Dear semua orang, memang benar hidup yang kita lalui adalah
rangkaian masalah. Masalah yang kadang membuat kita ingin buru-buru jadi orang
lain.
Tapi untuk sekali ini saja resapi perasaan nya. Perasaan dia
yang engkau ingin menjadi.
Untuk yang lelah ujian menumpuk tersebab sedang kuliah di
luar negeri, belum lagi ngilu homesick
yang menusuk tulang.. Dear kamu.. Resapi perasaan orang yang yang 4-5x
interview beasiswa untuk menyusulmu dan belum tembus juga. Resapi perasaan
orang yang sedang menabung untuk ambil ujian tes IELTS.
Untuk kamu yang ingin banting anaknya tersebab lelah
mengais-ngais raga mengasuh anak.. Dear kamu.. Resapi perasaan orang yang 7
tahun pernikahan belum dikaruniai anak. Resapi perasaan orang yang baru saja
mengalami miscarriage. Pedih pasti
terasa
Untuk kamu yang mengiba memohon pada Tuhan untuk segera
dikaruniai momongan, menghabiskan berbelas-belas juta terapi hormon untuk
seorang janin, resapi perasaannya. Resapi perasaan pasangan yang telah
dikaruniai momongan dan kehabisan kata dan cakrawala untuk saling mencinta. Betapa
kebersamaan hanya berdua bersama pasangan saja ini harus dirayakan penuh suka
cita dan suka cinta.
Ah ini mulai lagi sindrom kesotoyan saya. Mohon pintu maaf
dibukakan sebesar-besarnya. Ini hanya sedang memintal.
Memintal suatu jendela berpikir.
Bahwa segala kejadian buruk yang terjadi pada kita bisa jadi yang terbaik yang diinginkan diam-diam
sepenuh harap oleh seseorang.
Jangan mengeluh
Belum ada tanggapan untuk "Resapi perasaan nya"
Posting Komentar