Proudest Moment


Hai! Selamat datang kembali di jampasirunik, tempat di mana pikiran seorang Dea Adhicita ditumpahkan.

Semoga ada manfaatnya ya si blog ini. Hihihi. Hihihihi. Hihihihihihi. Jangan kebanyakan tawa, deeekkk *ala panitia ospek

;p

Okeh, jadi kali ini saya mau berbagi tentang peristiwa yang paling membuat saya bangga. Hmm, apaan ya?

Apaan ya?

Ga ada dey yang membuat lo bangga?

Oh!!

Iya, tauuuuu

Peristiwa atau momen yang paling paling paling membuat saya bangga sekali adalah saat saya setiap hari Sabtu atau Minggu.

Saat dua hari itu, saya kadang-kadang harus keluar rumah untuk mengisi liqo. Nah, kedua anak-anak saya titipkan kepada ayahnya.

Yap, itu hal yang membuat saya banggaaa bangedh!!!!

Saat melihat Pak Jati mengelola eh mengasuh dua anak lelaki sholeh kami yang super duper aktif, hihihi.

Itu. Seriusan. Itu yang paling membuat saya bangga.

Tapi kan kita di dalam Islam ga boleh berbangga berlebihan.

Jadi jatohnya bersyukur ya ga??

Saya bersyukur banget dikasih suami yang mendukung banget kegiatan dakwah saya.

Ceileh, wkwkwkw.

Iya lho, asli deh kalau ga mendukung bisa ancur berantakan.

Ya kalau ga ancur kelompok liqo yang dibinanya ya ancur rumahtangganya.

Huhuhuhu~

Seriusan saya tuhh.

Ya bukan berarti wajib nikah sama akhi-akhi sih, err, wajib ga yah, wajib-wajib ngga sih ahahahaha.

Sebetulnya sih itu kan bisa berubah ya, dukungan terhadap dakwah itu bisa tumbuh seiring waktu.

Bisa tumbuh seiring iklim yang kondusif, doa yang intens dan ikhtiar terus insyaAllah bisa sih jadi timbul dukungan terhadap dakwah.

Pernah juga Pak Jati bilang dia ga bisa bayangin kalau ada suami yang ga mendukung istrinya berdakwah atau dengan kata lain suaminya ga liqo tapi istrinya liqo.

Maksudnya pasti bingung. Kok ibu-ibu tapi ngurus anak orang lain (ngisi liqo)

Ya padahal ngisi liqo ini kalau dijabarin bisa puanjang buangeddd kenapanya deh...wkwkwkwk

Pada intinya momen yang paling membuat saya bangga adalah melihat kemampuan mumpuni Pak Jati dalam mengasuh kedua anak lelaki sholih kami.

Duh.

Pernah saya tinggalin mereka dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore dong.

Duh. Duh. 

Itu kalau suaminya ga sefrekuensi ga satu perspektif tentang liqo perliqoan ini pasti acakadul deh.

Huhuhuhu.

Jadi saya paling bangga dan bersyukur karena Pak Jati mendukung bangettt semua kegiatan berdakwah yang saya lakukan.

Semoga Allah meneguhkan saya dan Pak Jati jadi orang-orang yang setia yah di jalan dakwah ini…

Kalau Raisa Andriana aja bio twitternya “forever in love with music, not for glitter or gold” maka saya pun pengen bilang :

Saya dan Pak Jati pengen forever in love with dakwah, mengembangkan kebermanfaatan diri buat dakwah, masuk surga dari pintu dakwah, dipanggil Rasulullah di telaga Kautsar karena dakwah.

Semuanya. Karena dakwah dan untuk dakwah. Bukan karena harta, tahta, jabatan,  kekuasaan, karena semuanya cuma tools…

Kita juga adalah tools-nya Allah… Untuk mengelola dunia ini (khalifah) dan mengajak orang ke jalan Allah (da’i)

CIYEHHHHHHHH

:’)

Akhirnya, semoga kita semua yang udah gabung perliqoan bisa istiqomah (kontinu) di dalamnya yah…

Jangan berhenti, istirahat sejenak lalu lanjut lagi…

Bergabung di barisan ini bukan berarti autosholehah, bukaaaan….

Tapi gabung di perliqoan ini berarti autorajin dan autosemangat.. Rajin menambah kapasitas keislaman, rajin belajar tenggang rasa dalam kelompok liqo, semangat melihat kebaikan teman liqo, semangat menyemangati diri dan teman-teman, semangat kalau tiba-tiba dapet tantangan atau tugas.

Hehehehehe…

Lagi-lagi kalimat dari seorang mba murobiyah saya jaman dahulu selalu terngiang di telinga saya…

Menjadi penyemangat untuk selalu duduk tenang di barisan dakwah ini..

“Liqo memang bukan segalanya tetapi segalanya berawal di liqo”

Absurd sih, wkwkwkwk. Tapi selalu ampuh untuk menyemangati diri bahwa meliqokan diliqoi (apa sih dey) adalah sebuah nikmat yang harus dijaga kontinuitasnya…

Alhamdulillah. Alhamdulillah.

Semoga Pak Jati selalu sabar-sabar setiap saya titipin anak-anak kalau ngisi liqo ya.

Hehehehe

Makasih, Pak!

I’m so proud of you, cintahhhh~~~~~ 





#595kata
#harike16November

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Proudest Moment"

fitramadiani mengatakan...

Wuihhh... Masyaa Alloh
Tabarokalloh, mba.

Btw, kalo nikah harus sama akhi dong. Masa sama ukhty 😅

Comment