Mengapa Aku Bahagia Bisa Berjodoh Dengan Ayah Anak-Anakku
Banyak pasangan sangat berbahagia bisa berjodoh dengan ayah
anak-anaknya alias suaminya sendiri.
Tapi saya ingin berbagi cerita mengenai alasan mengapa saya sangat luar biasa berbahagia bisa berjodoh dengan ayahnya anak-anak.
Tapi saya ingin berbagi cerita mengenai alasan mengapa saya sangat luar biasa berbahagia bisa berjodoh dengan ayahnya anak-anak.
And here it is the story...…
Saya mengenal suami saat kami duduk di bangku kampus dahulu saat bersama-sama berada di satu organisasi. Saya mengenalnya singkat saja bahwa dari kata-kata teman-temannya dia adalah sosok yang : misterius..
Suatu hari kami semua bersama-sama menjenguk orang tuanya
yang sedang dirawat di RS. Di sanalah saya merasakan getaran menghampiri hati
saya..
Tapi bukan getaran kepada dia yang kelak akan menjadi suami saya
Saya justru bergetar saat melihat chemistry antara ayah-ibunya. Ya, saya merasa meleleh oleh perilaku kasih sayang teramat mendalam di antara beliau berdua.
Betapa saya trenyuh melihat seorang istri begitu lembut kepada suaminya. Saat itu ayah mertua saya dioperasi pemasangan pen di tulang belakangnya. Ibu mertua saya sangat-sangat lembut dan mengasihi ayah mertua saya..
Saya rasa saya langsung jatuh cinta pada mereka berdua.. Saya merasakan ada kehangatan saat melihat beliau berdua bahu-membahu di rumah sakit..
Sebelumnya saya memang sedikit sekali memiliki memori mengenai kehangatan di keluarga saya…
Sadly but true ayah ibu saya berpisah sejak saya remaja..
Singkat cerita, 4 tahun kemudian, saya dipersunting oleh teman saya yang kini menjadi suami saya. Satu hal yang saya yakin, dia akan menjadi ayah dan suami yang baik seperti ayahnya..
Dan dugaan saya benar. Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillah
Suami saya benar-benar meniru ayah mertua saya dalam menjadi ayah. Ayah mertua saya adalah tipe ayah yang ingin selalu memberikan yang terbaik kepada keluarganya. Beliau juga hangat dan selalu ingin mendengar pendapat anak-anaknya. Tetapi sikap yang paling menonjol dari ayah mertua saya adalah keinginannya yang begitu besar dalam membahagiakan istri dan anak-anaknya..
Suami saya pun memiliki sikap yang sama dengan ayahnya..
Menapaki tahun ke-5 ini suami saya sudah membuktikan berbagai hal yang membuat saya sangat
bahagia bisa berjodoh dengannya.
Tetapi hal yang paling berkesan bagi saya adalah kesabaran suami saya dalam menghadapi saya saat dalam masa-masa kelam bernama baby blues dan Post Partum Depression..
Ya, saya mengalami masa-masa kelam setelah melahirkan anak pertama saya. Saya harus menghabiskan waktu 3 tahun untuk kembali “merapihkan” mental saya yang berantakan.
Suami saya memberikan upaya tiada henti untuk mendukung saya untuk optimal beraktivitas meski terus berjuang menghadapi depresi saya. Ya, dia adalah pendukung setia saya.
Suami saya adalah inspirasi sejati saya.. Ratusan kali namanya saya sebut di dalam blog saya ini sebab memang nyatanya dukungan dia adalah inspirasi terbesar dalam hidup saya…
Betapa saya sering flashback mengenang masa-masa dahulu dan merasakan “keganjilan” yang manis.. Jangan-jangan sejak bertemu dengan ayah-ibu mertua saya saat di rumah sakit dahulu Allah telah mengirimkan sinyal kepada alam bawah sadar saya bahwa inilah keluarga yang tepat menjadi keluarga saya juga…. :’)
Ah, betapa benar selalu indah rencana Allah. Atas semua obsesi saya menikah saat kuliah yang tidak kesampaian, Allah berikan pernikahan saya di saat yang paling terbaik dengan sosok yang juga terbaik…
Seorang lelaki yang menjadi suami penyabar dan ayah bijaksana bagi anak-anak saya..
Seorang lelaki yang sabar memijati kaki saya saat saya hamil…
Seorang lelaki yang menangis takut kehilangan saat saya dibedah sesar mendadak…
Seorang lelaki yang telaten mengasihi saya di masa-masa nifas yang sulit…
Seorang lelaki yang rajin memeluk saya sebab tahu betul betapa bagi saya pelukan serupa nafas..
Seorang ayah yang mencintai anak-anaknya begitu dalam…
Seorang ayah yang tanpa takut tanpa jengah langsung mencuci ari-ari anak-anaknya sendiri…
Seorang ayah yang menciumi anak-anaknya selalu setiap bertemu…
Seorang ayah yang rela punggungnya dijadikan kuda-kudaan oleh anak-anaknya setiap malam….
Seorang ayah yang bertanya kapan anak-anaknya memulai fase makan pertamanya…
Seorang ayah yang full support terhadap istrinya dalam memberikan ASI..
Seorang ayah yang tidak malu diajak mendatangi kuliah dari AIMI ASI….
Seorang ayah yang membimbing anak pertamanya yang sering tantrum mendadak…
Seorang ayah yang mengajak mengobrol anak-anaknya semalam apapun dia pulang bekerja..
Seorang ayah yang rela menggotong anaknya yang habis mengompol lalu memandikannya…
Seorang ayah yang mau mengajak anak pertamanya untuk shalat di masjid sebagai sarana belajar…
Seorang ayah yang memikirkan sekolah anak-anaknya dengan semua perencanaan terbaik…
Seorang ayah yang menemani ibu anak-anaknya melewati malam-malam panjang depresi…
Seorang ayah yang mencintai ibu anak-anaknya tanpa tapi tanpa tepi…
Oh, betapa menuliskan ini saya seperti merasakan badai amuk emosi di dalam hati saya… Seluruh memori tentang suami saya memantik emosi berlarian di ruang jiwa saya…
Secara pribadi saya dapat menyimpulkan bahwa saya jatuh cinta lebih dahulu kepada pola interaksi cinta di antara ayah ibu mertua saya…
Dan Allah Maha Baik menjadikan mereka bagian dari hidup saya selamanya….
Teruntuk ayah ibu mertuaku yang baru ku khidmati 5 tahun ini, terima kasih selamanya… Betapa kalianlah alasan terbesar mengapa aku bahagia menikah…sebab kalian telah mendidik seorang anak lelaki untuk menjadi ayah dengan sangat brilian
:’)
I love you both ayah-ibu mertuaku tersayang.
And I love you mostest, forever and beyond eternity, my soulmate, my husband, my forever love, Jati Nantiasa Ahmad..
Thank you for being the best father ever I see….
:’)
Ditulis sebagai sebuah tantangan dalam Workshop Menulis
Kelas Minat Menulis Institut Ibu Profesional Depok
Belum ada tanggapan untuk "Mengapa Aku Bahagia Bisa Berjodoh Dengan Ayah Anak-Anakku"
Posting Komentar