Membersamai Keaktifan Si Sulung



Saya adalah seorang perempuan yang dikaruniai dua orang anak laki-laki yang sama aktifnya. Namun saya pikir-pikir lagi, si sulung tampak lebih kreatif daripada adiknya. Saya rasa ini masalah usia saja, sih. Sulung saya yang kini berusia 7 tahun ini memiliki segudang ide untuk membuat mainan sendiri.

Salah satunya adalah setiap ada kardus bekas, maka pikirannya langsung menari-nari gembira. Sambil kegirangan dia akan meinta aneka perlengkapan lain seperti gunting, lakban atau bahkan seprai.

Saya tidak tahu apa hubungan di antara benda-benda itu, tapi biasanya sih saya kasihkan saja. 

Hehehe.

Ternyata oh ternyata dia ingin bermain peran menjadi ondel-ondel (atau barongsai?). Dia sangat bersemangat untuk menggunting kardus menggunakan gunting. Sayangnya gunting di rumah kami tuh hanya tersedia ukurang gunting kertas.

Maka saya pun turun gunung mengambil alih untuk menggunting kardus menggunakan pisau dapur. Hampura pisan atuh adanya hanya pisau untuk memotong barang setebal kardus soalnya.

Hehehe.

Lalu mulai deh sulung saya menandak-nandak kegirangan menari kesana-kemari seolah ada musik tak kasat mata yang mengiringi.

Saya dan suami kerap berbisik pelan, “Apa keaktifan dia ada hubungannya dengan minyak ikan dari Australi itu, ya?”

Jadi ceritanya saat saya mengandung si sulung, suami saya membeli kaplet minyak ikan dari Australi. Merek minyak ikan itu pada tahun itu (2013) belum banyak tersedia di apotik sehingga kami memesan melalui kawan yang memiliki kakak yang bersekolah di Australi.

Riweuh tapi jadinya terkenang sekali.

:’)

Sulung saya, si anak super aktif yang super kreatif, adalah pemilik daya imajinasi tak terbatas pada barang-barang yang tersedia di rumah kami. Ditinggal semenit saja, sudah terjadi perubahan fungsi pada benda-benda itu.

Sulung saya ini bahkan suka sekali mengubah fungsi mainan. Misalnya saja tadinya robot-robotan biasa menjadi sebuah robat yang diikat tali lalu dia gantungkan ke pohon.

Aih … sungguhlah saya banyak sekali lepas kendali merasakan emosi marah karena tidak sabar menghadapi keaktifannya.

Maafkan Ibu ya, Nak.

Momen-momen keaktifanmu adalah bukti bahwa kau anak yang sehat, ceria, dan sangat cerdas.

Mungkin itulah doa yang kami sematkan dalam-dalam dalam namamu, Ksatria ….

We love you so much!

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Membersamai Keaktifan Si Sulung"

Comment