Gadis yang Merengkuh Iman



Suatu sore saat senja menjalari Depok,
Allah mempertemukan saya dengan Nana.

Nana yang manis, lembut, dan murah senyum.. :)

Di sebuah sudut buka puasa bersama, saya dan Nana, berbincang.
Ada sudut-sudut hati saya basah oleh haru..

Nana yang manis adalah si gadis yang merengkuh iman.
Berjuang menjadi muslimah di keluarga yang belum muslim.
Nana berjuang. Tetapi ia berjuang dengan senyum sepenuh hati..

Sebetulnya saya tidak suka dengan kata ‘muallaf’
Ada dikotomi perasaan dibalik kata itu
Seakan saudara kita yang baru menemui imannya itu berbeda hak dan kewajiban dengan kita

Nana mengajak saya masuk ke dalam iman saya.
Sejauh apa saya berjuang untuk iman saya?
Semanis apa senyum saya saat memperjuangkan iman saya?

Ah, Allah.. Engkau Maha Baik mempertemukan saya dengan Nana.

Gadis yang saya ingin rasanya menikahkannya langsung dengan pemuda yang ada di sana.
Saya ingin dia terjaga, terlindung, terbimbing, dalam agama Allah ini
Tapi senyumnya kuat, kawan.
Itu bukan senyum gadis yang lemah.
Itu senyum tulus penuh kekuatan.

Nana.
Telah mengajak saya sekali lagi belajar dan bercermin pada iman sendiri..

Saya menyayangi kamu dalam sekali temu, Na. Si gadis yang merengkuh iman..

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Gadis yang Merengkuh Iman"

Anonim mengatakan...

Subhanallah...
Salam buat mbak Nana ya mbak Dey

Kagum :)

Comment