My Favourite Books : The Naked Traveller


Hai, asssalamu’alaikum semua pembacanya, apa kabar? Alhamdulillah kalau sehat-sehat saja dan bahagia-bahagia. Kalau ngga, keep moving keep husnuzhon Allah never ever dzholim kok πŸ˜‰

Hari ini saya mau cerita tentang buku favorit saya. Yep, dari sekian buku yang pernah saya baca ada buku yang jadi favorit saya. Favorit di sini definisinya sering dibaca berulang-ulang.

Bahkan buku favorit saya ini sering saya letakkan di antara bantal-bantal di atas tempat tidur. Supaya pas sesi menyusui Sena saya bisa sambil membaca buku-buku ini.

Buku apakah itu yang menjadi favorit saya? Jawabannya adalah The Naked Traveller!πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•

Buku Kesayangan Saya Sepanjang Masa 

Wah! Saya kasih tau ya, saya tuh punya semua buku series The Naked Traveller tapi ada yang dipinjem dan ga dibalikin, huhu.πŸ’”πŸ’”

Jadi yang ada di saya tinggal 4 series ini

The Naked Traveller 2

The Naked Traveller 4

The Naked Traveller Round The World Trip Part 1

The Naked Traveller Round The World Trip Part 2

Kenapa buku-buku ini jadi favorit saya?

Pertama sih karena bahasanya asyik. Trinity penulisnya berawal dari menulis di blog lalu tulisan-tulisannya di blog dibukukan. Nah, nulis di blog memang bahasa yang digunakan lebih sering non-formal kan?

Makanya jadi asyik banget bahasa di buku The Naked Traveller ini. Kaya beneran diceritain dan ikut ke tempat-tempat yang dijelajahi Trinity

Kedua, karena buku ini bercerita tentang jalan-jalan dan pernak-pernik seputar jalan-jalan. Honestly saya suka banget jalan-jalan. Saya tuh suka membayangkan masa-masa muda jaman kecil dulu ya, saya tuh suka jalan-jalan lhoooo sama kakak saya.

Kemana, Dey? Deket sih, stasiun Bogor doang, wkwkwk. Tapi itu awal mula saya menyukai perjalanan. Dulu saya sama kakak saya begitu sampai ke stasiun Bogor, beli kaos kaki 10.000-an terus pulang deh.. Itu aja rasanya kaya udah seneeeeng bangeet.

Makanya saya suka banget-banget-banget baca buku The Naked Traveller ini. Rasanya kaya saya juga ikutan…

Ikutan ketemu hiu putih di Afrika Selatan..

Ikutan tahun baruan di Pulau Sumba…

Ikutan berlayar dengan cruise ship di Halong Bay….

Ikutan masak di hostel di Moskow…

Trinity mengajak pembacanya seolah terlibat dalam semua yang dia tulis. Kalimat yang dipakai sangat efektif dalam menggambarkan sebuah kondisi.

Contohnya kalau menggambarkan ngiler = “Mak clegug”

Contohnya kalau menggambarkan kesel = “Keparat”

Hihihi..hihihihi.. Seru jadinya pas baca, ikutan ngiler, ikutan kesel, ikutan takut, ikutan semua emosi yang dirasakan si Trinity ini.

Oiya, FYI, Trinity ini nama samaran penulis yak, dia adalah mantan mba-mba kantoran lulusan S1 Komunikasi Undip Semarang dan S2 Manajemen sebuah kampus di Manila, Filipina.

Karena membaca semua bukunya, saya jadi mengalami juga naik-turun kehidupan Trinity sebagai manusia saat menuliskannya

Pada awalnya nih di The Naked Traveller 1, Trinity menuliskan pengalamannya sebagai seorang mba-mba kantoran yang hobi jalan-jalan. Terus dilanjutkan pada buku selanjutnya dan selanjutnya sampai baru di buku ke-4 Trinity berubah…

Dia memutuskan resign dan menjadi fulltime traveller! Gilak! Saya paling suka bahwa dia justru serius banget mengembangkan pekerjaannya alias ga asal resign.

Dengan ilmu manajemen dari kampus di Manila, Trinity membuat perencanaan 60 bulan sebagai full time traveller dengan membayangkan dirinya adalah sebuah perusahaan yang harus mengelola sumber daya hingga menghasilkan untung.

