Dua rasa terkuat yang pernah ada dalam sejarah akademik saya adalah Rasa Smansa dan Rasa UI. Dua-duanya ada di Depok. Cuma bedanya yang satu masuk Kecamatan Pancoran Mas dan yang satu terbagi tiga antara Kecamatan Pancoran Mas, Kukusan, dan Srengseng Sawah.
Bisa masuk Smansa Depok buat saya pribadi adalah sebuah kenikmatan dan kebahagiaan tiada tara.. Bahkan hingga hari ini. Yap, bahkan hingga hari ini, lintasan-lintasan rasa melihat nama sendiri terus bertahan di jurnal Penerimaan Siswa Baru di Juni 2007 itu sangatlah berkesan.
Bahkan kalau bisa anak-anak saya kelak masuk Smansa juga. Hohoho. Yang ini sih harapan emaknya, jangan-jangan bapaknya malah pengen masuk Smansa Bekasi.. Eaaaa.
Di Smansa Depok, saya belajar tentang organisasi, tentang hidup, tentang Islam, tentang perkawanan, dan semua itu terbawa hingga sekarang.. Boleh dibilang semacam cita-cita saya nih kelak anak-anak saya ada yang jadi Ketua Rohis atau Ketua Osis di Smansa Depok.. Hihihihi, lagi-lagi ini mah cita-cita emaknya doang kayanya..
Tapi sungguh deh,
Sejak sekarang saya udah suka membayangkan Ksatria jadi bagian dari Smansa Depok dan jadi bagian dari OSIS ROHIS, dua organisasi yang saya ikutin selama dua tahun berturut-turut..
Duh,, Ksatria... Namamu itu bagus looh nak buat dipajang di poster Cakeos (Calon Ketua Osis) kelak,huwehehehehehhe
Rasa yang kedua, Rasa UI.
Tidak bisa dipungkiri, masuk UI adalah mimpi besar saya. It's begin a long time a go when I was in junior high school.. Betapa mimpi yang terpupuk terus menerus sejak saya SMP dan kemudian dikabulkan oleh Allah SWT menjadi sebuah keajaiban besar buat saya!
It's a super thing! Bisa masuk UI berarti saya mendapat lingkungan yang sungguh kondusif untuk segalanya.. Untuk akademis, untuk organisasi, dan untuk..pencarian jodoh. Hahaha #melipir
Saya juga sudah membayangkan Ksatria dan adik-adiknya kelak bisa masuk UI seperti emak bapaknya.. Tapi kadang kepikiran juga,, apa pas jamannya anak-anak saya nanti UI gak kerendahan ya? Jangan-jangan nanti mereka selepas SMA udah langsung ke Jerman, Belanda, atau Madinah buat meneruskan pendidikan. Huwoooow. Amiin Amiiin Ya Rabbal 'Alamiiin
Tapi di balik itu semua, saya selaku emaknya anak-anak dan Aa Jati selaku bapaknya anak-anak, kami selalu siap dengan cerita masing-masing kami tentang rasa-rasa terkuat di masa muda kami. Hehe. Kami udah siap loh, akan bercerita apa saja tentang hal-hal menarik yang menurut kami, lagi-lagi ini menurut kami, harus diceritakan dan kalau bisa dirasakan juga oleh anak-anak kami..
Ah, Subhanallah..
Saya jadi makin bersyukur bisa merasakan masuk Smansa dan UI..
Ibu udah siapkan banyak cerita untuk kamu, Ksatria-ku. I love you, my son..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Rasa Smansa dan Rasa UI"
Posting Komentar