5 Insight yang Saya Dapatkan Selama Setahun Menulis Bersama Grup KLIP





Selama tahun 2019 saya telah menulis sebanyak 263 tulisan di berbagai platform menulis bersama grup Kelompok Literasi Ibu Profesional atau yang biasa disingkat KLIP.

Selama itu pula saya merasakan banyak insight tentang kegiatan menulis.

Ini dia 5 insight tentang menulis yang saya rasakan :

1. Menulis ternyata melegakan
2. Menulis itu sangatlah nikmat
3. Menulis tidak selalu harus dipublish
4. Menulis itu proses tanpa henti
5. Menulis itu bisa bersumber dari sekitar kita

Wowww, hehehe. Sangat-sangat menarik, bukan? Ayolah bilang iya aja, hitung-hitung menghibur saya, hihihihi.

Yuk, kita bahas satu per satu tentang hal-hal positif seputar menulis ini!

1. Menulis ternyata melegakan

Dalam perjalanan hari-hari yang kita lalui pasti ada kan hari di mana beban berat terasa menghantui pikiran.

Seolah raga kita berdiam di satu tempat tetapi pikiran kita mengembara kemana-mana.

Nah, di saat seperti itulah menulis bisa menjadi saluran yang melegakan perasaan.



Selama tahun 2019 sejujurnya saya banyak sekali melalui hal-hal yang berat maupun membingungkan.

Ada juga momen-momen dimana saya mempertanyakan sesuatu atau mempertentangkan sesuatu.

Semua yang berlintasan dengan cepat di pikiran bisa kita tuangkan ke dalam tulisan.

Menulis ternyata bisa menjadi jalan untuk meringankan beban pikiran kita.

2. Menulis itu sangatlah nikmat

Dalam beberapa kali percobaan, pasti kita akan perlahan menemukan kenikmatan dalam menulis.

Kita merasa nikmat karena dapat mengutarakan apa maksud kita.

Kita juga merasa nikmat karena dapat memberitahukan orang lain apa pendapat kita.

Kita juga merasa nikmat saat dapat berbgai kesenangan ataupun hobi melalui tulisan kita.



Jika pada kenikmatan sebagian orang mendefinisikannya sebagai bagian dari kebahagiaan, maka menulis bisa memberikan kebahagiaan.

Hal itu pula yang saya rasakan saat menulis, lebih spesifiknya saat menulis kesukaan saya, drakor, alias drama korea, hihihihi.

Saat menulis tentang drakor, saya merasa senang bisa berbagi tentang perasaan saya terhadap suatu drakor tertentu.

Dalam menulis tidak ada benar atupun salah. Yang ada hanyalah kita menyesuaikannya dengan kebutuhan kita pada saat itu.

Apakah kita akan mengikuti sebuah perlombaan menulis?

Apakah kita akan menulis cv dalam rangka sebuah seleksi beasiswa?

Atau apakah kita tengah belajar menulis?

Nah sebetulnya pada apapun bentuk kegiatan menulis, terdapat kenikmatan yang tersembunyi.

Tinggal kita mampu atau tidak menyingkapnya.

Tsaaah, ngomong apaan sih saya, heuheuheuheu~

3. Menulis itu tidak selalu harus dipublish

Nah, ini yang sering disalahpahami oleh sebagian besar orang.

Menulis, tidak sama artinya dengan mempublikasikan tulisan.

Jika yang menjadi mental block kita adalah perasaan malu, maka salah satu solusinya adalah dengan tidak mempublikasikannya terlebih dahulu....

Tidak ada yang bisa memaksa kita mempublikasikan tulisan-tulisan kita.

Media sosial memang bisa menjadi salah satu platform menulis tetapi tidak harus serta merta semua tulisan kita publish di sana.

Selama tahun 2019, ada banyak tulisan saya yang saya publish di media sosial.



Namun, ada banyak juga tulisan saya yang tidak saya publish kemana-mana.

Jadi, sebetulnya menulis tidak sama dengan mempublish di media sosial.

Tekanan saat seseorang mempublish tulisannya di media sosial memang bisa jadi sangat besar.

Hal ini dikarenakan sistem media sosial yang menyediakan adanya like, share, love, yang bisa jadi berubah menjadi tekanan buat seorang penulis.

Nah, oleh karena itu nih, kawan-kawan yang tidak ingin mempublish tulisannya, tidak apa-apa lho...

Terus saja menulis, jika kita merasa nyaman untuk mempublishnya maka silahkan dipublish, jika tidak, maka simpan saja untuk dokumentasi pribadi.

4. Menulis Adalah Sebuah Proses Tanpa Henti

Jika kita ingin menjadi seorang penulis yang menghasilkan karya hebat, tidak ada jalan selain terus menulis.

Jujur, saya pribadi mengalami apa yang dinamakan "ketidaksabaran" sebagai seorang penulis.

Saya tidak sabar sekali untuk menghasilkan karya-karya tulisan yang bagus.



Saking tidak sabarnya, saya hanya berdiam diri menunggu saat itu tiba.

IT'S IMPOSSIBLE!

Tidak ada yang instan dalam proses kreatif termasuk menulis.

Sehingga komunitas KLIP yang menantang kita untuk menulis setiap hari sejatinya adalah alat yang baik untuk membantu kita menjadi seorang penulis yang hebat....

Kita setiap hari menulis, itu artinya kita sedang melalui proses tanpa henti untuk menghasilkan tulisan yang brilian.

Kadang kita menghasilkan tulisan nirfaedah.

Kadang kita hanya menghasilkan tulisan curhat.

IT'S OKAY... IT'S REALLY REALLY OKAY...

Saya menyadari sekarang bahwa semua tulisan "buruk" kita akan menuntun kita ke tulisan "baik" kita.

Apapun definisi kita tentang baik dan buruk itu.

Karena saya pribadi berpendapat, semua tulisan itu bermanfaat.

Tergantung siapa yang membacanya dan kapan membacanya..

:')

5. Menulis itu bisa bersumber dari kita

Kadang-kadang, yang menghalangi kita menulis adalah "ketiadaan inspirasi"

Hal ini sangatlah tidak mungkin terjadi jika kita menyadari bahwa banyak sekali hal yang bisa menjadi sumber tulisan kita.

Sangat banyak sekali hal di sekitar kita yang bisa kita jadikan inspirasi tulisan.

Mulai dari buku, tontonan, orang, tempat, kegiatan, peristiwa, peringatan, ataukah perasaan, mampu menjadi sumber inspirasi tulisan kita.



Jadiii,

Sebetulnya tidak perlu ada lagi ya, keraguan untuk menulis setiap hari.

Setidaknya KLIP telah mengajari saya hal seperti itu.

Sedikit tips terakhir, kalau saya pribadi suka sekali mencari inspirasi dengan membaca tulisan orang lain.

Wah....

Bahkan di detik-detik terakhir batas pengumpulan harian tulisan KLIP setiap harinya saya bisa mendapatkan sumber inspirasi.

Jadi, sekarang tinggal dikembalikan kepada kita untuk berniat dan merencanakan kegiatan menulis harian kita.

Ternyata menulis itu mudah dan gampang, ya?

SELAMAT MENULIS, SEMUANYAAAA~~~


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "5 Insight yang Saya Dapatkan Selama Setahun Menulis Bersama Grup KLIP"

Comment