Dalam hidup ini banyak hal-hal yang saya takuti, tapi
beberapa di antaranya adalah seperti di bawah ini :
1.
Dianggap tidak profesional
oleh orang lain
2.
Tidak dicintai oleh orang
lain
3.
Ditinggalkan oleh yang saya
cintai
4.
Selama ini ternyata saya mencintai
orang yang tidak mencintai saya
5.
Anak-anak saya ternyata menganggap
saya galak
6.
Anak-anak ternyata tidak
mencintai saya
Tapi setelah lihat pic di atas,
saya jadi berpikir lain nih…
Hmmm…
If it scares you, it might be a
good thing to try…
Hmmm…
Maybe you should as soon as
possible go to psychologist, de..
:’)
Di antara ribuan teman facebook
saya, suatu hari saya menemukan seorang teman yang mengubah bio facebook-nya
menjadi :
“Bunuh diri itu haram, itulah
mengapa saya menulis”
Saat membaca kalimat itu yang
pertama terlintas di pikiran saya, pastilah teman saya ini membutuhkan cinta
dan pelukan. Benar saja, tidak berapa lama dia memposting status facebooknya
menceritakan kekelaman pengalaman masa kecilnya….
Ah, sesungguhnya saya juga teramat
membutuhkan cinta dan pelukan
Itulah mengapa hampir setiap saat
dimana saya ingat bahwa saya membutuhkan pelukan maka saya akan berkata kepada
Jati :
“A, bisa tolong peluk aku, ga?”
……
:’)
Karena saya merasakan hal-hal
semacam ini, kini saya kalau ketemu kakak saya atau kalau melihat ibu saya,
bawaannya pengen meluk aja.. Saya sih mengiranya semua orang itu butuh pelukan cuma
ada yang berani bilang dan ada yang biasa-biasa aja…
Semua orang butuh ekspresi
kehangatan cinta, berapapun usianya, benar kan? *mencari pembelaan*
Hehehe.
Btw, kembali lagi ke poin-poin
tadi ya yang saya takuti. Kerap kali karena fokus sama ketakutan, jadinya saya
ga solutif..
Misalnya ketakutan dianggap ga
profesional malah membuat saya ga asertif sehingga entah itu meminta bantuan,
entah itu meminta stop or quit from somethin, saya malah berkutat sama
ketakutan saya.
Mungkin betul kata-kata pic di
atas ya..Hal-hal yang membuatmu takut jangan-jangan adalah sesuatu yang patut
kamu coba, hehe.
Sesekali tidak profesional.
Sesekali berani mendesak dengan resiko tidak dicintai. Sesekali dan sesekali
yang lainnya
Entah mengapa saya tidak yakin
betul itu solusinya..
Saya masih merasa, di antara semua
kemungkinan, tetap ada irisan yang berhubungan dengan Allah Ta’ala.
“Jadikanlah shabar dan sholat
sebagai penolongmu..”
Jadi bukan menjadi baik atau buruk
secara ekstrim, atau mencoba hal-hal bodoh yang membahayakan masa depan, tapi bersabar
dan memohon banyak-banyak kepada Allah dalam sholat-sholat
Saya rasa saya akan menempuh jalan
yang itu saja :’)
Belum ada tanggapan untuk "If It Scares Me"
Posting Komentar