Topik tentang second lead syndrome ini agak sulit kalau bagi saya diterapkan di drama Korea. Kenapa? Menurut saya pribadi, dari sekian drama Korea yang saya tonton, tidak ada yang sampai membuat saya mengidap second lead syndrome.
Saya malah mengidap second lead syndrome akut pada seri Hana Yori Dango yang dijadikan serial Meteor Garden. Dua versi yang saya tonton (Taiwan 2001 & Tiongkok 2018), dua-duanya membuat saya terkena second lead syndrome. Hahahaha.
Second lead syndrome adalah istilah bagi perasaan berkecamuk, tidak karuan, uring-uringan, dan semua kegalauan saat melihat tokoh kedua selain tokoh utama di dalam sebuah drama.
Second lead syndrome mengalami gejala-gejala seperti berikut: timbul empati kepada tokoh kedua selain tokoh utama, menyukai waktu kemunculan si tokoh kedua, patah hati saat si tokoh utama melabuhkan hati di tokoh utama lawan jenis ketimbang terhadap si tokoh kedua.
Auucch. Huhuhuhu. Poteeekk hatikoooh.
Nah, seingat saya pada drama Korea yang saya tonton, tidak banyak yang mampu membuat saya mengidap second lead syndrome seperti saat saya menonton Hua Ce Lei di sisi San Chai. Aaaak!
Untunglah setelah Meteor Garden Taiwan tahun 2001 itu ada drama Mars yang mempertemukan kembali pemeran Hua Ce Lei dan San Chai, ya. Ah, drama Mars itu seperti oase, eh salah-salah, telaga. Ya, drama Mars seperti telaga di tengah hutan rimba kegalauan saya melihat Hua Ce Lei yang manis, lembut, ditinggal San Chai.
Ini sepertinya bias ya sama kesukaan saya terhadap para pemerannya. Secara kan, di dalam drama Mars, chemistry Vic Zhou sama Barbie Hsu luar biasa meledak-ledak gitu, lho. Jadi kan ngilu kalau menonton kembali Meteor Garden. Seolah saya kepingin bilang, “SAN CHAI! SAMA HUA CE LEI AJA! NGAPAIN SAMA SI RAMBUT NANAS ITU!” Terus sehabis itu saya langsung digiling jadi bubur sama si rambut nanas, Tao Ming Se, hahahahahaha.
>,<
Pada drama Meteor Garden tahun 2001, menurut saya tokoh Tao Ming Se sangat kasar. Nah, tokoh Hua Ce Lei tuh seperti embun yang menyejukkan kekasaran sahabatnya itu. Lagian si San Chai itu kan lebih dulu deket sama Hua Ce Lei. Kenapa sih malah jadinya sama Tao Ming Se??? (jadi ngomel, kan)
Di drama Meteor Garden dari Tiongkok tahun 2018, ceritanya diperlebar dan diperluas. Bagian penutupnya memuat San Chai dan Tao Ming Se yang honeymoon(?) lalu bertemu dengan Hua Ce Lei dan mereka menghabiskan waktu bersama-sama. Cih! How come mereka bisa pasang muka bahagia bertiga begitu sih???
Sebelsebelsebel!
Huft. Pada drama Mars-lah akhirnya saya bisa bernafas lega. Akhirnya …. Tokoh Hua Ce Lei dan San Chai bertemu dan jadi pasangan. Walaupun judulnya beda, ceritanya beda, tapi sungguh jadi pengobat second lead syndrome banget.
Nah, kalau di drama-drama Korea, saya perhatikan second lead alias tokoh kedua ini muncul dengan pakem yang mirip-mirip. Pakem ini berbunyi: “Second male lead biasanya jadi tokoh yang mengayomi, mencintai, melindungi, diam-diam menyayangi sedangkan second female lead akan ditampilkan sebagai tokoh yang bar-bar, bersedia melindas siapapun, cinta mati terhadap tokoh utama prianya”
Hmm.
Mengapa second female ditampilkan segitu buruk, sih? :’(
Nah, makanya biasanya para fans drakor yang kebanyakannya perempuan ini akan punya second lead syndrome terhadap second male lead. Kenapa? Ya tadi itu. Biasanya tokoh second male lead ditampilkan menjadi pengayom, pelindung, lebih tulus, lebih tidak berharap apa-apa (kok miris jadinya, huhuhu).
Oleh sebab ituuu, ada satu nih tokoh second female lead yang saya suka. Wah, jadi kena juga Dey second lead syndrome? Err, tidak sih, hehehe. Saya tetap tidak goyah sama pasangan utama di dalam drama itu (cieee), tapi saya tidak benci sama si tokoh perempuan ini.
Biasanya kan second female lead super nyebelin, super nyinyir, super jutek, super tidak mau menolong, super egois, hih!
Nah, perkenalkan, nih…. Second female lead kesayangan akoooh
SONG HYE KYO! Eh, maksud saya, SONG HAE RIIIIINNN!
Uwuwuwuwuwu :*
Dia adalah second female lead di drama Korea berjudul “Romance Is A Bonus Book”, sebuah drama yang underrated sih menurut saya. Drama ini memang agak-agak membosankan di beberapa bagian, tapi secara garis besarnya tuh drama ini healing abis!
Bagian healing ini juga termasuk sosok Song Hae Rin yang cantik, menyimpan cinta sama tokoh utama laki-laki tapi tidak berujung jadi penyihir super nyebelin dan jahat. Ah, mbak Song Hae Rin ini bahkan rutin menyisipkan surat pengakuan cintanya di perpustakaan si tokoh utamanya (Lee Jong Suk btw tokoh utama drama ini, lhooo)
Sampai suatu hari si Lee Jong Suk ini menjawab semua surat pengakuan cinta itu dengan sebuah penolakan cinta yang, hmmm, penolakan cinta yang paling indah yang pernah saya tonton di drama Korea.
“Maafkan aku Song Hae Rin, semoga kamu mendapatkan laki-laki yang tidak berpura-pura tidak mengetahui perasaan kamu selama ini”
Jadi selama ini si Lee Jong Suk suka bacain surat-surat pengakuan cinta si Song Hae Rin doong. Cuma pura-pura tidak tahu demi menjaga hubungan profesionalitas mereka (mereka berdua diceritakan editor)
Ah, itu sih.
Itu tokoh favorit saya. Bukannya second male lead, malah second female lead, Song Hae Rin-ssi. Dia ekspresif, pekerja keras, tapi tidak jadi bringas ketika cintanya ditolak.
Sementara ini itu dulu yang dapat saya sampaikan tentang second lead syndrome ini ya! Selamat mengamati para second lead!
:’)
#828kata
Belum ada tanggapan untuk "SECOND LEAD SYNDROME"
Posting Komentar