surat cinta hari kesembilan

Jati Nantiasa Ahmad

Inilah lelaki yang rempong ketika saya lupa memakai manset.

Walau menyadari bahwa istrinya ini pelupa tapi dia selalu mengingatkan.

Lelaki yang gusar ketika ada jendela yang belum ter-gorden-i di kontrakan mungil kami.

“Aku gak rela privasi istriku ter-share keluar”..

Jati Nantiasa Ahmad

Lelaki yang sekarang setiap pagi ada di sisi.

Lucu rasanya hari pertama menginap di kontrakan mungil kami di Kutek..

Semacam perasaan yang sulit dilukiskan. Silih berganti keinginan membahagiakanmu mendesak-desak di pikiranku.

Aku ingin lebih cantik untukmu.

Ingin lebih bisa memasak untukmu.

Ingin lebih rapih untukmu.

Ingin lebih kurus untukmu

Ingin lebih wangi untukmu

Ingin jadi perempuan serba-bisa untukmu

Semua perasaan ini bergabung dengan ketakutan mahabesar kehilanganmu. Ya, aku takut kehilanganmu. Bahkan untuk berselisih jalan saat kamu menyuruhku pulang duluan dari rumahmu di Bekasi saja aku menolak.

Maafkan istrimu yang manja, cerewet, belum bisa masak, dan ga rapih ini ya sayang

I heart you. Simply dont want you dissapointed.

Semoga kita selalu cinta dan mencintai dalam karunia Allah ya sayang.

Dan semoga yang membaca tulisan ini yang belum menikah segera dipertemukan oleh Allah jodohnya, sosok cahaya yang mengimbangi kepribadianmu tetapi partner kebaikan yan gmembuatmu kehilangan kata..

Aku sayang kamu, Jati!

Tweet

Postingan terkait:

Ditulis dea alias dey — Selasa, 15 Mei 2012 — 10 Comments