Gampang Banget


Jangan-jangan kita telah jadi orang yang gampangan. Gampang banget berubahnya. Gampang banget malesnya. Gampang banget rajinnya.

Liat orang lain melahirkan anak ke-2, jadi pengen hamil lagi. Berasa hamil itu bagaikan beli soto Pak Agus depan Raden Saleh sana via Go-Food. Alias super cepat dan bisa diprediksi kapan nyampenya. Fyuh.

Liat orang lain wisuda profesi psikolog, jadi pengen ngebut kuliah lagi. Berasa kuliah itu ngga meninggalkan anak dan harus fokus dengan tugas yang bisa bikin waktu di rumah menipis. Alias harus bener-bener membuat perencanaan matang tentang skala prioritas dan benarkan kuliah lagi itu penting untuk kamu. Fyuh.

Liat orang lain studi S2 di UK, jadi pengen daftar LPDP, kalau bisa langsung daftar les IELTS terus belajar fokus 1000%. Berasa semua itu ngga ada resikonya. Ngga harus diadjust sama suami dan anak. Alias setelah menikah semua hidupmu mengarah pada menjaga sakinah rumahtanggamu, dan sholih/sholihatnya anak-anakmu. Sisanya bukan prioritas. Huftt.

Hmmm

Gampang banget. Gampang memutuskan sesuatu. Gampang menginginkan.

Do you??

Jangan sampai gitu yah,*selftalk*

Pas liat orang lain dengan pencapaian macem-macem, bersyukurlah. Bersyukur Allah memberikan kebahagiaan untuk orang tersebut

Pas liat orang lain dengan anak ke-2 atau lulus S2, bersyukurlah. Tarik nafas panjang. Bersabarlah

It really doesn’t matter, Dey, kalau kamu ngga S2 atau hanya punya Ksatria sebagai anak, it really doesn’t matter at all

Gampanglah pada Allah. Bersegeralah pada Allah. Dunia ngga ada apa-apanya dibandingkan DIA. 


Iya kan?


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Gampang Banget"

Comment