Betapa baik dirinya, suami yang tak pernah marah
Betapa baik dirinya, suami yang selalu ingat membawakan
makanan untuk istrinya
Betapa baik dirinya, suami yang mau dipeluk meski lelah
menusuk-nusuk persendian sepulang kerja
Betapa baik dirinya, suami yang dengan tulus menasihati
istri untuk lebih sabar menghadapi kerewelan anak
Betapa baik dirinya, suami yang mempersilahkan istrinya
istirahat selepas isya padahal dia baru sampai ke rumah
Dan semua hal-hal baik di atas terangkum pada dirimu,
suamiku
Betapa baik, betapa mulia, betapa luar biasa air mata ini
menderas sebab bersyukur mendapatkanmu
Betapa tulus permohonan maaf ini terucap sambil memeluk
erat-erat, maafkan aku yang belum bisa jadi sebaik-baik istri, suamiku
Betapa indah mendapatkanmu selalu mencium anak kita, sambil
mendoakan, hal yang mungkin aku saja sering terlupa
Betapa indah jiwamu, yang kini aku dapati semakin mirip
dengan diriku. Tapi tetap tak bisa menulis hal-hal romantis. Tapi tetap lebih
suka memasak dibanding aku. Tapi tetap lebih rapih dibanding diriku
Sudah, sudah kusepakati bersama jiwaku
Bertemu dan menikahimu adalah jalan terbaik dari-Nya…jalan
terhebat untuk kehidupanku kini dan selanjutnya..
Hari pernikahan ke-1000 entah lebih berapa hari, dan aku
masih di sini mengagumi kebaikanmu selalu, Jati! :***
Belum ada tanggapan untuk "Betapa Baik Dirinya"
Posting Komentar