Ketika hanya
kamu dan ibu saja berdua
Sesungguhnya
tidak pernah berdua saja. Ketika hanya kamu dan ibu saja berdua di rumah kutek
sesungguhnya ada Allah SWT...
Hai anak
sulungku yang manis akhlaknya,
Sesungguhnya
Allah SWT selalu ada bahkan ketika kita sangka kita sendirian.. Ibu dan kamu
dibersamai oleh Allah SWT ketika 4 hari ini ayah ke bali. Ayah nanti malam
pulang, nak. Oh betapa senang hati ibu. Betapa membuncah terbayang bisa memeluk
ayahmu lagi. Bahkan ibu menitipkan pesan agar semalam apapun nanti ayah sampai
ke rumah kutek harus membangunkan ibu dengan peluk cium tentunya, hehe..
Anakku yang
kusayangi, nantinya kamu akan melihat betapa ayah dan ibu saling mencintai. Cinta
karena izin Allah SWT yang telah begituuu baik mempertemukan kami dalam
pernikahan.. Nanti kamu akan merasai betapa ayah cinta sekali ibu dan begitu
pula sebaliknya..
Nanti jangan
heran yah kalau sedikit-sedikit ibu mengingatkan ayah untuk memeluk kita semua.
Kenapa? Karena pelukan adalah geletar cinta yang menyehatkan untuk semua orang,
sayangku.. Ibu akan memeluk kamu dan adik-adikmu sering-sering. Pun kamu
lelaki, ibu akan memelukmu sesuka yang ibu mau, karena ibu ingin menyampaikan
frekuensi geletar cinta ibu untukmu,, sulbi hidupku..
Waktu.
Waktu menderas
atau memelan sungguh hanya persepsi kita, nak. Waktu atas izin-Nya membawamu
pada usia 18 minggu. Ouch! Ada cenat-cenut yang ibu rasai kini. Rasanya ibu
ingin berteriak ke seluruh dunia, “Heyy ini anakku sudah bergerak-gerak!”
ahahaha..tapi rasanya ibu malu, toh semua perempuan hamil merasainya juga,
bukan? Ibu mencintaimu, anakku.. Ibu mencintai cenat cenut yang mulai kamu
perlihatkan pada ibu.. Kamu pintar, nak. Juga cerdas. Subhanallah.. Ibu yakin
kelak ketika kamu dewasa kalau kamu lelaki kamu akan setampan ayahmu, lebih
cerdas dari ayahmu dan memiliki akhlak selalu menuju Rasulullah..dan kalau kamu
perempuan?kamu akan menjadi perempuan suci terjaga dari fitnah, perempuan
bidadari dunia akhirat yg cerdas anggun sholihat.
Ah, anakku. Ini
ibu membersamaimu 24 jam. Mungkin ibu belum cukup sehat makanannya, masih
sering tidak makan malam karena kelelahan atau icip-icip makanan ber-MSG saat
keinginan sungguh mendesak-desak, tapi ibu selalu selalu selaluu sungguh ingin
menjadi ibu terbaik untuk kamu (dan adik-adikmu)
Kelak kamu
memiliki adik, janganlah melihat mereka sebagai saingan tapi makhluk-makhluk
terpilih untuk disayang dan dibimbing..
Kamulah anak
pertamaku, kamu selalu spesial, sayangku.. Ibu dan ayah merasai denyut pertama
menjadi orangtua melaluimu.. Cenat-cenut yang pertama,, begitu spesial, sangat
spesial..
Oiya, teman
ibu ada yang baru saja melahirkan. Rasanya katanya begitu fantastis begitu pertama
menciumi bayi kita.. Ibu jadi terbayang menciumimu pertama kali, kelak saat
kamu masih hangat dan kita berpeluk bersama bertiga, bersama ayahmu.. Rasanya
hati ibu hangat pasti pada saat itu..
Anakku,
dalam rahimku, bertumbuhlah menjadi anak yang bagus rupa, bagus juga akhlakmu..
Di luar sini ayah dan ibu membersamaimu, memintakan yang terbaik untukmu
pada-Nya dan mengupayakan ikhtiar sempurna merawatmu.
Kalau ibu
diminta mengorbankan nyawa untukmu ibu pun mau, nak. Kini ibu paham mengapa
seorang ibu ridho jika diminta mengorbankan nyawa demi anaknya. Ini syurga
seorang perempuan. Hamil dan melahirkan adalah syurga para ibu-ibu. Ibu sangat
bangga dan bahagia bisa mengandung dan insyaAllah 22 minggu lagi melahirkanmu.
Baik-baik di
dalam sana, cintaku.
Ayah nanti
malam pulang, nanti kamu bisa mendengar lagi suaranya. Kita bersabar sebentar
lagi, okeh?
I love you
my precious one :*
Belum ada tanggapan untuk "Berdua Bersama Anak Sulung yang Cenat Cenut"
Posting Komentar