Rezeki
Akhir-akhir ini saya lagi sering memikirkan kembali definisi tentang rezeki.
Rezeki ada yang bilang diatur semua-muanya sama Allah. Ada juga yang bilang tergantung upaya manusia.
Ternyata ada 2 jenis rezeki..
Yang berdasarkan ikhtiar manusia dan berdasarkan kebaikan Allah
Ah, ini pastilah karena saya lagi habis pindahan rumah nih.
Proses pindahan rumah ini membuat saya jadi suka merenung. Tentang rezeki, tentang pengabulan doa-doa, dan tentang hal-hal yang tertutup misteri masa depan.
:')
Tiba-tiba teringat sebuah kalimat,
"Bagaimana jika semua kalimat doa kita dikabulkan, sudahkah kita siap?"
Terasa sekali ya, menakutkan sekaligus mengingatkan kembali tentang kemanjaan kita saat berdoa.
Ah,
Proses pindahan rumah ini terasa rezeki yang berjodoh sekali.
Di malam takbiran Idul Fitri saya dan suami duduk berbincang tentang banyak hal.
Salah satunya apa-apa saja yang akan kami lakukan setelah Ramadhan.
Di sana tidak mencuat rencana pindah rumah.
Ada, tetapi fokus kami belum kesana.
Lalu Allah memberikan rumah yang lingkungannya sangat ramah anak sekali seperti ini tuh membuat saya jadi suka merinding lho
:')
:')
:')
Setiap pagi & sore sekarang aktivitas saya adalah menemani anak-anak saya bermain di taman bermain perumahan saya.
Di sana ada lapangan olahraga, dan alat--alat permainan anak-anak.
Lengkap dengan anak-anak kecil yang berlarian kesana kemari, asyik bermain secara sportif dan tanpa kata-kata kasar keluar dari mulut mereka.
Ah,
Saya jadi ingat kembali kalimat suami saya beberapa tahun yang lalu,
"Bagi yang belum pernah kuliah selain di UI tidak akan tau rasanya bersyukur sekali saat masuk UI"
Fyi, suami saya sempat satu tahun kuliah di HI UNPAD sebelum SPMB kedua kalinya.
Sekarang saya merasakan yang dia katakan..
Saat menikmati suasana taman bermain, anak-anak kecil bermain galasin, lalu anak saya asyik bermain sepeda...
Di saat itulah saya merasa betapa bersyukurnya saya.
Di kelebatan anak-anak yang berlari,
Di gemerisik angin yang melewati pepohonan,
Di cat warna-warni ayunan dan perosotan,
Ada syukur saya bisa menjadi bagian dari komplek perumahan ramah anak ini...
Rasanya saya ingin sekali mencari tau amalan apa yang membuat Allah memberikan rezeki seindah ini buat kami.
Tapi disitulah letak keindahannya..
Allah tidak mmeberitahu kita amalan apa yang membuat kita diberikan rezeki,
Simply agar kita selalu haus beramal, semua jenis amal, semua ladang pahala,
Ah,
Masya Allah...
:')
Jadilah saya di sini sedang menikmati setiap hari baru di fase ini.
Menjadi penduduk perumahan komplek besar yang teramat sangat ramah anak.
Rasanya saya jadi tau kenapa saya tidak jadi-jadi kembali ke ranah kerja,
Bagaimana mungkin kamu tidak mencintai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga saat semua fasilitas ramah anak tersedia di perumahanmu?
Saya pun perlahan menemukan bahwa ramalan diri saya sendiri kembali terbukti...
Saya memang suka sekali membuat ramalan atau prediksi tentang diri saya sendiri.
Di awal memiliki anak saya pernah meramal bahwa saya akan menghadapi fase-fase sulit.
Yaitu saya yang sarjana akan denial selama beberapa tahun, ingin kembali bekerja, galau setiap melihat lowongan pekerjaan, dll
Tetapi saya meramal juga bahwa di suatu titik, Allah akan membuat saya yang menemukan sendiri keasyikan dan kebahagiaan menjadi seorang ibu rumah tangga.
Saya rasa inilah titik itu
:')
Belum ada tanggapan untuk "Rezeki"
Posting Komentar