Hari Kedelapan




So, I called this such an extra-ordinary life. Menempuh hidup berdua ternyata penuh warna, kawan..
Hehehe.

Sejenak saya mencoba merangkum delapan hari bersamanya, lelaki baik hati sekaligus kekasih dan calon ayah anak-anak saya..

Delapan hari ini saya mempelajari bahasa lelaki dan perempuan yang sungguh berbeda.
Delapan hari ini saya mempelajari I Love You TAK PERNAH  benar-benar penting setelah pernikahan karena terganti dengan tatap hangat dan genggam tangan yang jauuuh lebih bermakna.
Delapan hari ini saya mempelajari kesabaran lelaki bernama Jati yang membuat saya malu sejadi-jadinya ketika muncul sikap kekanakan saya.
Delapan hari ini saya menemukan senyum hangat ketika saya merenggut ngambek, tatap terima kasih untuk tiap cangkir kopi, dan gelak tawa melihat saya pertama kalinya memasak secara serius selama seumur hidup saya..





Saya menemukan detak janji setia pada dirinya yang sangat nyata..





Saya menyadari I Love You hanya berlaku bagi orang-orang lajang karena sesudah menikah, 3 kata itu menyublim menjadi tatap hangat, genggam jemari, gelak tawa, dan semua yang lebih membahagiakan dari sekedar kata..





Delapan hari.





Saya menemukan lelaki kekasih saya tak suka saya yang childish mengumbar public display affection di jejaring sosial.
Oh.
Tapi biarkan blog ini selalu bercerita tentang mu, sayang.





Delapan hari ini saya menemukan keyakinan mengakar kuat dalam diri suami saya kepada Allah.
Dia selalu berujar untuk tak mempercayai rizki datang dari makhluk melainkan dari Allah.
Dia selalu mengupayakan sholat tepat waktu walau dalam keadaan safar karena ingin Allah selalu melihat bahwa kami hanya bergantung kepada-Nya..





Delapan hari ini saya bahagia, kawan.





Sekaligus kebat-kebit melihat kesabarannya.

Suami.
Kekasih.
Cinta.

Dirinya yang selalu mengawali permintaan kopi pagi hari dengan kata “Tolong”

Suami
Kekasih
Cinta

Mari kita mendoa pada Allah agar orang-orang baik hati yang mendoakan kita berkah, berbalik keberkahan untuk mereka!

Sangat-sangat-sangat-bahagia-menjadi-istri-nya-jati

That’s my emotional stages

Thank you Allah :)  


Suami & Istri. Gesture-nya aja udah mirip yak. Hhihihi. j-o-d-o-h

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Hari Kedelapan"

Comment