Kisah Tentang Mawar (Tetangga Saya yang Meninggal Paska Melahirkan)



-
-
-

Lagi-lagi berita sedih...

Seperti di tulisan ini, kali ini saya juga mau bercerita sedih tentang kematian ibu sehabis melahirkan

:'((

Sedih banget.

Apalagi ini tetangga, yang ibaratnya deket kaya sodara-sodara.

Sehari-hari ngeliat kan kalau tetangga mah.

Sebut saja namanya Mawar, perempuan usia 21 tahun.

Iya, semuda itu.

:'((

Mawar tetangga saya ini meninggal 1,5 bulan setelah melahirkan.

Sedih banget-banget-banget.

Mawar melahirkan secara alamiah alias tanpa operasi sesar ataupun induksi.

Sehabis melahirkan, Mawar mengeluh tidak bisa buang air kecil.

Orang-orang menyangka itu biasa. Namanya juga habis melahirkan.

Tapi rasa sakit Mawar ga hilang-hilang.

Malah semakin menjadi-jadi.

Mawar pun kembali ke rumah bersalin tempatnya melahirkan.

Dokter mengulang kembali jahitannya.

:"((

Astaghfirulloh

Itu jangan dibayangin, jangan dicari tau, jangan pokonya jangan...

Yang namanya jaitan, buat perempuan, mau pake proses apapun melahirkannya, itu SAKRAL BANGET.

Jangan ditanya kaya apa sakitnya.

Jangan dibayangin kalau jahitannya dibuka dan dijahit ulang.

Jangan.

:'((

Hiks. 

Mawar pun terkapar semakin kesakitan.

Pada beberapa hari kemudian, Mawar kembali dibawa ke rumah sakit.

Kali ini Mawar dirujuk ke rumah sakit dengan peralatan lebih lengkap.

Di sana Mawar didiagnosis mengalami infeksi saluran kencing.

Dikeluarkanlah hampir seliter air seninya yang tertahan akibat infeksi.

Allahuakbar

:'((

Ya Allah...

Mawar ini ceria banget orangnya.

Saya inget terakhir ketemu dia pas Lebaran.

Iya, beberapa setelah Lebaran di Purwakarta, saya dan keluarga kembali ke Depok.

Sambil menunggu keluarga lainnya kembali dari Kuningan, saya dan suami berlebaran duluan ke para tetangga.

Saya pun menemui Mawar, kala itu masih berbadan dua.

Kehamilannya waktu itu sudah memasuki bulannya melahirkan.

Saya meminta izin untuk mengusap perutnya.

"Mawar, masyaAllah.."

Saya ingat betapa cerianya senyumannya saat saya mengelus-elus perutnya.

Mawar si anak baik, si gadis baik-baik..

Menikah muda, dan dikaruniai kehamilan segera setelahnya..

Saya ga tau kalau senyuman Mawar waktu itu adalah senyuman terakhir yang akan saya lihat

:'(((

Ya Allah...

Mawar semakin drop setelah di bawa ke rumah sakit.

Dia sempat membaik dan dibawa kembali pulang ke rumahnya.

Saya sangat-sangat-sangat menyesal, tidak sempat menjenguknya.

Salahkan kericuhan pindahan ke rumah baru.

Salahkan saya yang abai.

Tapi saya benar-benar baru bertemu Mawar saat berita duka itu menyambar bagaikan petir di siang bolong.

"De, Mawar meninggal."

Demikian pesan singkat ibu saya.

Membuat saya tercenung lamaa sekali..

Saya lemas. Merasa dilolosi satu per satu tulang, saya kembali terbayang senyuman ceria Mawar waktu.

"Iya, Teh Dea. Doain ya Teh. Hehhehehe"

Ya Allah..

Mawar meninggal dunia setelah 1,5 bulan melahirkan..

Dia benar-benar syahid (amin ya Allah amin amin amin) 

Saya segera ke rumahnya keesokan pagi setelah berita wafatnya menyebar luas.

Saya memeluk ibunya yang tampak lemas tak berdaya.

Saya menangis sesenggukan.

Hanya istighfar berkali-kali yang saya bisikkan di telinga ibunya.

Mawar si anak pertama, sandaran keluarga, pergi selama-lamanya.

Sang ibunda sangat shock dan sempat histeris ketika berita ini dikabarkan melalui telepon dari rumah sakit.

Ya Allah...

Hati saya semakin sakit melihat bayi laki-laki montok yang dibuai dalam dekapan orang secara bergantian...

Dialah anak laki-laki Mawar..

Yang takkan sempat mengenal dan melihat ibunya..

Ya Allah...

Semoga Mawar diampuni segala dosa-dosanya, diberikan taman syurga di alam kuburnya dan anak laki-lakinya tumbuh menjadi sosok laki-laki sholeh...

Aamiin...

:'((

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kisah Tentang Mawar (Tetangga Saya yang Meninggal Paska Melahirkan)"

Comment