‘Bagaimana
kalau ku cinta kau, dari kekuranganmu hingga lebihmu?’
Lirik lagu
apa hayoo. Wkwkwk.
Dulu ngga
nyangka beneran bisa kejadian mencintai orang dari kelebihan hingga
kekurangan..
Bener-bener
ngga nyangka
Tapi
beneran kejadian
Dan itu
terjadi sama saya pada Ksatria dan Jati :’’)
Mencintai
hingga rasa kesal melebur jadi cinta
Rasa
dikecewakan melebur jadi sayang
Rasa
bahagia menjadi ikatan jiwa
Rasa
dilematis menjadi simpul hati
Oke mungkin
terdengar super lebay, tapi begitulah adanya.. Dengan adanya Ksatria, saya jadi
bisa memahami kenapa ibu-ibu pasti rata-rata menangis haru kalau anaknya
menikah
Saya tau
bahwa mereka tiba-tiba dilanda jutaan memori, memori kebersamaan dengan
anaknya..Lalu air mata tak terbendung turun
Jutaan
perasaan juga hadir saat saya bermalam di rumah mertua di Bekasi tanpa suami,
sendirian meresapi rumah yang memberi jutaan kenangan pada suami saya
Dan
menjadilah kalimat puitis tapi benar itu “Bagaimana kalau ku cinta kau, dari
kekuranganmu hingga lebihmu?”
Rumah orang
tua, foto-foto, buku-buku, bahkan gitar masa muda suami saya, sukses menggiring
saya syahdu mencintai suami saya, baik masa lalunya hingga masa depannya
Yak tisu
mana siapin tisu ahahahaha~terharu cyiiin.
3 hari nginep di Bekasi semakin
meresapi lagi kehidupan suami sebelum jadi suami saya
Dan
tiba-tiba jadi paham betul, betapa saya akan cemburu tapi sayang pada istrinya
Ksatria kelak
Ah hidup..
Bisa aja
membuat masa lalu dan masa depan berkelindan dalam rumitnya perasaan..
Kamu tau,
Nak? Aku akan menyayangi istrimu sepenuh hati, tapi sekaligus cemburu sebab
kamu akan lebih mencintainya dibanding mencintaiku
Huk huk
*batuk nenek-nenek*
3 hari di
Bekasi membuat saya berpikir banyak, berpikir mendalam, tentang orangtua suami
saya, tentang saya, dan tentang Ksatria kelak,,,
Ah, jadi
haru biru tralala trilili pokoknya lah!
I love you
mertuakuuuh. You’re the best!
Belum ada tanggapan untuk "Bagaimana?"
Posting Komentar