Selamat merayakan hari Ibu hai para Ibu di seluruh
Bumi. Kalian adalah cahaya pertama, sekolah pertama, cinta pertama bagi seluruh
manusia. Kalian adalah telaga pertama yang meneduhi jiwa manusia sebelum
tercabik keringnya rutinitas akhir zaman.
Selamat mensyukuri menjadi Ibu hai para Ibu di seluruh
Bumi. Kalian adalah harta terbesar peradaban manusia. Kalian adalah tonggak
kesejahteraan seorang manusia sejak lahirnya.
Selamat hari Ibu, hai Ibuku dan Ibu suamiku. Dua orang
Ibu yang kuyakini dan kuinsyafi sebagai dua orang Ibu yang paling terbaik di
penjuru dunia ini. Dua orang Ibu yang melambangkan pertentangan sekaligus
kenyataan Ibu pada masa kini : antara di rumah saja atau bekerja di luaran
rumah.
Ibuku adalah pekerja sejak usianya 19 tahun, merintis
pekerjaan semata bukan karena keinginan aktuliasasi diri sungguh, hanya
keinginan meluangkan ilmu sederhananya tentang pertanian dan memberi biaya pendidikan
yang layak bagi kedua putrinya agar lebih baik dari dirinya. Aktualiasasi diri
adalah kebutuhan yang bertumbuh mungkin hanya pada generasi putrinya tetapi
pada generasinya dahulu itu bekerja adalah kelaziman bagi hampir semua
perempuan.
Ibu suamiku adalah ibu di rumah sejak masa menjadi
istrinya dimulai hingga hari ini. Membersamai anak-anak per detik, melayani
suami segenap hati. Membahagiakan rumah tangga dengan akhlak berbunga terhadap
para tetangga, hingga kini beliau selalu mendapat tempat spesial di mata para
tetangga dan keluarga. Sungguh rasa bosan adalah langka dia jumpai karena
kecintaannya yang membuncah dan harapannya akan masa depan anak-anaknya.
Selamat hari Ibu hai seluruh perempuan yang telah
melahirkan. Allah tiada pernah salah memilih rahimmu sebagai tempat bertumbuh
seseorang. Bersyukurlah atas rahim yang terisi jabang bayi sebab kesuburan
adalah hal yang tiada semua perempuan mendapatkannya. Bahkan Aisyah istri
Rasulullah pun Allah uji dengan ketiadaan anak hingga akhir hayatnya. Sebab
anak adalah hak Allah pada hakikatnya. Sebab rahim kita adalah bukti kekuasaan Allah
dalam setiap maknanya.
Maka bersyukurlah hai Ibu…
Selamat hari Ibu hai perempuan yang sedang menapaki
jalan terjal bernama dunia pengasuhan. Meskipun bisa jadi kalian tidak pernah
merasa ada yang spesial dengan hari Ibu. Tetapi berbahagialah atas syurga yang
terletak pada telapak kakimu. Tetap yakinlah menapaki hari-hari pengasuhanmu
meski naik-turun keimananmu mempengaruhi karakter anakmu.
Selamat hari Ibu hai seluruh perempuan, sebab tiada
yang mustahil dengan doa. Doaku untukmu yang masih berjuang untuk menjadi Ibu.
Melalui proses yang tidak mudah, menghabiskan dana yang tidak sedikit, tetapi
tetap yakinlah seluruh ikhtiar ternilai di sisi Allah…
Selamat hari Ibu hai perempuan yang menapaki usia
senja, berdiam diri melewati detik yang semakin melambat, menunggu kunjungan anak
cucu. Atau sekedar menunggu memori datang secara benar sebab kelupaan semakin
menjadi sahabat dekat. Para Ibu yang bersabar setelah merawat anak-anaknya
dahulu dan kini bersabar atas keadaan masa tua yang penuh keluhan penyakit.
Salam sayangku untuk kalian..
Selamat hari Ibu untuk para perempuan yang masih
sendiri, menapaki jalan sunyi penantian jodoh. Mengharu biru membayangkan
kapankah saat itu tiba, saat untuk menjadi seorang istri, saat untuk menjadi
seorang Ibu. Selalu ada keyakinan bersama Allah. Teruslah mengharap kepada-Nya
suatu hari kelak rahimmu akan Allah muliakan dengan kehadiran anak-anak
tersayang.
Selamat. Selamat untuk kehadiranmu hai para Ibu di
dunia ini. Telah menjaga kesucianmu hingga ijab qobul. Telah menjaga rahimmu
agar senantiasa suci hingga waktunya tiba. Telah menggigit kesabaran dalam
menapaki detik-detik saat melahirkan anak-anakmu. Telah berpeluh saat
membesarkan satu demi satu tahapan perkembangan anak-anakmu, dan bahkan masih
mengkhawatirkan mereka setelah mereka menjadi dewasa di jalan kehidupan
masing-masing.
Begitulah nafas cintamu para Ibu, berkutat melingkupi
anak-anakmu dengan kasih sayang dan cinta setiap detiknya. Ingin untuk selalu
membersamai anak-anak tetapi sungguh rasa lelah dan penat terkadang bisa datang
juga lalu amarah memuncak dan rasa penyesalan berselimut di dalam kalbu…
Bersabarlah hai Ibu..
Selamat menginsyafi peranmu lebih baik lagi hai para
Ibu. Sebab anak-anakmu bukan milikmu, mereka sejatinya adalah amanah dari Allah
yang akan Allah tanyakan bagaimana pengelolaannya.
Maka selalu memohon petunjuk
untuk membesarkan mereka di hadapan Allah dalam cara pengasuhanmu adalah satu-satunya
cara untuk selamat dari murka Allah.
Selamat hari Ibu, duhai perempuan. Karena kamu-lah
seorang manusia terlahir ke Bumi, sebab upayamu-lah seorang manusia menjadi
tumbuh dewasa
Selamat menikmati apresiasi di hari Ibu ini hai
seluruh Ibu. Tetap apresiasi dan balasan terbesar akan selalu menantimu di
sisi Allah : jannatul firdaus. Amiin Allahumma Amiin :’’’)
-ditulis untuk menyambut hari Ibu, Depok, 22 Desember 2016-
Belum ada tanggapan untuk "Selamat Hari Ibu!"
Posting Komentar