Hai!
Selamat pagi/siang/malam para pembaca blog aku di mana pun kalian beradaaaa.
Apa kabarnya? Semoga sehat-sehat terus yaaa.
Alhamdulillah
aku sekeluarga sehat di sini. Semoga kalian pun sehat yaa di lokasi kalian
masing-masing.
Oke, hari
ini tantangan dari grup drakor & literasi adalah menulis tentang manfaat
yang diperoleh dari menonton drakor atau drama korea.
Baiklaaah,
mari kita kulik satu per satu apa aja sih manfaat dari menonton drakor? Yuk,
capcusssss~
Belajar Aneka Profesi
Drakor pada
umumnya menggambarkan tokoh dengan profesi yang spesifik. Chef di restoran
Italia, misalnya. Itu spesifik lho.
Ternyata menjadi restoran makanan Italia itu tidak semudah kita yang kalau masak pasta juga pakai pasta instan, ngoahahaha >,<
Ternyata menjadi restoran makanan Italia itu tidak semudah kita yang kalau masak pasta juga pakai pasta instan, ngoahahaha >,<
Setiap
tokoh di dalam drakor juga nyaris selalu digambarkan dengan kehidupan
profesionalnya. Di dalam drakor Her Private Life, Sung Deok Mi, sang tokoh
utama perempuan digambarkan sebagai fans sejati, bucin dari seorang idol.
Namun, kehidupan profesionalnya juga ditampilkan. Sangat apik malah biasanya penggambaran kehidupan profesionalnya.
Nah,
melalui drakor, aku jadi tahu tuh aneka ragam profesi.Bahkan yang sama sekali belum
pernah aku dengar sebelumnya. Misalnya saja di drakor Her Private Life. Sung
Deok mi berprofesi sebagai kurator musium.
Wah, ya
ampun….
Drakor-drakor
ini memang tidak pernah sama dalam menggambarkan profesi-profesi tokoh utamanya.
Ini juga menjadi sebuah nilai plus.
Misalnya
saja profesi psikiater. Antara satu drakor dengan drakor lain, biasanya berbeda
tuh penggambaran psikiater-nya.
Entah
bagian mana dari kehidupan psikiater tersebut yang digambarkan berbeda pastilah
ada keunikannya.
Misalnya
saja di drakor Fix You, tokoh psikiaternya digambarkan ingin membina hubungan
yang ramah dan manusiawi dengan para pasiennya.
Atau
misalkan saja profesi dokter atau pengacara, dua profesi yang cukup sering
dijadikan pekerjaan utama di dalam drakor.
Pasti ada
keunikan dan karakteristik khas profesi tersebut di dalam sebuah drakor
sehingga kita bisa belajar darinya.
Drakor itu
melalui proses panjang riset, makanya setiap profesi yang ditampilkan di
dalamnya tuh unik-unik.
Kita bisa
belajar banyaaak banget. Bahkan untuk profesi-profesi khayalan misalnya CEO
hotel yang dijadikan tempat transit roh menuju akhirat di Hotel Del Luna
sekalipun, kita pasti bisa belajar banyak banget darinya.
Atau
tentang dokter yang digambarkan berbeda-beda motivasi dan latar belakangnya…wah!
Beneran deh drakor itu bisa banget dijadikan tempat kita belajar suatu profesi!
Profesi
sekretaris misalnya. Di dalam drakor What’s Wrong With Secretary Kim, Park Min
Young mampu menggambarkan definisi sekretaris yang begitu loyal dan gesit
terhadap aneka kebutuhan bos-nya. Saking loyalnya eh bos-nya jadi bucin sama
dia. Heuheu….
Malahan aku
pernah baca lho ada yang tertarik mendalami suatu profesi karena habis menonton
sebuah drakor tertentu. Ajaib banget kan!
Tapi apakah
jadinya anak kelas 3 SMA tidak bingung kalau kebanyakan menonton drakor, ya?
