Pas tau
hamil, yang terbayang emang bukan tentang ASI dan menyusui. Rasanya pas hamil
tuh yang kebayang melahirkan tuh gimana, dimana, bersama siapa, hihihi.
Alhamdulillah
ketemu akun twitter AIMI ASI alias Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, mereka tuh
punya kelas edukASI yang rutin dilaksanakan di kota-kota besar.
Pas saya
hamil, AIMI belum pumya cabang di kota Depok. Ya sutra lah ya bok mari kita
cari kota terdekat dari Depok : Jakarta atau Bogor.
Setelah pikir
sana-sini, akhirnya diputuskan kita ke Bogor aja yuk! Selain bebas macet karena
naik Comline, ke Bogor berarti bisa wiskul alias wisata kuliner,hahay!
Di kelas
edukASI ini yang ikut bukan hanya saya looh tapi juga suami a.k.a yayangkoh
tercinta jati nantiasa ahmad, fufufu.
Ngebayanginnya
sih pas lahiran bisa sukses IMD ya cyiin. Apa daya rencana SC bener-bener di
luar persiapan. Bahkan saya aja SC di tempat yang bukan saya biasa kontrol kan
jadi udah mau diselamatin aja masih untung gitu, repot dan mustahil bisa IMD.
Emang sih di
beberapa RS yang bagus di Jakarta semisal KMC bisa tuh operasi tapi juga IMD.
Ya tapi sudahlah ya Alhamdulillah lewat SC saya dan Ksatria bisa diselamatkan.
Setelah No
IMD at all, ada satu anugerah besar di tempat saya operasi SC, di sana terdapat
peraturan rooming-in, artinya ibu melahirkan dan bayinya ditempatkan di 1 kamar
berbarengan.
Ini menguntungkan
sekali loh. Hohoho. Soalnya ibu jadi bisa menyusui bayi-nya sebebas mungkin.
Jadilah malam
pertama kelahiran, si Ksatria suksess membangunkan
saya dan ayahnya setiap 15
menit sekali untuk menyusu.
Tapi berkat
kelas edukASI tadi saya jadi ga bingung dan paranoid anak saya kok 15 menit
sekali minta nenen-nya. Itu normal bangetss.
Saya juga
percaya masing-masing saya dan Ksatria lagi sama-sama belajar dalam proses
menyusui ini..Jadi harus saling pengertian dan memahami #ciyeehh
Begitu pulang
dari RumahBersalin saya dan keluarga sempet dibikin parno pas Ksatria jejeritan
sepanjang malam.. Udah saya susuin sih tapi doi kaya nangis melulu gitu.
Sempet down
juga pas ibu saya bilang mungkin itu karena ASI saya sedikit. Oh No. Itulah
fallacy thinking tersering yang terjadi pada ibu menyusui. Merasa ASI sedikit. Padahal
lambung bayi lahir juga masih segede gundu ya ngga mungkin lah ASI kita
segayung sekali keluar. Hahaha.
Tapi saya
ambil positifnya aja. Besok-nya ibu saya membuatkan saya sayur katuk dan
makanan 4 sehat 5 sempurna. Alhasil ibu saya seneng begitu Ksatria nyusu-nya
lahap. Hehe.
Pas dipikir2
lagi sekarang mungkin saat itu Ksatria kaget dari suasana RumahBersalin pindah
ke suasana rumah kali ya. Makanya doi nangis jejeritan..
Sekarang saya
mensyukuri bangett keberadaan kelaurga yang mensupport banget tentang
per-ASI-an ini.. Masih kebayang deh asa-masa babyblues dimana saya mengutuk kenapa saya ga pernah bisa tidur
nyenyak di malam hari karena Ksatria minta nenen tiap setengah jam sekali.
Oh, Tuhan.
Kenapa surga
di telapak kaki Ibu saya jadi paham setelah menjadi Ibu.
ASI itu
salah satu sebabnya surga di telapak kaki Ibu. Salah satu.
Kenapa? Karena saya
tau ada masanya kita mengalah pada situasi sehingga memberikan susu-formula
(sufor).
Itu ngga
benar memang tapi baik dalam menangani beberapa situasi tertentu yang dialami teman saya.
Sekarang saya
merasa bersyukur bisa memberikan ASI sebebas dan sesuka Ksatria mau. Karena saya
full time mother alias di rumah
seharian maka Ksatria selalu bisa nenen ASI yang fresh from the oven, hihihi.
Salam ASI.
Salam Kasih Sayang. Semoga tiap Ibu menyusui diberkahi Allah SWT. Semoga yang belum jadi Ibu diberkahi Allah untuk segera menjadi Ibu..Amiiin..Yudadah babaaayy~hehehe
Belum ada tanggapan untuk "Sedikit Tentang ASI"
Posting Komentar