Dan, voila!

Trinity sekarang serius dan aktif menjadi full time traveller..

Selain perubahan pekerjaan ada satu lagi nih perubahan drastis Trinity dari sekian buku-bukunya..

Trinity awalnya tampak lepas banget, maksudnya banyolannya bener-bener kasar, vulgar, terus semakin ke sini semakin ada perbaikan lebih resmi, formal, tapi jadi agak kangen sama bahasa-bahasa Trinity yang apa adanya. Hehe…

Oiya, ibunda Trinity meninggal dunia, kejadian besar ini juga berdampak dan diceritakan pada buku-bukunya.. Saat menjalani pengobatan kanker-nya ibunda Trinity berobat di Penang, Malaysia. Trinity pun sekaligus menjelajah sisi pariwisata dari kota Penang.

Berdasarkan buku yang saya punya yuk kita secara mendetil lihat isinya!

The Naked Traveller 2

Di buku ini Trinity menceritakan pengalamannya jalan-jalan secara acak ke daerah Indonesia ataupun luar negeri. Mulai dari Sumba, Pulau Komodo, Cappadocia, India, dll. Trinity juga menceritakan hal-hal biasa tapi jadi luar biasa, misalnya “leyeh-leyeh”. Yap, Trinity suka melakukan travelling untuk leyeh-leyeh ke sebuah kota

Ada yang bisa nebak kota apakah itu?

Su-ka-bu-mi ternyata jawabannya. Hihihi. Emang sih Sukabumi tuh dingin-dingin ngangenin yaa. Andaikan aja ada kereta super cepet atau minimal bus AC yang enakeun gitu dari Jabodetabek pasti Sukabumi tambah tenar deh!

Trinity juga menceritakan opninya tentang masyarakat asli sebuah daerah yang dia datangi contohnya orang India. Atau juga cerita-cerita koplak tentang orang kulit hitam yang tergila-gila dengan Trinity.

Aneh sih, secara kan yah Trinity ini badannya gede, jadi ga masuk streotype cewe cantik di masyarakat ini. Hal ini juga yang bikin dia pede berat jalan kemana-mana. Karena dia yakin ga bakal digangguin.

Hahaha, tapi uniknya tuh orang kulit hitam punya standar kecantikan yang berbeda yaitu semakin besar si perempuan semakin menariklah dia.

Wakwaw! Akhirnya Trinity beberapa kali menceritakan “kesulitan” saat menolak lamaran, sampai nyaris diculik oleh orang berkulit hitam karena dianggap sangat-sangat-sangat cantik.

Menarik bangeeet, kan? πŸ˜‰

The Naked Traveller 4

Sebagian besar cerita di buku ini tentang perjalanan Trinity ke Afrika yaitu Namibia dan Afrika Selatan. Bikin ngiri banget karena jalan-jalan ke Namibia ini akibat diundang sebagai pembicara oleh KBRI di Namibia.

Itulah keuntungannya jadi full time traveller, diundang jadi pembicara ga dibayar sih tapi lumayan banget kan dibayarin tiket pp Jakarta-Namibia-Afrika Selatan-Jakarta plus akomodasi. Di buku ini Trinity juga melengkapi checklist jalan-jalannya ke provinsi termuda di Indonesia..

Ada yang tau ga apa hayooo?

Ternyata provinsi termuda di Indonesia adalah provinsi Gorontalo. Hoo… Saya juga baru tau sih, ehehehe.

Itu tuh serunya baca buku Trinity, sebenernya kita jadi buanyak buanget dapet pengetahuan baru.. Seru sih kalau menurut saya, kita dapet pengetahuan dengan cara yang mengasyikkan.. :’)

The Naked Traveller Round The World Trip Part 1

Nah, ini salah satu buku terseru Trinity. Dia jalan-jalan selama setahun keliling dunia. Literally setahun ga pulang-pulang, dimulai dari Eropa Timur, ngubek di sana selama 3 bulan lalu terbang ke Amerika Selatan dan ngubek di sana nyaris 10 bulan.

Sumpah seru banget sih, saya sampai berapi-api menceritakan buku ini ke Jati. Hihihi. Saya luar biasa merasa tersedot ke perjalanannya Trinity keliling dunia ini.

