Hai, hai semua, apakabarnya? Kali ini saya mau menulis
tentang kota Depok aah.. Secara gitu kan ya, saya tinggal di kota ini sejak
usia 2 tahun. Jadi pasti sedikit ataupun banyak saya juga punya opini tentang
keberadaan kota yang katanya sih di buku-buku sejarah jaman dulu diawali dengan
12 budak yang dibawa oleh keluarga Belanda lalu mereka beranak pinak. Jadi deh
kota Depok ini, hehehe. Btw, sudah nyaris 26 tahun nih saya menetap di kota
Belimbing ini jadi saya juga merasakan sih perkembangan baik negatif ataupun
positif tentang kota ini.
Perkembangan yang lagi hits abis pasti pada tau deh.. Itu
loh soal ekspresi-ekspresi kekecewaan kepada kota Depok tentang SSA (Sistem
Satu Arah) yang membuat jengkel banyak orang. Ada juga masalah ketimpangan
pembangunan yang berfokus kepada Jl.Margonda dan sekitarnya aja padahal kota
ini luaaas banget.
Tapi kayanya ga adil sih yaa kalau yang disorot yang
jelek-jeleknya aja.. Karena bagaimanapun kota Depok ini tetap buanyak lho
progres positifnya. Hmmmmm
Beberapa diantaranya menurut saya yaitu :
1.
Program Bank Sampah
Ini sih saya liat kongkritnya ada di
Perumahan Permata Depok Regency (PDR) tempat om dan tante saya tinggal. Di sini
bank sampah sudah berjalan dengan oke banget lho. Beberapa tahun lalu bahkan
ada kunjungan dari Rusia lhoooo yang mengirim perwakilan LSM nya untuk melihat
bank sampah di sini. Kebetulan tante saya waktu itu jadi Bu RW jadilah update
banget soal bank sampah karena beliau salah satu pengurusnya.
Selain di komplek perumahan ini, memang sih
kota Depok belum semuanya punya bank sampah. Tapi di perumahan-perumahan sedang
diinisiasi agar punya program serupa nih. Kalau yang di PDR sih saya memang
lihat banget betapa terstruktur dan masif banget bank sampahnya. Setiap sampah
jadi bernilai banget kalau kita mau dan niat untuk memilah dan mendaur-ulang
kembali.
Yang paling bikin kagum sih, si mba-mba
atau pembantu di komplek ini yang kebanyakan memegang akun bank sampah-nya lho.
Wajar sih kan si mba ya yang bebersih dan memilah sampah karena sebagian besar
ibu-ibu di sini pada bekerja. Terus karena rutinnya, ada yang sampai hasil bank
sampah-nya bisa beli kalung emas lho. Wohoo! Mantap ya wkwkwk.
Teknisnya gini, setiap rumah memilah sampah
menjadi 2, sampah yang bisa didaur ulang yaitu sampah plastik, kardus, kertas,
kaleng, dan sampah organik seperti bahan sisa sayuran atau makanan. Nah kalau
sampah organik dikumpulkan untuk membuat pupuk. Pupuknya dijual dan hasil
penjualannya masuk ke akun rekening bank sampah si penyetor.
Sampah yang didaur ulang (kertas, plastik,
kaleng) dikumpulkan setiap hari Rabu untuk ditimbang, nah hasil penimbangan
akan ditukarkan dengan uang. Uangnya dari mana? Dari hasil penjualan ragam
bentuk kreasi hasil daur ulang sampah dong. Keren kan?
Dan saya melihat dengan mata kepala sendiri
bahwa program bank sampah ini sedang digalakkan oleh Pemkot Depok di berbagai
kecamatan gak hanya di komplek Permata Depok Regency aja. Daerah Depok 2 Tengah
Perumnas juga sudah ada. Daerah Cilodong juga sudah mulai ada.
Menurut saya bank sampah ini brilian banget
idenya. Sebrilian idenya dokter Gamal Albinsaid yang bikin klinik dokter dengan
bayaran sampah. Sampah ga berakhir begitu saja di tempat pembuangan sampah tapi
jadi sesuatu yang bermanfaat. Nah, kalau di seluruh Depok bisa seaktif ini bank
sampah-nya wah masyaAllah pasti dampaknya luar biasa deh. Hohoho.
