Lantai 4 Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah lantai khusus anak-anak penderita kanker.
Saya ke sana, pada sebuah Selasa.
Awalnya saya melihat tayangan Makna Kehidupan di Trans TV.. Tentang para relawan yang mengajar anak-anak penderita kanker itu bernyanyi, bersenang2,,bermain bersama-sama..sejenak melupakan fakta mereka penderita kanker dari berbagai jenis. Terenyuh, saya segera menghubungi teman SMP saya yang terlihat menjadi relawan di sana.. Beliau memang satu kampus dengan saya tapi beda jurusan.. Maka saya pun mencoba mencari info..
Dan di sanalah saya pada sebuah hari selasa. Saat itu langit cerah secerah anak-anak itu..
Saya tertegun. Di lantai 4 itu saya merasakan seluruh kisah hidup saya terangkat dan di hati dan di otak saya hanya ada anak-anak itu. Anak-anak yang semuanya berkepala botak akibat kemoterapi….
Seorang anak bernama Adzi, sudah 2 tahun berada di Dharmais. Berarti sejak Adzi berusia 3 tahun, dia sudah menjadi penghuni Dharmais.. Adzi adalah seorang anak yang menggemaskan dan ceria. Malah bisa dikatakan sangat ceria. Saya mendekatinya. Dengan diperkenalkan oleh teman SMP saya itu, saya berlutut di samping kursi rodanya. Menatap matanya dan merasakan apa rasanya 5 tahun dan menderita kanker..
Tapi gagal. Saya tidak bisa menatap matanya bahkan,, Adzi memang ceria tapi dia juga sulit untuk mempercayai orang baru yang dikenalnya..
Tapi Ifah teman saya itu tidak putus asa, ia terus memperkenalkan saya pada Adzi.. Kemudian sesuatu terjadi. Adzi menjepitkan telapak tangannya ke hidung saya.. sembari berteriak lantang : mancuuuung!!!!!!!!!
..............
Adzi..
Saya tidak bisa berkata apa-apa.
Satu momen persentuhan dnegan Adzi. Merontokkan segala egois, masalah, sedih, dan saya menyesal.,sangat sangat menyesal adanya,,bahwa saya harus meninggalkan lantai 4 dharmais itu..
Saya ingin menetap di sana. Di lantai 4 Rumah Sakit Kanker Dharmais itu..
Bahkan ketika mengetik ini, hati saya gerimis ketika me-recall kembali seperti apa perasaan ketika berada di sana..
Di sana saya meluruh dalam kebesaran Allah yang Maha Kuasa. Lantai 4 Dharmais yang bau obat menyengat dan berwarna ceria di dinding-dindingnya menyimpan pelajaran berharga buat siapapun…
(ternyata Adzi menyukai tayangan OVJ dan artis Sule. Sehingga ia selalu menjepitkan telapak tangannya ke hidung orang lain dan berkata mancung kareka Sule berhidung, maaf, pesek. Begitu penjelasan dari Ifah, teman saya itu)
1 Tanggapan untuk "Lantai 4 Khusus Anak Penderita Kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais"
boleh tanya kak?
kalo mau jadi relawan di dharmais gimana caranya? terima kasih :)
anw seneng deh liat blognya!
Posting Komentar