Kejujuran
-
-
-
Mungkin terdengar mudah, tapi nyatanya jujur itu susah.... Mungkin kita selama ini terlalu biasa berpura-pura, lalu kehilangan kemampuan untuk jujur.
Jujur itu melelahkan..
Karena itu berarti kamu berhadapan dengan berbagai emosi, kecemasan, dan semua hal negatif yang berusaha kamu simpan rapat-rapat.
Tapi benar kata suami saya, kalau kita ga jujur kepada orang lain, bagaimana orang lain bisa membantu kita?
Jadi, jujurlah kepada diri sendiri dan orang lain.
Jujur, membawa ketenangan. Meskipun itu datang setelah air mata beratus-ratus liter, itu tetaplah sebuah ketenangan..
Jujur, membawa kedewasaan. Meskipun itu datang setelah kekecewaan sebesar gunung, itu tetaplah sebuah kedewasaan..
Jadi, Dea Adhicita, jujurlah mulai dari sekarang hingga selamanya...
Hihihihi, saya harus berterimakasih sama suami sih soal kejujuran ini.
Kalau tidak menikah dengannya, saya pasti belum lulus-lulus soal kejujuran ini deh. Suami saya-lah yang mengajari saya untuk jujur, meskipun di hadapan kita itu adalah sesuatu perasaan yang amat menyeramkan yang tidak ingin kita hadapi.
Tetap saja, jujurlah....
Dan kehidupan saya akhir-akhir ini terasa ringan karena telah jujur..
Ah.
Alhamdulillah......
Belum ada tanggapan untuk "Kejujuran"
Posting Komentar