Pemkot Depok sendiri bener-bener mendukung
program bank sampah ini supaya merata di seluruh kota. Nah menurut saya bank
sampah ini adalah sebuah kemajuan positif yang ada di kota Depok. Memang belum
merata tapi kita doakan agar setiap perumahan dan perkampungan bisa meniru
komplek PDR yang sudah baik sekali progressnya.
2.
Puskesmas Kecamatan Yang
Oke Banget
Apa yang terbayang di benak kita saat
mendengar kata “Puskesmas”? Pasti sesuatu yang berkesan suram, tidak
berkualitas baik dan fasilitas kesehatan yang tidak bisa diandalkan. Hehe, kira-kira
begitulah dulu kesan saya terhadap puskesmas.
Alhamdulillah Puskesmas di kota Depok terus
berbenah memperbaiki diri agar memiliki aspek pelayanan yang positif. Setiap
tingkat kecamatan & kelurahan memiliki Puskesmas maisng-masing. Saya
sendiri merasakan pelayanan Puskesmas di kecamatan sejak fase kehamilan
Senapati hingga sekarang. Pelayanannya cukup baik. Tapi yang lebih mentereng,
gedungnya nih.
Tidak seperti jaman dahulu kala saat gedung
Puskesmas terkesan suram dan abu-abu, gedung-gedung Puskesmas di kota Depok
kini sudah tertata baik.
Puskesmas kecamatan Sukmajaya misalnya
sudah mengalami renovasi sehingga gedung bagian dalam sekarang telah berwarna
putih minimalis dan dilengkapi dengan atap fiber. Sementara Puskesmas kelurahan
Ratujaya Panmas kini sudah buka 24 jam dan dilengkapi dengan gedung baru yang
tertata rapih.
Pelayanan di Puskesmas juga semakin baik
dengan fasilitas yang diperbaiki atau ditambahkan seperti laboratorium dan
pusat pelayanan psikologi. Ketika saya mengunjungi Puskesmas kecamatan
Sukmajaya di sana terdapat layanan konsultasi kesehatan masyarakat, layanan
konsultasi psikologi, layanan khusus penderita HIV/AIDS dan layanan khusus
remaja
3.
SMA dan SMP Negeri Yang
Makin Banyak
Pemkot Depok itu sedang memprioritaskan
aspek pendidikan dalam to do list mereka. Makanya pembangunan SMA Negeri di
Kota Depok sekarang memenuhi aspek kemerataan di seluruh kecamatan. Udah ga
jaman lagi namanya SMA unggulan. Kota Depok pengen semua SMA Negeri di Kota
Depok punya standar akademik yang tinggi. Makanya juga ada rotasi yang sering
banget antar kepala sekolah di SMA Negeri di Kota Depok.
Saat ini sudah ada 13 SMA Negeri di seluruh
Kota Depok. Terakhir saya denger ada rencana SMA Negeri 14 mau dibangun. Dan
tebak dong ah di mana bangunnya? Di belakang SD Cikumpa deket buanget sama
rumah saya. Ahahaha. Mantep-mantep. Gini dong, keren deh jadi pemerataan gitu loh.
Orang Sukmajaya ya ke SMA 2, 3 dan 8. Orang Tapos ga usah jauh-jauh ke
Sukmajaya karena sudah ada SMA 7. Orang Margonda udah ada SMA 11.
Huwa! Menurut saya terobosan pembangunan
ini bagus banget. Selain bikin orang ga perlu macet-macetan karena sekolahnya
beda kecamatan juga biar semakin banyak lagi anak Depok yang meneruskan
pendidikan ke SMA ya tentunya.
Selain itu, di bidang pendidikan ada
kebijakan SPP gratis di tingkat SD-SMA Negeri. Ini dahsyat loh bok. Bayangin
semua SPP itu ditanggung oleh Pemerintah kota Depok. Jadi anak-anak cuma bayar
duit seragam sama duit buku aja. Sungguh bagus menurut saya buat semakin
membantu mendongkrak tingkat pendidikan di Kota Depok.
Kalau yang saya tanya ke tetangga saya,
kebijakan SPP gratis ini sangat membantu mereka sekali. Masyarakat yang
memiliki pendapatan menengah ke bawah menjadi terbantu dalam menyekolahkan
anak-anak mereka.
