Pernah buat skenario hidup?

Kalau belum, anda harus memulainya.

Skenario adalah salah satu tugas akhir yang diberikan dosen saya di psikologi. Tepatnya dosen mata kuliah “konsep aku (ambisi, kenyataan dan usaha)”, yaitu pak budi matindas. Professor yang satu ini memang terkenal seantero psikologi ui soal kepiawaiannya dalam konsep manajemen sdm.

Skenario sendiri terdiri dari alur peristiwa yang terdiri dari faktor kritis dan kemungkinan-kemungkinannya. Setiap faktor kritis memiliki dua kemungkinan yaitu ya dan tidak.

Skenarionya boleh tentang apa saja, tapi disarankan skenario mengenai rencana hidup kita sendiri supaya bermanfaat.

Teman-teman saya punya beraneka skenario yang unik. Ternyata tidak semuanya tentang rencana hidup. Ada yang skenarionya tentang menghabiskan libur uas yang sbentar lagi tiba… *hoho* Ada pula yang tentang menurunkan 3kg dalam 1 minggu. Ternyata, teman saya ini sepupunya akan menikah di akhir minggu sehingga skenarionya oun benar-benar dibuat agar aplikatif untuk menyambut momen tersebut.

Saya terkesan dengan kuliah pembuatan skenario ini. Setiap orang memang harus membuat skenario dalam hidupnya. Dengan skenario, hidup akan lebih terarah dan tidak “let it flow” begitu saja. Cita-cita yang diinginkan pun akan lebih mudah diraih sebab kita dapat memecahnya menjadi cita-cita yang lebih kecil dulu.

Sebelum kuliah, saya sudah mengenal peta hidup. Peta hidup mungkin lebih umum daripada skenario tugas akhir saya tadi tapi saya rasa tujuannya adalah sama. Meng-organise hidup kita sedemikian rupa. Istilahnya membuat kita memetakan masa depan dan kemana arahnya.

Skenario, peta hidup, atau apapun mungkin namanya, sangat penting untuk dibuat. Entah untuk kurun berapa tahun. Bisa 5,10,20 tahun kedepan, yang penting kita bisa menjabarkan cita-cita dan keinginan kita sehingga kita pun akan termotivasi karenanya.

So,,,semangka!!! (semangat,kawan!) Mari buat skenario hidup!!! ^.^

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk " "

Comment