Hehehe. Terlau banyak profesi yang ditonton maksudnya gituuuh. >,<
Aku pribadi
suka terpukau bagaimana writernim menuliskan seorang tokoh, lengkap dengan
kehidupan profesionalnya. Bahkan kehidupan professional seorang ibu rumah
tangga sekalipun.
Misalnya saja
tokoh ibunya Sung Deok Mi di drakor Her Private Life. Dia kan profesinya adalah
seorang ibu rumah tangga ya tapi writernim mampu menggambarkan kehidupan
seorang IRT lengkap dengan values-nya.
Maksudku adalah
sampai ke mindset, cara pandang seorang ibu rumah tangga, itu benar-benar
tergambarkan dengan sangat baik.
Ibu-nya
Sung Deok Mi digambarkan memiliki konsep tentang keibuan yang sangat menyentuh
hati. Dia mencintai pekerjaannya sebagai seorang ibu. Dia juga menasihati
ibu-nya Cindy (tokoh yang diperankan Kim Bo-Ra) tentang bagaimana seharusnya hati seorang perempuan harus seluas samudera dalam menyayangi anaknya saat sudah menjadi seorang ibu.
Nyesss
:’)
Hal-hal
semacam itu sih yang bikin aku pribadi jadi suka nonton drakor. Kita sebagai
penonton dikasih tahu daleman-dalemannya sebuah profesi.
Bahkan
profesi yang kontroversial sekalipun misalnya menjadi artis. Itu juga bisa jadi
bahan pelajaran buat kita-kita bangettt.
Contohnya
di drakor Touch Your Heart, tokoh Oh Jin-Shim yang menjadi artis diceritakan
sebagai seorang yang polos, lugu, jauh dari kesan “dewi” yang ditampilkan di
depan kamera.
Gitu kira-kira,
temans.
Melalui
drakor, kita bisa belajar tentang profesi. Entah itu keragaman profesi atau
pendalaman keunikan sebuah profesi.
Sok iye bgt
ya aku, guys, heuheuheuheu
>,<
Belajar
Dinamika Kepribadian
Dalam teori
psikologi yang pernah kupelajari dulu jaman duduk di bangku kuliah, kepribadian
seseorang bisa berubah jika ada sesuatu yang besar menimpa kehidupannya.
Nah, hal
itu yang kerap tergambar dalam drakor-drakor. Aku belajar tentang dinamika
kepribadian entah itu dari tokoh utamanya ataupun dari second-lead-nya.
Aku
mengamati bahwa dalam 16 episode drakor, pastilah terjadi sesuatu yang besar di
dalam kehidupan si tokoh. Hal itu yang memberikan dinamika di dalam
kepribadiannya.
Itu juga
mencakup terbukanya hal-hal traumatis di masa lalu. Bisa juga ada keraguan untuk menyetujui dinamika
kepribadian itu terjadi.
Ah…
Aku bisa
memahami deh, heuheueheu.
Di usia 30
tahun aku (sok) dewasa nih ceritanya. Aku bisa memahami perasaan para tokoh
drakor yang mendapat hantaman besar di dalam kehidupannya itu.
Kadang-kadang
hantamannya itu sampai mengubah sesuatu yang sudah ratusan tahun berjalan
misalnya di drakor Hotel Del Luna.
Pada episode 1 Hotel Del Luna, pohon di
lantai atas Hotel Del Luna yang selama ini meranggas, mengeluarkan sekuntum
bunga saat ayahnya Ku Chan Seong datang. Neng IU sebagai pemilik Hotel Del Luna
sekaligus pengejawantahan pohon itu sendiri, langsung tersentak.
Hah!
Apa yang
terjadi! Pohon itu selalu meranggas seperti jiwanya Neng UI eh salah IU selama
ratusan tahun. ADA APA INNNIIIIHHH? Neng IU pun mengalami sebuah dinamika
kepribadian.