Oiya selain itu Kota Depok juga lagi
menggalakkan SMP dan SMA terbuka lho. Itu fasilitas SMP dan SMA untuk
masyarakat miskin yang free seluruh bayarannya. SMP dan SMA Terbuka ini
biasanya dari siang-sore menggunakan fasilitas SMP dan SMA Negeri. WAH, BAGUS
BANGET INI SIH.. Secara gitu loh walaupun SPP udah gratis, ada aja loh
masyarakat yang males masukin anak-anaknya ke sekolah karena adanya uang
seragam dan uang buku.
Nah di SMP dan SMA Terbuka ini semua
fasilitas bukunya dipinjamkan dari perpustakaan SMP dan SMA Negeri tempat
mereka bernaung. Terus seragamnya dibebaskan alias memakai baju bebas. Setahu
saya sih sejak 10 tahun lalu di SMP saya yaitu SMP Negeri 3 Depok sudah ada nih
SMP Terbuka ini.
Bravo Pemkot Depok! Keren banget lah
berbagai kebijakannya di bidang pendidikan. Memang ga semua kebijakan terblow
up dengan fenomenal seperti kebijakan Sistem Satu Arah makanya apresiasi-nya
juga biasa-biasa aja, tapi menurut saya itu sih bagus banget sebuah Pemkot
mengutamakan bidang pendidikan.
Secara gitu loh kualitas SDM itu bisa
diperbaiki dari pendidikan loh. Di Kota Depok ini memang banyak sekolah dan
kampus, tapi angka putus sekolahnya juga masih tinggi. Kualitas SDM-nya harus
diperbaiki banget lah. Nah, berbagai kebijakan ini insyaAllah udah on the track
banget dalam memperbaiki kualitas SDM.
4.
Pelayanan di Gedung
Dibaleka &Perpustakaan Kota Depok
Nah, ini juga keren banget nih. Pelayanan
di Gedung Dibaleka yang berada di kompleks perkantoran Pemkot Depok memang ajib
sekali, sodara-sodara. Sekarang semuanya terpusat di sini. Mau bikin akte
kelahiran? Mau pindah KTP? Mau urus Jamkesda? Semua terpusat di unit pelayanan
lantai dasar Gedung Dibaleka ini.
Gedung Dibaleka ini sendiri singkatannya
adalah dinas, badan, lembaga, dan perkantoran. Gedung ini memiliki 10 lantai
nah di lantai dasarnya unit pelayanan masyarakat, semua dinas membuka front
desk-nya di sini.
Saya sendiri pernah wara-wiri bolak-balik
ke Gedung Dibaleka pas mengurus Mba Ida tetangga saya yang terkena tumor dan
diberikan Jamkesda oleh Pemkot Depok. Thank you so much Dinas Kesehatan Pemkot
Depok dan Pak Camat Sukmajaya! I heart you so much, ehehehe.
Selain Gedung Dibaleka yang keren, ada lagi
yang keren yaitu Perpustakaan Kota Depok. Perpus ini dibangun juga bebrapa
tahun yang lalu. Berdiri kokoh di gedung pertama yang kita temui begitu
memasuki kompleks perkantoran Pemkot Depok, Perpustakaan ini kece badai banget
lho. Ada fasilitas untuk anak-anak, ada buku-buku khusus sejarah Kota Depok,
ada layanan wi-fi yang masyaAllah cepet bener. Pokonya mantep buat bikin tugas,
jalan-jalan, duduk-duduk, atau ajak si kecil jalan-jalan sambil baca buku.
Kira-kira begitulah kekerenan Kota Depok di
mata saya, hihi. Masih buanyak hal-hal keren lainnya tentang kota ini. Jadi
saya rasa ga adil juga yaa cuma menilai dari sistem satu arah (SSA) Arif Rahman Hakim. Tentang SSA memang sih
namanya rekayasa jalan raya ga semudah membalikkan telapak tangan booook. Pasti
buanyak tantangannya. Ya jumlah mobil, ya badan jalan ya ngga nambah
kapasitasnya. Tapi ayo dong sabar, Pemkot Depok tuh selalu responsif dan ingin
perbaikan lho buat masyarakatnya…hehe….. Jadi keep smiling keep enjoying our
lovely sweety city, DEPOK.
Ayo jelajahi lagi Kota Depok dan rasakan
fasilitas-fasilitasnya yang banyak progres positifnya.
Salam hangat,
Dea Adhicita, si penduduk Kota Depok sejak
tahun 1991
:’)
Belum ada tanggapan untuk "Depok Dari Kacamata Seorang Dea Adhicita"
Posting Komentar