Ini sedikit
curhatan tentang tetangga saya. Dia melahirkan ngga berapa lama setelah
saya melahirkan. Ini kehamilan ke-4 baginya. Sedikit prolog, semua kehamilan-nya
memang fantastis luar biasa.
Hamil pertama
pas melahirkan kontraksi 3 hari 3 malam dan si bayi belum2 juga keluar..
Akhirnya si ibu ini dibawa ke RS dan di-vakum untuk mengeluarkan bayi yang udah
berada di liang lahir.
Hamil kedua
si ibu ini mengalami kondisi bayi yang dilahirkan dalam keadaan meninggal, umm
apa ya istilahnya? Jadi si ibu ini kontraksi hebat dan stuck ga maju-maju
kontraksinya akhirnya tim dokter menyatakan harus dioperasi. Ketika si bayi
dikeluarkan via operasi diketahui si bayi meninggal akibat ketuban hijau (saya langsung
sujud syukur tiap denger cerita ini)
Hamil ketiga
si ibu ini kepayahan sepanjang kehamilan dimulai dengan mual muntah di awal
kehamilan (hiper emesis ya kalo ngga salah istilahnya) sampai akhirnya melalui
operasi SC si bayi berhasil lahir dan menjadi anak kedua si ibu ini.
Hamil keempat
si ibu ini sedih bukan kepalang. Anak sebelumnya masih berumur 6 bulan saat ia
hamil yang keempat.. Dia menyalahkan diri sendiri dan mengutuk keadaan mengapa
dia bisa hamil lagi. Padahal dia sudah melalui prosedur pengikatan saluran
indung telur (vasektomi atau tubektomi ya?) tapi Allah berkehendak dia untuk
hamil lagi.
Kehamilan keempat
ini dia lalui dengan pasrah tingkat dewa. Ya memang harus gimana lagi, begitu
istilah ibu ini. Melalui operasi SC ibu ini berhasil melahirkan anak laki-laki
sehat yang sangat lucu.
Jadi total
ibu ini melahirkan via dioperasi sebanyak 3 kali.
Men, itu
banyak sekali untuk hitungan operasi.
Dan itu
konon maksimum operasi SC bisa dilakukan. Sebanyak 3 kali.
Ketika saya
menengok tetangga saya ini, saya melihat sekotak kecil kardus susu-formula
disamping bayi laki-lakinya. Saya pun bertanya mengapa sampai akhirnya dia
harus memakai sufor
Ibu ini
bercerita ia tak tahan harus mendengar bayinya menangis terus sepanjang
malam..Luka operasi bekas SC-nya yang ketiga kali sunggguh nyeri tiada terperi
dan ia ingin istirahat. Supaya bayinya kenyang lebih lama dan tertidur ia pun
memberikan susu-formula.
Bukan main
yah? Saya sedih. Dan sekaligus juga memaklumi.
Saya pernah
nyaris gila melewati malam-malam dimana Ksatria baru tertidur jam 3 subuh. Itu sangaaaaattt
menjengkelkan..trust me.huoh. Apalagi
sebelumnya diisi dengan tangisan sepanjang malam..
Dan saya
juga pernah dengar luka SC lebih dari 1x itu nyeri-nya berlipat-lipat kali saat
SC pertama kali. Oh Tuhan, luka SC itu bahkan membuatmu tak bsia meluruskan
punggung..Inginnya melengkung saja seumur hidup sebab perutmu seluruhnya terasa
disabet silet-silet kecil secara terus menerus..sakit yang membuat gila..
Oh, Ibu.
Perjuanganmu.
Makanya saya
jadi tau jadi Ibu itu seriously thingy ever had.. Mulai dari hamilnya, melahirkan,
sampai berjuang untuk memberi ASI alih-alih susu-formula.
Tapi apakah
itu normal-SC, ASI-sufor, atau apapun semua ibu adalah malaikat…semua ibu
adalah malaikat.. bagi bayi-bayi mungilnya ibu adalah bentuk kemuliaan Tuhan dalam hidupnya.
Seperti tetangga
saya tadi, saya paham luka SC ketiga kalinya itu mencabik-cabiknya secara
konstan, tak memberinya ruang untuk sekedar bisa tersenyum pada bayinya..Maka
memang susu-formula ada solusi agar semua bisa beristirahat dengan tenang, ya
ibu ya bayi.
Maka saya berterimakasih luarrr biasaa pada suami dan ibunda saya yang terus menyokong saya untuk
tegap berdiri memberi ASI meski kantung mata serupa panda dan tubuh remuk
begadang non-stop selama 2 bulan..
Oh, Ibu.
Sejenis kisah pasti terbentang menjadi latar perjuanganmu..Menjadi penyebab Tuhan Maha Baik meletakkan syurga di tapak kakimu
:")
1 Tanggapan untuk "Masih Tentang Ibu"
#terharu. makasih dey udah share.. Oia, mohon doa ya agar ketika aku hamil dan melahirkan nanti tidak perlu SC.. :)
Posting Komentar