Jadi ceritanya tiap pekan saya ngisi liqo di SMA saya yaitu
SMAN 1 Depok. Liqo itu aktivitas pengkajian materi tarbiyah dengan metode
tarbiyah. Tarbiyah itu artinya pendidikan. Pendidikan biar manusia inget dan
sadar ada akhirat. Pendidikan biar manusia tau dan paham generasi hebat para
nabi rasul dan shalafus shalih terus
lebih bagus bisa kaya gitu. Tarbiyah itu…..nanti deh yak di tulisan abis
ini lebih lanjutnya. Hihihihi. Liqo itu sendiri asal katanya sih dari halaqah yaitu
bahasa arabnya untuk lingkaran.
Tiap pekan juga saya menyiapkan materi diskusi untuk
kelompok liqo saya. Alangkah seru tapi sekaligus menantang nyiapin materi liqo,
sodara-sodara. Seru karena menyiapkan materi diskusi itu berarti baca buku dan
tertakjub-takjub betapa diri masih nian jauhnya dari ideal seorang muslim yang
kaffah. Menantang karena tiap menyiapkan materi kaya diri sendiri yang ketonjok
alias kaya lebih seringnya menceramahi diri sendiri juga. Hehe.
Kaya contohnya pekan kemarin materi diskusi yang saya ambil
dari buku Salim A Fillah yang berjudul “Menyimak Kicau Merajut Makna”. Saya pribadi
orangnya suka mementingkan konteks. Kira-kira kelompok saya udah siap apa belum
dapet materi A atau B.
Karena si kelompok saya adalah 8 anak muda kelas X jadilah
saya masih belum kasih ,ateri semacem urgensi syahadatain atau al wala wal
baro, hehe. Insya Allah 3 bulan evaluasi
abis 3 bulan mau mulai saya icip-icipin materi panah panah asoy tersebut,
hehehe
Delapan hal yang bikin kita bangkrut di akhirat.
Wih, ternyata delapan hal ini hal relatif remeh tapi “perempuan”
banget! Waduuuh.
Apa aja sih,dey?
1. Ghibah
Jadi ghibah itu ngomongin
kejelekan orang dan orangnya ga suka diomongin begitu. Jadi kaya semacam
syarat ghiba ada dua : orangnya ga tau kita omongin dan orangnya ga suka kita
omongin. Alamaak. Astaghfirulloh. Ini bikin bangkrut di akhirat. Alias bikin
pahala yang udah segede-gede gunung kita tabung jadi debu gegara ghibah ini
Di jaman Rasulullah pas bulan puasa ada dua orang perempuan
ga tahan sama puasanya. Semua orang minta Rasulullah mengijinkan kedua
perempuan ini buat membatalkan puasa mereka. Tapi Rasulullah bilang “yang
memberatkan bukanlah Ramadhan tapi diri mereka sendiri”. Jadi kedua perempuan
ini disuruh muntah di sebuah baskom dan ternyata muntahannya *maaf* menjijikkan
sekali dan itu akibat mereka berghibah. Duh,ya Allah
2. Sombong
“sebab kesombongan sebesar biji zarrh saja membuat haram
masuk surga”
Yang dimaksud sombong disini itu mencakup 3 hal: Enggan
Taat, Menolak Kebenaran, dan Meremehkan Insan Lain. Alamak. Astaghfirulloh. Lagi-lagi
pembangkrut di akhirat yang cukup kelihatan remeh tapi sering dilakukan (saya
khususnya).
3. Riya’
Riya’ adalah mengarahkan niat amal shalih sekedar untuk
kagum, cerita masyhur dan pujian.
Jadi suatu hari Rasulullah pernah bersabda ttg kelak di
akhirat nanti pas perhitungan amal datanglah seorang Qari’, seorang Muhsin, dan
seorang Syahid. Qari’ adalah orang yang pandai qiroatul Qur’an. Ditanya sama
Allah untuk apa kamu pandai qiroatul Qur’an, dijawab sama si Qari’, “Untuk
Engkau ya Allah”.
