angsty di TPP ini menurut saya sih adegan Draco diadili di peradilan Wizengamot sih. Itu sangat sangat sangat angsty abis. Tapi penulisnya lagi-lagi bagus dan pandai banget meramu adegan demi adegan sehingga pembaca habis marah-marah, terus nangis-nangis terus tersenyum trenyuh karena terharu.

Huhuhu.

Kesel kan?

Lust Part

Sebagian besar fanfic Dramione nyaris selalu memberikan adegan lust ini secara eksplisit. Sepertinya pada terbawa sexual tension yang memang kuat ya dari Tom Felton dan Emma Watson. Lah kok jadi ke mereka sih, Dey?

Dramione berbeda lho dari Feltson (sebutan fandom shipper Tom dan Emma). Buat saya sama ah, wkwkwk.

Nah, tapi menurut saya di TPP ini bagian yang mengandung sexual content-nya tidak terlalu banyak. Ada fanfic yang bejubel yah ya ampuuun lust part di mana-mana. Huhuhuhu.

TPP ini menurut saya penulisnya cerdas sih. Bahkan honeymoon paska Draco dan Hermione aja digambarkan lewat dialog, bukan adegan eksplisit, tapi dialog demi dialog di mana pembaca bisa membayangkan betapa bahagianya pasangan baru tersebut.

Huhuy!

Love Part

Aih, adegan percintaan di dalam fanfic ini tuh kadang-kadang tidak eksplisit dari Draco dan Hermione-nya tapi dari respon dan tanggapan orang terhadap hubungan mereka. Ada satu yang paling membekas banget sih buat saya.

Ini spoiler abis. Jadi di chapter 80-an, Harry mengajak Ron melihat sebuah cermin yang ternyata adalah cermin dua arah yang satunya lagi Harry tanam di rumah Granger-Malfoy. Harry melakukan ini karena masih merasakan ketidakpercayaan bahwa Draco serius mencintai Hermione, sahabat yang sudah Harry anggap seperti saudarinya itu.

Bagaimana dengan Ron? Ron apalagi ya, lebih-lebih deh daripada Harry. Ron sempat bertunangan dengan Hermione. Bayangkan betapa sakit hati dan kecewanya Ron saat Hermione memutuskan hubungan pertunangan mereka saat Draco ditemukans etelah menghilang 2 tahun paska perang melawan Voldemort (duh part ini nyes banget, huks-huks)

Harry mengajak Ron melihat cermin yang sudah ditanam oleh Harry di rumah Grange-Malfoy itu. Itu adalah benda yang selalu Harry lihat setiap hari untuk mencari-cari bukti asumsi Harry bahwa Hermione tidak bahagia hidup Bersama Draco.

Lalu apa yang Harry dan Ron lihat di cermin itu? Draco yang menggendong baby Robert, anak kelima mereka. Hermione datang lalu mencium Draco dan Robert. Lalu datang anak keempat mereka, Meg. Dan mereka asyik saling bercengkrama dan berpelukan hangat.

Oh :’((somehow itu menurut saya indah banget sih.. Bener-bener bikin TPP ini jadi juara satu di hati saya ya karena itunya tadi itu.. Cara indah penulisnya dalam menggambarkan love part ini salah satunya.

Bukan dengan tindakan atau ucapan antara Draco dan Hermione itu sendiri tapi bagaimana mereka dilihat oleh orang-orang yang tidak menyetujui hubungan mereka, bahkan setelah 20 tahun pernikahan mereka berjalan.

Oh…hatikuuu. Huhuhuhu.

Kesimpulan

The Phoenix Potion adalah fanfic Dramione yang menempati juara satu di hati saya, setidaknya per hari ini, muehehehe. Karena fanfic Dramione ini gila sih banyak banget. Huhuhuhu. Sungguh ingin membaca semuanya. Tapi akhirnya pilah-pilih, kalau suka lanjut, kalau nggak didrop. Dan akhirnya mengandalkan rekomendasi orang-orang aja.

Kesimpulannya kok panjang, wkwkwk. Intinya mah The Phoenix Potion ini sungguh lah membuat saya terpikir betapa brilian otak penulisnya, dan segitu cintanya dia sampai mau membuat karya gratisan bernama fanfic ini dengan begitu bagus sekalinya.

Pokoknya I LOVE YOU, THE PHOENIX POTION!

Belum tamat baru chapter 88 coba lho tapi eike udah kesenengan sampe bikin review begini, hahahahaa

Hah, apa? Foto Tom Felton di awal tulisan?

Itulah imajinasi saya tentang Draco Malfoy menuju 40 tahun dengan lima anak.

:’)))

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "REVIEW THE PHOENIX POTION"

Comment