Lebay yak
Wkwkwk
>,<
Dinamika
kepribadian ini sesuatu yang kerap kita panggil dengan “konflik internal” di
dalam diri seseorang.
Nyaris
semua drakor menggambarkan hal ini. Nah, ini yang bisa jadi bahan pelajaran
buat kita. Aku pribadi suka sekali bagian dinamika ini dalam menonton sebuah
drakor.
Misalnya
saja dalam drama Crash Landing On You, aku geli-geli ngikik karena nahan ketawa
melihat dinamika kepribadian Yoon Se-Ri, tokoh utama perempuan di dalam drama
ini. Betapa dia yang awalnya seorang CEO, pebisnis, sangat-sangat mandiri,
harus terjun ke dalam kehidupan yang semuanya tidak bisa dia kontrol karena
bukan wilayahnya sama sekali.
Ah….
Aku jadi
kangen Yoon Se-Ri. Huhuhuhu.
Belajar
Masalah Sosial
Melalui
drakor aku juga bisa belajar soal masalah sosial yang terjadi di negara Korea Selatan
itu sendiri atau di negara lain.
Masalah sosial
ini kadang-kadang menyangkut stigma, kadang-kadang juga menyangkut hal yang
tabu. Seru deh pokoknya! Hihihi.
Contohnya
di drama Encounter, aku belajar soal “pernikahan politis”. Tahu kan kalian di
mana anak seorang politisi dinikahkan dengan anak politisi lainnya?
Aku curiga
itu terjadi juga di negara Indonesia deh. Uhuk-uhuk, sambil melirik Ib*s anak
S*Y.
Nah, kita
sebagai penonton bisa belajar banyak banget dari masalah-masalah sosial itu.
Huhuhu.
Di drama
Mother misalnya, aku belajar soal “ibu biologis tidak selalu berhak menjadi ibu”.
Sangat menohok sih, apalagi buatku pribadi. Dari drama Mother, writernim
intinya ingin menyoroti bahwa perempuan yang dikaruniai anak, jangan
semena-mena dengan status “ibu” yang dia sandang.
Ibu
biologis harus mencintai, menyayangi, menjaga, peduli terhadap anaknya. Di
dalam drama Mother, aktris Lee Bo-Young sebagai tokoh utamanya digambarkan
sebagai sosok yang bukan ibu biologis tapi memiliki kepedulian yang lebih besar
dibandingkan ibu biologisnya.
Hiks.
Ironis tapi
menyentil ginjalku eh hatiku sekalih, huhuhu.
Belajar
Kondisi di Korea Selatan
Ini juga
sebuah manfaat dari menonton drakor. Aku dan para penonton drakor lain jadi
belajar banget soal kondisi di Korea Selatan. Ada drakor yang menyoroti dunia
politik Korea Selatan, judulnya Designated Survivors:60Days.
Wah, itu drama sungguh
berat tapi cerdas banget!
Aku jadi
belajar soal sistem perpolitikan Korea Selatan, intrik antara partai oposisi
dan pemerintahan, pokoknya komplit banget deh!
Selain itu
di setiap drakor, writernim pasti menyisipkan porsi yang banyak soal kebudayaan
Korea Selatan. Makanannya deh contohnya. Hampir ga ada drakor yang ga ada
adegan makan-makannya.
Nah, dari
drakor inilah juga, makanan Korea Selatan mendunia.
Btw, di
dekat rumahku saja baru-baru ini dibuka sebuah kedai Ttoppoki lho! Bayangkan di
sudut Kota Depok bisa jajan ttoppoki. Aku terharuuu. >,<
Tentu saja
kebudayaan Korea Selatan ga semuanya baik menurutku pribadi ya.
Tapi ini
lagi-lagi soal values. Sebagai
seorang muslimah, contohnya, aku ga bisa klik pas drakor menayangkan adegan
minum-minum.
