Masih
tentang Direct Assessment, saya mau cerita tentang salah satu sosok yang
mendukung saya dalam Direct Assessment IM kemarin... Dan dia mendukung dengan
“caranya” sendiri... Gak sama kaya orang lain... Gak latah atau ikut-ikutan.
Logis dan tanpa tedeng aling-aling...
Dan ga
mempan pujian.. Makanya tiap mau muji dia, saya mikir ulang lagi.. Soalnya akan
terlihat tidak waras kalau muji dia.Hahahahaa. Jadi mendingan ga usah..
Pas
nunggu Direct Assessment, dia kekeuh sumekeuh nyuruh saya inisiatif ngajar anak
SD deket rumah.. Atau seenggaknya seat-in gitu, minta ijin gurunya buat duduk
di dalam kelas mengamati proses kegiatan belajar mengajar..
Hari
pertama saya masih ignore saran dia, hari ketiga dia mulai mencak-mencak..
Nanyain progress, dia muntab alias MARAH BESAR begitu tau saya belum ke SD
deket rumah saya.
Katanya
begini, “Lu mau gak sih IM?? Kalo mau ya lu lakuin yang terbaik buat
persiapan.. Jangan leyeh2 di rumah doang.. Tiap hari latian ngajarin anak SD..
Kan gak haram ini tindakan persiapan.”
Okey.
Sejujurnya
saya tersentuh sama kegalakan dia..
Besoknya
saya ke SD dekat rumah dan inisiatif minta waktu magang.. Dan alhamdulillah
diizinkan..Walaupun karena saya di Selaras jadi saya ga bisa sesuai rencana..
Tadinya saya mau magang di SD negeri itu sampai tanggal 7 Februari, hari Direct
Assessment saya..
Tidak
lupa, hampir tiap hari dia menanyakan progres saya.. Khas dengan bahasa dia,
“Oi ndut, gimana tadi ngajar?”. Memang dia itu khas.. Dan sulit dipahami. Cekakakak. ;D
Sehari
sebelum Direct Assessment, saya sms tanya kira-kira apa yang harus saya
sampaikan dalam 7 menit Self Presentation di Direct Assessment IM besok..
Dia tidak
membalas sms saya. Namun, di sore hari, saat saya di perjalanan menuju rumah,
tetiba saja dia menelpon saya, dan seperti biasa, banyolan khasnya terdengar,
“Gimana kabar dakwah antum,ukhti!Waduuuh ukhti..Hahahahahaa". Dasarrr
d-o-d-o-l-i-p-r-e-t-t ;p
Dan
telpon darinya toh hanya 3 menit. Singkat. Dia menyuruh saya untuk menyampaikan
upaya-upaya persiapan saya selama ini untuk IM..
Dan saya
pun Direct Assessment keesokan harinya..
Malam
harinya, ia sms. Singkat dan jelas. “Tadi gimana,Ndut??”. Titik.
Saya
jawab singkat. Hanya menjelaskan bahwa saya mengikuti sarannya untuk
menjalaskan persiapan-persiapan yang saya lakukan..
Kemarin, dia sms, "Ndut, kalo lu ga lulus IM, gue traktir"
Kemarin, dia sms, "Ndut, kalo lu ga lulus IM, gue traktir"
Lah saya jadi bingung dong, pas saya tanya terus kalo saya lulus gimana jawabnya, "Ya lu medical check up"
Hahahahaha..
Ah. Itu orang satu emang aneh. Bener-bener aneh.Tapi logis dan peduli banget..
Belum ada tanggapan untuk "Big Boss"
Posting Komentar