Terus dijawab sama Allah, “BOHONG. Kamu menjadi Qori’ agar
dikatakan oleh orang lain sebagai ALIM”
Yang muhsin juga ditanya kayak bgitu, ditanya sama Allah
untuk apa sih jadi orang ahsan (baik) banget sama sesama. Dijawab sama si Muhsin “Untuk Engkau ya Rabbi”
Terus dijawab sama Allah, “DUSTA. Kamu menjadi Muhsin agar
dikatakan oleh orang lain sebagai DERMAWAN”
Yang syahid juga ditanya kayak begitu, ditanya sama Allah
untuk apa sih capek-capek berjihad memperjuangkan agama Allah. Sama. Jawabannya
untuk Allah.
Dijawab sama Allah, “DUSTA. Kamu menjadi syahid, karena
hanya ingin digelari PAHLAWAN”
Aduuh. Ngilu mak pas baca dan nulis ulang ini materi delapan
hal pembangkrut. Bener-bener bikin bangkrut saat itu juga
4. Ujub
Ujub itu rasa kagum pada diri sendiri. Mengapa ujub jadi
bahaya dan pembangkrut di akhirat? Karena membuat merasa cukup berkebaikan L
5. Meniatkan Ibadah Hanya Untuk Dunia
Al-Ghazali mencontohkan meniatkan ibadah hanya untuk dunia
misalnya shalat agar bugar, puasa agar pencernaan tetap sehat dan sedekah agar
mendapat lebih banyak L
Jadi semua ibadah memang punya keutamaan dan hikmahnya
sendiri-sendiri tapi jangan sampai keduanya dijadikan niat kita dalam memulai
ibadah.
6. Hasad
Duh ini kayanya saya sering kepleset jadi hasad. Hasad itu
susah melihat orang lain seneng dan seneng melihat orang lain susah.
“Hasad bagai api memakan kayu” –hadist
7.Qath’ur Rahim atau Memutus Silaturahim
“Memutus silaturahim termasuk dosa yang disegerakan adzabnya
di dunia, di samping bangkrut di akhirat. Memutus silaturahim dengan sikap
diam, perkataan dan perbuatan, dibenci oleh nabi. Dan dilarang duduk di majelis
nabi” –hadist
*langsung ngelist sahabat dan teman-teman SMA untuk dikunjungi*
8.Zholim
Yang paling berpeluang untuk zholim adalah seorang pemimpin.
Tapi setiap dari kita adalah pemimpin kan?
Suatu hari saat
jamaah haji membanjiri Masjidil Haram, khalifah saat itu Sulaiman ibn Abdul
Malik berkata, “Amboi alangkah banyak jamaah haji”, berkata Umar ibn Abdul Aziz
“Semuanya akan jadi musuh yang menggugatmu wahai Amirul Mukminin” jleb banget
Dan itulah delapan hal yang membuat kita bangkrut-krut-krut
di akhirat.
Muadz bin Jabbal bertanya pada Rasulullah,
“Faman najaa ya Rasulallah?” dijawab oleh Rasulullah “Akhliish
lidinika, fayakfiika ‘amalul”
“Siapa yang bisa selamat ya Rasul?”, dijawab oleh Rasulullah
“Bermurnilah pada agamamu maka cukup bagimu walau amal yang sedikit”
Ah tapi apa sih sedikit itu. Rasulullah biasa tahajud sampai
bengkak. Biasa istighfar 100x setiap hari. Sedikit ala Rasulullah itu ya begitu
itu. Huhuhuhu *mewek*
Sekian ya materi liqo kita hari ini. Mari doa penutup
majelis.
Sampai ketemu lagi postingan berikutnya! Wassalamu’alaikum
Belum ada tanggapan untuk "Delapan Hal Pembangkrut di Akhirat"
Posting Komentar