Udah mana
banyak pula jenis-jenis minuman yang memabukkannya. Soju, makgoli, apaan lagi
tuh ya, hahaha.
Tapi memang
melalui drakor kita jadi belajar banyak ya soal Korea Selatan.
Misalnya
kebiasaan berolahraga warganya.
Enak deh
melihat tokoh-tokoh drakor lari di tepi Sungai Han. Ah, pinggiran sungainya ada
jalur buat pelari. Dihiasi pepohonan yang berbunga dengan manisnya. Aih, aih,
aih….
Oh ya,
Korea Selatan ini salah satu negara yang setahuku belum terlalu terbuka sama
LGBT. Tapi di beberapa drakor yang kutonton sudah ada sisipan implisit terkait
LGBT ini.
Salah
satunya di drakor Search:WWW di mana di episode 2 saja sudah ditampilkan adegan
implisit yang menyiratkan bahwa tokoh Scarlett menyimpan rasa suka terhadap
kakak kelasnya, perempuan CEO perusahaan saingan perusahaan tempat Scarlett
bekerja, Song Ga-Gyoeng.
Tapi memang
ga pernah ada adegan LGBT yang mendetail sih. (atau aku aja yang ga pernah
nonton? Awokwokwok)
Alhamdulillah
sih kalau ga pernah ketonton yang macem begitu~ >,<
Nah ini
juga tidak sesuai values aku si LGBT
ini. Ya tapi monggo kalau ada yang sesuai dengan values-nya. Kan itu mah masing-masing ya, ehehehehe.
Hiburan,
Hiburan, Hiburan!
Nah, ini
manfaat paling mengena sih kenapa aku menonton drakor. HIBURAN! Wow, drakor itu
nyaris semuanya memiliki satu atau banyak sekali hal bagus di dalamnya.
Entah itu
aktingnya, setting tempatnya, original soundtrack-nya, atau tone warna-nya.
Serius. Drakor itu memang dibuat seserius itu sampai kita selalu bisa menemukan
satu hal bagus, meskipun itu pada drama dengan rating 1 koma.
Misalnya
saja drama Encounter yang kata banyak orang jelek, aneh, klise, apa lagi ya? Hahaha.
Tapi menurutku pribadi aku suka karena setting tempat-nya yang unik yaitu
negara Kuba. Hayo, kapan lagi ada drakor yang mengambil latar negara komunis di
Amerika Tengah itu coba….
Intinya mah
drakor itu selalu punya sisi menghibur.
Itu
menggambarkan bahwa industri hiburan Korea Selatan serius dalam menggarap
drama-dramanya ini.
Drama yang
bujetnya biasa aja udah menghibur banget, apalagi yang bujetnya guedhe buanget,
kan?
Makanya
drama ini unstoppable. Selalu ada sepanjang tahun. Memberikan tema-tema yang
unik. Kisah-kisah yang berbeda. Walaupun kadang pemerannya itu-itu lagi.
Wkwkwk.
Nah, itu
kira-kira menurutku manfaat dari menonton drakor.
Chingudeul
alias teman-temanku di grup drakor & literasi punya opini masing-masing
terkait topik ini. Silahkan disimak yuk!
Sampai ketemu di tulisanku yang bertema drakor selanjutnya ya~ Bye-bye 💋
4 Tanggapan untuk "Manfaat Nonton Drakor"
Yeyyy~
Selama baca kepala manggut-manggut.
Oh, ada film ini?
Oh, judulnya itu?
Oh, ceritanya begitu?
Jadi banyak referensi. Terima kasih, Kak. :)
Hahaha! Ini setiap poinnya bisa dijemblengin panjang lebar gini yak >_<
Jadi murid2 ku klo bingung mau kuliah apa, suruh nonton drakor aja ya, haha
Sisi menghibur dan selalu menanti tulisan Deya dari sisi psikolog.
Karena bahasannya pasti bakalan lebih seru dan hidup.
Posting Komentar