Kata Suamiku Tentang Rasa Jadi Calon Ayah

Suatu malam,, seperti biasa, saya dan suami bercengkrama tentang banyaaak sekali hal. Termasuk tentang topik ini..

Jadi seorang teman suami menanyakan bagaimana rasanya menjadi calon ayah..

Hmm, saya juga baru "ngeh" saya tidak pernah menanyakan tentang hal ini kepada suami saya. (Hahaha,parah beuut dirimu, dey!!) 

Blak-blakan suami saya bercerita, bahwa kepada temannya itu, ia menjelaskan bahwa sesungguhnya perasaannya masih DATAR-DATAR SAJA. Dan dia sebagai calon ayah lebih concern tentang hal keuangan untuk persiapan kelahiran.

Hehehe,, reaksi saya gimana dong?

Langsung saya bilang bahwa yang dirasakan sama suami saya itu sesuai bangedhh sama teori yang selama ini saya baca..

Jadii memang para calon ayah tidak akan se-emosional calon ibu. Ga menye-menye kalo kata suami saya. (Hihihi, iyya iyya sayang..) Suami saya bilang mungkin perasaan datar itu karena belum ada fisiknya si bayi. Iya saya bilang, memang para calon ayah akan datar-datar saja karena yang merasakan sensasi keberadaan si jabang bayi lebih dulu adalah para calon ibu ^_^

Jadi saya gak kaget pas suami saya bilang dia perasaannya datar-datar aja mau jadi ayah. Lha wong dia belum bisa merasa cenut-cenut yang saya rasakan saat si jabang bayi bergerak. Hihihi~

Tapi tahukan kawan?
Suami saya lah yang selalu mendorong saya merutinkan tahajud untuk mendoakan jabang bayi kami.
Cinta suami saya terhadap bayi kami mungkin lebih besar daripada saya..Lebih dari kata..Cinta buat bayi kami diekspresikan lewat doa dan tanggungjawab oleh suami saya (duh, nulisnya aja saya pengen mewek,huhu)

Asli. Saya jadi gak marah pas suami bilang datar-datar aja.. Selain karena sesuai dengan teori, suami saya mengungkapkan cintanya pada bayi kami lebih luar biasa dibanding saya..

Ah, subhanallah.

Terimakasih suamiku..

Bersamamu tercicip surga di dunia dan semakin besar asa untuk kekal di surga akhirat. Love you, jna!

Tweet

Postingan terkait:

Ditulis dea alias dey — Jumat, 14 Desember 2012 — 1 Comment