Untuk perjalanannya ini Trinity mengajak teman semasa kuliahnya bernama Yasmin (nama samaran juga). Nah, si tokoh Yasmin ini juga menambah warna tersendiri di buku ini.. Kaya tandem yang asyik selama perjalanan tapi ga ngerepotin juga..

Di buku yang ini diceritakan dari awal persiapan Trinity di Jakarta pas sebelum berangkat, ya isi tas-nya apaan aja, ya sempet sakit mencret-mencret sampai hari H keberangkatan.. Aduh, ikutan mules asli pas bacanya

Bayangin aja, udah di pesawat menuju Moskow dan si Trinity ini masih mencret-mencret aja gituu. Wakakak.. Ya ampun, ketawa di atas penderitaan orang itu dosa besar, Dey. ;”)

Susah senang di perjalanan beneran jadi bahan tulisan yang bagus buat Trinity. Saya rasa perjalanannya setahun sebenernya bisa dituliskan dalam 4 buku alih-alih 2 buku..

Tapi pasti Trinity memilih cerita-ceritanya itu mana yang layak publish mana yang nggak sih.

Eh tapi lebih ke arah bermanfaat apa nggak tulisannya gitu sih kayanya asas pemilihannya. Misalnya Trinity menceritakan susahnya nyebrang perbatasan antar negara di Eropa atau pas mau terbang ke Amerika Selatan karena aturan visa Eropa yang agak unik yaitu 28 hari.

Tanggung amat paak, kenapa gak 30 hari, eaaa. Haha, buanyak hal-hal lucu bin menarik lain deh pokonya.

Tapi ini baru part 1, part 2 nya tambah seru lagi ternyata. Hohohohoho…

The Naked Traveller Round The World Part 2

Di buku ke-2 Trinity menceritakan pengalamannya ngubek-ngubek jalan-jalan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Di buku ke-1 diceritakan juga sih berawal dari Brazil, lalu ditolak visa oleh Argentina lalu memutuskan ke Cile, lalu ke negara-negara lain seperti Ekuador, Peru, Guatemala (tuh, saya sampai hafal, hihi)

Nah, di buku yang ini Trinity menceritakan juga pengalamannya ke negara-negara Amerika Tengah seperti Kuba, Jamaika, Guatemala, dan Meksiko. Apa yang terbayang pas denger kata Kuba?

Hmmmm.

Saya sih kebayangnya komunis ya.. Ternyata betul lhoo, Kuba ini satu-satunya negara komunis yang tersisa, eh, satu lagi deng, Korea Utara. Nah, karena komunis, semua sumber daya dikelola negara. Baru tahun-tahun terakhir ini aja warga sipil boleh membuka rumah untuk penginapan turis.

Wah, asli lah saya baru tau kalau negara Kuba itu bener-bener ga eksport-import apapun sama negara lain karena ideologi komunisnya itu.

Oleh karena itu mobil-mobil yang dipakai tuh mobil jadul yang selalu direparasi ulang. Trinity sampai bilang bahwa ke Kuba itu seperti masuk mesin waktu saking bedanya dengan waktu riil sebenarnya…

Di buku ini Trinity juga menceritakan suka-duka jalan-jalan setahun, ya masak ya ditipu orang ya belanja ke supermarket ya ngerayain hari keagamaan, pokonya semua ada deh!

Yap, yap, soo many things yang Trinity ceritain dalam setiap bukunya. Membuat yang baca jadi happy, excitement, dan tercerahkan dalam satu waktu.

Kelemahan buku-buku The Naked Traveller ini ya nilai-nilai moral yang seringnya ga sesuai sama kaidah keislaman yes.

Secara Trinity itu kan non-muslim jadi gaya hidupnya jauuuh dari gaya hidup islami.. Pakai bikini bebas di pantai, makan daging babi, ngebir, dulu ngerokok, yaa jauhlah dari aqidah islami..

Tapi overall saya tetep memfavoritkan buku ini :D

I HEART YOU SOOO MUCH, THE NAKED TRAVELLER!


You make a stay at home mothers can travelling around the world just by read you. Huhuhu.  Love this books so muuuch!

πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk " My Favourite Books : The Naked Traveller"

nissa mengatakan...

Woooww... Seruuuu.. Aku suka kalimat penutupnya :)

Comment