Daebak! Kosa Kata Korea Favoritku!



Salah satu efek dari nonton drakor memanglah terpaparnya kita pada bahasa Korea. Ceileh terpapar >,<


Bahasa Korea sendiri buat saya yang orang Depok ini sungguh asing. Secara bahasa yang saya bisa cuma Bahasa Indonesia doang, wkwkwk. Eh, sama Bahasa Sunda dan Bahasa Inggris meskipun ga fluent-fluent amat (ngeri ditanya skor TOEFL soalnya, ahahaha)


Oh, dan menurut saya Bahasa Korea ini berdiri sendiri ya, dia ga mirip bahasa Tiongkok ataupun bahasa Jepang.


Ketiga bahasa itu masing-masingnya terdengar sangat unik di telinga saya ini.


Saat menonton drakor memang dapat dipastikan 99% isinya adalah Bahasa Korea. Iya sih kadang ada cerita yang memunculkan tokoh yang dapat berbahasa Inggris.


Namun, itu pasti tidak sampai mendominasi. Bahasa utamanya tetaplah Bahasa Korea.


Nah, konon Bahasa Korea ini seperti juga bahasa lain di dunia, memiliki berbagai aksen. Paling kentara sih ketika saya menonton drakor When The Camellia Blooms waktu itu deh.


Tokoh polisi polos nan bucin, Hwang Yong Shik yang diperankan dengan menawan oleh Kang Ha Neul (mwah!)  di situ berbahasa Korea dengan aksen yang berbeda.


Saya sih baru tahu ketika mencari-cari informasi di internet bahwa memang aksen di drama When The Camellia Blooms itu memang dibedakan dari aksen Seoul. Wajar yak karena When The Camellia Blooms sendiri bercerita settingnya itu di kota kecil (Ongsan, kota fiktif), bukan kota besar macem Seoul gitulah.


Oke, jadi bagaimana dengan saya sendiri?


Saya? Walah, saya cinta banget dong Bahasa Indonesia (pencitraan wkwk) tapi efek menonton drakor memang sedikit-sedikit membuat saya menjadi (sok) paham dan (sok) tahu akan Bahasa Korea.


Padahal sih saya sampai saat ini belum pernah ke Korea Selatan (doakan dong biar ada rejeki bisa kesana, hahaha)


Gara-gara drakor, sekarang ini kalau saya mendengar berita yang mengagetkan, suami saya dikirim ke Seoul misalnya (amin-kan plis yorobun, hahahaha) maka refleks saya akan berteriak: DAEBAK!!!


>,<


Hahahahahaha.


Ya, “Daebak” adalah kata yang kini menjadi bahasa Korea kecintaan saya banget. Sepertinya sedikit-sedikit saya akan ngomong “Daebak” ini.


Secara kan saya orangnya ekspresif, kejadian netral aja bisa saya bikin jadi lebay responsnya apalagi kejadian yang beneran menggemparkan.


Huehehehehehe.


Jadilah sekarang kalau senang, takjub atau gempar, saya akan melompat terkejut sambil berteriak “DAEBAK!”


Respon suami sih awal-awal mengernyit karena tidak mengerti. Namun, kesini-sininya sih dia akhirnya mengerti bahwa setiap saya ngomong “Daebak” itu artinya ekspresi kekagetan, kekaguman, atau kombinasi dari keduanya dalam Bahasa Korea.


Untung suami saya tidak protes, ya lagian ngapain protes dah, ngomong Daebak doang kok >,<


Saya pernah lho instal aplikasi Duolinggo demi mempelajari Bahasa Korea. Apa daya tangan tak sampai eh jadwal tak sampai. Eh motivasi tak sampai. 

Hahahahaha.


Kemarin pas nonton Psycho But Okay, ada satu segmen di mana substitle-nya ga muncul. Aih, andaikan saya sudah fasih berbahasa Korea, pastilah saya jadi bisa nonton drakor tanpa menanti-nanti substitle-nya lagi ya.


Ah, untungnya sekarang sudah ada banyak free online course. Ayo yang pada mau belajar Bahasa Korea, bisa googling dan mulai belajar dari sekarang.


Kalau sepenerawangan saya sih nampaknya Bahasa Korea lebih mudah dibandingkan dengan Bahasa Jepang yang super njlimet karena ada kanji-nya itu. Huhu. Padahal dulu saya di kelas 1 SMA ikut ekskul Bahasa Jepang karena memang tertarik dengan bahasa-bahasa Asia Timur lho.


Sayang ya jaman saya SMA belum ada ekskul Bahasa Korea. Eh, waktu itu saya juga belum jadi fans drakor juga sih tapinya. Heuheuheuheu >,<


Kesimpulannya adalah saya suka dan tertarik dengan Bahasa Korea. Tentu saja ini karena efek dari menonton drama Korea.


Sekarang kan drakor diputar di TV nasional Indonesia, nah … Saya lebih suka yang tidak didubbing. Kenapa? Ya karena saya bisa mendengar Bahasa Koreanya lah. Wkwkwk.


Tapi betul juga sih, kalau mau menyasar segmen emak-emak Indonesia, memang sebaiknya drakor-drakor ini didubbing ya. Biar emak-emak tertarik gitu nontonnya, berasa nonton sinetron Indosiar ceunah.


Hihihi *ngikik


Okelah, sampai sini dulu cerita-cerita saya soal Bahasa Korea ya! Kapan-kapan kalau saya akhirnya memutuskan untuk ikut les Bahasa Korea, pasti saya cerita di blog ini lagi.


Oya, chingudeul (tuh kan Bahasa Korea, hihihi) alias teman-teman saya juga menuliskan tentang Bahasa Korea sebagai efek dari nonton drakor ini lho. Yuk, kita simak!

Lala Chingu = Belajar Bahasa Korea dari Drakor

Rian Chingu = Tiga Kosa Kata Drama Korea Paling Fundamental

Rani Chingu = Koleksi Stiker Bahasa Korea

LendyChingu = Ungkapkan Cinta dalam Bahasa Korea

DK Chingu = Kosa Kata Drama Korea yang Sering Dipakai Dalam Kehidupan Sehari-hari

Gita Chingu = AN NYEONG HA SE YO

RisnaChingu = Annyeong!

Dwi Chingu = Annyeonghaseyo!

Ima Chingu = 10 Kata Berbahasa Korea yang Sering Tersebut Gara-gara Drakor

MandaChingu = Terbiasa Menonton Korea Membuat Kita Tanpa Sadar Mengucap Bahasa Korea dalam Keseharian

Rijo Chingu = “Cepetan Dong, Ah” Dalam Bahasa Korea

Sampai ketemu di tulisan-tulisan bertopik kokoriyaan lagi ya, kawan-kawanku!


DAEBAK!!


😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Daebak! Kosa Kata Korea Favoritku!"

Dee_Arif mengatakan...

Daebak!!
Tiap baca tulisan kakak deyaaa,,
Mengalir lancar dan menghibur

Comment