Saat di awal masuk menjadi guru di sekolah islam terpadu, aku membayangkan sebuah pertanyaan...
"Siapa yang lebih beruntung. Apakah aku yang dahulu sekolah di sma negeri atau murid-muridku yang kini sekolah di sma islam terpadu?"
Pertanyaan itu tentu unnecessary tapi menarik untuk ditilik lebih dalam lagi, kenapa? Karena, di dalam tahapan SMA, ada perbedaan nyata iklim di antara skeolah negeri dan sekolah islam terpadu..
Tapi, ada juga faktor zonasi. Dimana dahulu sma negeri merupakan sebuah sekolah yang menerapkan sistem nilai untuk masuk tetapi sekarang sistem zonasi adalah sistem dimana murid yang terdekat rumahnya dari sekolah tersebut.
Apakah....
Benar sekolah di sma negeri lebih beruntung daripada bersekolah di sekolah islam terpadu?
Apakah.....
Benar bahwa murid-murid di sma negeri lebih disiplin, lebih ambisius, dan lebih baik daripada yang bersekolah di sma islam terpadu?
Oh, I don't know. I really really don't know..
This really fucked up
Today sih sebenernya trigger itu datang
Bu Dea datang on time mengajar di kelas dan murid murid masih berleleran kesana kemari, di kantin, di pendopo,
DAN RESPON MEREKA DONG
Maksud aku, kelas ikhwan masih mending banget, cuma: "bu dea on time banget"
Tapi kelas akhwat, ketika aku minta mereka segera bergegas merapihkan diri untuk memulai pembelajaran
"SABAR NAPAH!"
Shit. you are a mess, lil girl...
Apa mungkin faktor kecapean juga, tapi saya tidak pernah merasa sekesal ini. Amat sangat kesal sekali
Ini sangat menyebalkan sekali.... Bagaimana bisa guru yang datang on time menjadi sebuah kesalahan, bagaimana mungkin ada murid yang menghardik guru?? Bagaimana mungkin ada murid yang leyeh-leyeh santuy sementara gurunya on-time??
Semua sangat-sangat mungkin....
Semua adalah ujian dari Allah, Dey...
Apabila kamu bersabar, kamu akan mendapatkan pahala dan kebaikan
Stay sane and stay on the track, Dey...
Your vision is to be a good teacher... You already did, but keep going on...
Keep going on, Dey
Benar bahawwa
Belum ada tanggapan untuk "Murid-Murid"
Posting Komentar