Jadi seudah lazim kita temui di mana seseorang memiliki nama
panggilan yang jauh dari nama aslinya.
Hal ini pertama-tama sih saya sadari ketika di SMP dan SMA dulu. Ada
kawan saya bernama Sarah yang dipanggil Ate.
Ternyata ini karena ada beberapa Sarah di kelasnya waktu itu. Jadi setiap
Sarah dipanggil dengan panggilan berbeda selain Sarah.
Hihihi.
Kalian menganggapnya gimana? Lucu? Kasihan?
Dulu sih saya biasa aja. Tapi setelah mendengar seseustadz pernah
berkisah tentang kewajiban memanggil dengan nama panggilan terbaik, saya jadi
merenung sih.
Ternyata kita tuh disuruh bertanya ke orang tersebut, dia rela apa
nggak dipanggil begitu.
Kalau kasus Sarah Ate sahabat saya waktu itu sih dia rela-rela aja
alhamdulillahnya. Terus tapi mungkin ga sih ada yang ga rela~
Hmmm.
Dan ternyata semakin kesini semakin kejadian pulalah hal ini pada
diri saya dan anak saya.
Jadi kan nama saya Dea, sebetulnya mah jarang ada yang manggil
dengan yang aneh-aneh. Selalu berkisar ya di Dea-Dea juga.
Wkwkwk.
Panggilan “Dey” pun saya sendiri yang menemukan (kalau tidak
salah).
Pernah ada sih teman SMA saya yang memanggil saya “Drey”. Ada juga
sahabat saya yang memanggil saya “Dedi”
Nah kan makin jauh ternyata dari Dea yah, ahahaha. Tapi kalau
ditanya apakah saya rela dengan panggilan-panggilan itu, ternyata jawabannya
surprisingly adalah IYA!
Saya rela-rela aja dipanggil seperti itu. Kenapa hayo, tebak deh? Simply
karena ya hanya orang-orang tertentu yang memanggil dengan nama panggilan itu.
Jadi seolah itu adalah ciri khas mereka, bentuk perhatian mereka
kepada saya.
Nah, hal ini kejadian pula deh sama anak saya. Nama anak saya kan
cukup sulit yah, hahaha, nama anak saya
adalah“Ksatria”
Baru saya sadari nama terebut membawa konsekuensi dengan panggilan
yang beraneka ragam semata-mata karena sulitnya pelafalan “Ksatria”.
Duh, maaf yah, Ksatria. Saya saja sampai pernah serius lho minta
maaf ke dia. Hihihi.
Soalnya dia pernah bersitegang sama teman-temannya di
kelas karena permasalahan namanya.
Teman-teman Ksatria yakin bahwa cara penulisan namanya adalah “Satria”
yaitu diawali dengan huruf S.
Tetapi Ksatria yakin bahwa namanya diawali dengan huruf K.
Hihihihi. Maaf yah Ksatria, asli deh, awal penamaan dia tuh memang saya
sama suami mikirinnya lama juga,
Apakah mau “Satria” atau “Ksatria”, kami sempat bertanya juga ke orang
tua dan saudara-saudara yang lain.
Yah, pada akhirnya kami menamai dia “Ksatria” dengan segala
konsekuensinya.
Salah satu konsekuensinya yaitu dengan aneka panggilan yang jauh
dari nama aslinya.
Ini beberapa di antara nama panggilan Ksatria :
1.
Isat
2.
Kesat
3.
Sati
4.
Tia
5.
Iya
Hahaha. Cukup feminin yah nama-nama panggilannya. Tapi semuanya
memang berasal dari salah satu atau salah dua unsur huruf “Ksatria”.
Tetapi hal yang membuat saya tenang adalah Ksatria sendiri tau
bagaimana melafalkan namanya sendiri. Dia akan menjawab dengan “Ksatria” ada
huruf K di awal, setiap ditanya orang siapa
namanya.
Hihihihi.
Unik juga yah masalah nama dan panggilan ini.
Saya awal-awal punya Ksatria mah rewel banget masalah panggilan
ini. Maklum ya, namanya juga orang tua baru
Makin ke sini saya makin selow. Terserah orang mau manggil Ksatria
dengan panggilan apa.
Karena biasanya itu juga akibat namanya yang unik-unik sulit sih. Jadinya
saya menerimanya juga.
1 Tanggapan untuk "Nama Asli Kami dan Panggilan-Panggilannya"
Wujudkan Impian Anda Disini & Ajaklah Teman-Teman Anda Semua Untuk Ikut Bergabung Bersama Kami Hanya Di http://www.dewalotto.me !!!
Raihlah Mimpi Anda Setiap Hari & Jadilah Pemenang !!
Posting Komentar