Smansa…… riwayatmu dulu

Saya melihat sebuah postingan di milis angkatan. Isinya sederhana saja. Keluhan tentang penurunan kualitas SDM yang terjadi di SMA saya tercinta. SMA 1 Depok.

Rasanya saya harus menulis tentang hal itu.
Pertama, saya akan menuliskan kesan yang saya tangkap saat pertama kali masuk ke smansa (SMA 1 Depok-red).

Saya merasa masuk ke sebuah rumah sakit. Yappp!!! Dengan dinding yang senada (cokelat aga kuning-red), smansa dahulu dalam ingatan saya adalah sebuah sekolah yang asri dan bergaya kolonial.

Tentunya dilakukan pembangunan di sana-sini menuju perbaikan kualitas. Mulai dari adanya lantai dua, yang mengorbankan kelas saya (kelas XI-IS –red) yang terpencil sendirian di lantai dua bersama deretan kelas X.

Saya memang merasakan penurunan sejak saya kelas XI. Entahlah. Tapi ada sesuatu yang berubah dalam pola kehidupan anak-anak smansa. Saya sendiri merasa klimaksnya adalah pada saat berhembus kabar adanya OASIS, sebuah gerakan anti-OSIS yang tengah marak diperbincangkan.

Ketika saya kelas X, kesan terhadap anak OSIS sangatlah baik sehingga sangat tidak mungkin adanya gerakan anti-OSIS.

Saya sangat terpukul mendengar kabar adanya OASIS ini. Mungkin ini hanya sedikit dari perubahan yang terjadi di smansa saat ini. Perubahan yang membuat saya dan teman-teman (seangkatan-red) merasa sedih.


Saya merasa sangat beruntung pernah ada di sana. Di smansa. Sekolah yang mengajarkan saya banyak hal terutama tentang kebaikan yang mungkin ada dalam kehidupan.

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk " "

Ecky A. mengatakan...

hu'uh..beloved smansaaa...

Comment