Aku
punya mimpi dan semua orang juga. Mimpi kita berupa hal yang teramat ingin kita
capai. Mimpi kita sesuatu yang ingin kita raih dan begitu sangat ingin kita
wujudkan. Mimpi bisa satu atau bisa banyak. Mimpi bisa kecil bagi orang lain tapi
besar bagi kita. Bukankah yang memahami pentingnya mimpi kita adalah diri kita
sendiri?
Mimpi
dan belokan….
Pernahkan
kau bermimpi bahwa untuk mencapai mimpimu kamu harus berbelok? Belum?
Kenyataannya kadang seperti itu.
Mimpimu
di utara sedangkan kamu berjalan menuju timur. Menjauh? Apakah dirimu menjauhi
mimpi?
Kurasa tidak. Kupikir bukan menjauhi tapi berbelok.
Belokan
itu ada dimana saja dan bisa kau temui kapan saja.
Belokan
itu mengerikan pada awalnya. Atau bagi spesies lebay seperti aku bisa saja itu
membuat kalut. Tapi itu hanya belokan biasa, sobat.
Berpikirlah
dengan tenang. Tarik nafas. Tersenyum. Dan dirimu hanya tinggal berbelok satu
atau dua lagi untuk dalam posisi yang benar mengejar mimpimu.
Belokan
itu kadang suatu yang terjadi tiba-tiba atau bisa kita persiapkan. Keduanya
bisa terjadi. Jika yang terjadi adalah belokan yang terjadi tiba-tiba dengan
cepat maka tunggulah hingga badai mereda.
Berpegangan lah pada kitab sucimu dan
sajadahmu. Itu menolong dalam kasusku.
Berbelok
itu mengerikan. Oh sungguh mengerikan bisa jadi. Atau bisa saja mengasyikkan.
Aku jadi
ingat ketika pulang berlibur dari Pulau Bira di Kepulauan Seribu. Aku dan 11
temanku tertinggal kapal pulang menuju Jakarta. Kami pun menyewa kapal nelayan
ukuran kecil. Kami ber-12 terombang-ambing di lautan. Tiap belokan kemudi kapal
serasa nyawa terhempas. Tapi salah satu temanku berseru, “Anggap saja ini wahana Dufan, kawan!!” dan akhirnya begitulah. Aku
dan yang lain memekik gembira-gembira ngeri saat kapal memecah ombak. Berbelok
atau menerjang lautan, ya ampun, hanya Tuhan yang menyelamatkan kami saat itu.
Belokan.
Masih
ada kok mimpimu. Tenang saja, sobat.
Dalam
ceritaku, doa ibu bisa menjadi penenang peningmu saat melalui belokan-belokan
itu.
Tetap
kuat dan tersenyum ya sobat saat berbelok! ^^
Depok,5
Februari 2014
Belum ada tanggapan untuk "Mimpi dan Belokan"
Posting Komentar