After Taste Setelah Menonton Film Hayya Di Bioskop







SPOILER WARNING!

Jadi tadi ceritanya kami sekeluarga pergi ke bioskop untuk menonton film Hayya.

Wah, wah, waah, terakhir kali kapan Deyy ke bioskop?

Ratusan purnama pokonya dah!

Hahahahaha...

Film Hayya bercerita tentang gadis cilik berasal dari Palestina bernama Hayya.

Hayya bertemu dengan Rahmat dan Adin, dua orang aktivis kemanusiaan dari Indonesia.

Saat Rahmat dan Adin pulang ke Indonesia, entah bagaimana caranya Hayya berhasil menyelinap ke dalam koper dan sampai ke Indonesia!

LUAR BIASA SEKALI~

WKWKWKWK, JULID SIAH DEYYYAAA

Sebenernya dari sini aja udah janggal tapiiii

YAUDAHLAHYA

>,<

Film Hayya ini premis utamanya ya tentang itu gadis cilik Palestina yang menyelinap diam-diam untuk sampai ke Indonesia.

Kalau ditanya siapa tokoh utama film ini, ya Hayya.

Tapi karena dia diceritakan berasal dari Palestina, otomatis sepanjang film dia cuma ngomong 2 x

Sisanya gimana?

Pake bahasa isyarat atau diemmmm aje!

Sungguh peran tokoh utama yang menggiurkan, ga usah ngafalin skrip panjang-panjang

Wkwkwkwk

Eh tapi ya, akting pemeran Hayya saya akui bagus sih.

Bisaan gitu akting nangis, anak kecil yang berbakat kamu, Dek!

Kakak bangga sama kamu!

(((KAKAK)))

Singkat cerita deh yah, film Hayya ini menurut saya punya kelebihan tapi juga punya kekurangan...

Yaah sama ajalah kaya kita-kita manusia ini, tul ga?

#AHSYIAPPP

Kelebihan film Hayya menurut saya ada pada moral insight yang ingin disampaikan.

Ada unsur humanis, ada unsur dakwah, yang bersatu membentuk film yang mendelivery pesan religius tanpa terasa menggurui, mantappp!

Bahkan saya menghitung nih yah...

Tidak ada sama sekali lhooo adegan sholat di film Hayya.

I mean ini kan film dakwah ya, tapi udah kuno gituloooh cara dakwah dengan ngejembrengin orang sholat.

Ya bukan berarti jadi ga penting juga sih, sholat gituloh tiang agama..

Tapi film Hayya berhasil menaikkan cara berdakwahnya dengan sangat elegan sekali.

Hohohoho.

Lewat unsur Palestina, penonton diajak merasakan kembali getaran itu.

Itu tuh..

Getaran keimanan..

Getaran solidaritas..

Kan kalau Ustadz Salim A.Fillah, yang salah saat kita ga merasa adanya solidaritas sesama muslim ya keimanan...

Dan film Hayya manis banget dalam mendelivery pesan maha subtle semacam itu deh.

Huhuhuhu.

Saya juga suka sama pemeran Rahmat (Fauzi Baadila) dan Adin (Adhin Abdul Hakim)


Adhin Abdul Hakim

Kedua cowok ini lumayan bangettts deh aktingnya.

Kalau Fauzi Baadila kita tau kan sejak segeng sama Fedi Nuril di Mengejar Matahari.

(Anak 2000-an manaaa suaranyaaa, ahahahaha)

Dan menurut saya bagus banget film Hayya ini menampilkan tokoh utama seperti Rahmat dan Adin ini..

Hmmm. Gimana ya, saya lebih suka yang semacam Rahmat dan Adin ini.

Daripada tokoh laki-laki muslim sukses dunia akhirat macem Fahri di Ayat-Ayat Cinta atau Ketika Cinta Bertasbih, saya lebih suka Rahmat dan Adin ini deh.

ASLI!

Soalnya mereka terlihat riil aja gitu sih.

Hahahaha.

Bilang aja suka karakter-karakter yang dark, Deyyyy

>,<

Rahmat ini diceritakan sebagai seorang yang "hijrah"

Saya ga tau gimana persepsi kalian tentang kata "hijrah"

Tapi menurut saya pemeran Rahmat ini si Fauzi Baadila maksudnya, juga hijrah di dunia nyatanya sih.

Hijrah di sini maksudnya jadi berganti paradigma kayanya ya..

Jadi lebih tau mana prioritas hidup (Allah dulu, Rasulullah dulu)

Jadi lebih tau prioritas amal..

Jadi lebih tau visi hidup.. 

Nah, Rahmat di film Hayya mengalami semua hal di atas.

Sayangnya terlalu cepet sih menurut saya penggambaran karakter si Rahmat ini.

Menurut saya karakter Rahmat ini bisa dibikinin satu film khusus malahan.

Gilak, lebih seru dibanding Fahri Ayat-Ayat Cinta pastinya.

Wkwkwkwk.

Rahmat mengatakan ke sahabatnya Adin bahwa tindakan dia pergi ke Palestina menjadi relawan untuk "menebus" dosa-dosanya di masa lalu.

Itu tampak sederhana tapi sungguhlah sebuah kalimat yang deep sekali lho, sodara-sodara.

Huhuhuhu...

Fauzi Baadila, sini sini

Sini-sini apaan woy, ahahahaha

;p


Oji alias Fauzi Baadila

OOT nih, Fauzi Baadila tidak terlihat menua ya, pemirsah.

O~ouw~masih tampak seperti jaman mengejar matahari masa,

Kenapa sih para laki-laki tidak menua, sementara kita para perempuan butuh skincare abadi?

Huhuhuhu~

Pada akhirnya, film Hayya ini menurut saya sebuah film penyejuk sih..

Penyejuk buat hati dan jiwa-jiwa gersang kita...

Karena itu tadi, unsur dakwahnya ada, unsur humanismenya juga ada.

Dan ada unsur RIA RICIS!

AHAHAHAHA

Sungguhlah saya denger komentar-komentar miring tentang Ria Ricis di film ini.

"Aku ga mau nonton karena ada Ricis"

"Males deh kenapa ada Ricis"

DAN YANG LAIN-LAIN KOMENTAR SERUPA DARI EMAK-EMAK YANG ENEG LIAT RICIS

HAHAHAHA

Tapiii

Menurut saya nih yah, peran Ricis di dalam film ini cukup membantu kok.

Dia seolah pelengkap dan pemanissss.

Kalau peran Ricis dihilangkan aja, gimana?

Ga lengkappp.

Beneran deh, kasian juga sih dibenci amat si Ricis ini,wkwkwk.

Tapi di film Hayya ini bolehlah dikasih kesempatan diliat dulu, ibu-ibuuuu~

Oiya, kelupaan, peran Ricis di film Hayya ini adalah mejadi pengasuhnya Hayya.

Dia dipekerjakan oleh Rahmat dan Adin untuk menjaga Hayya.

Adegan seleksi pengasuhnya Hayya adalah adegan paling bikin ngakak guling-guling sih.

Buset, kepikiran aja gituh ngeparodiin Mamah Dedeh sama Riana hantu-hantu, sungguhlah bikin satu studio ketawa meledak deh! 

Hehehehe

Pada akhirnyaaa..

Film Hayya ini sebuah film yang sayang sih kalau dilewatkan.

Kapan lagi coba abis nonton bioskop terus bawaannya pengen jadi tambah sholehah?

Huhuhu..

Makasih, Film Hayya!

Telah menjadi film pembeda di antara film-film lainnya..

Membawa pesan moral dan dakwah lewat pesan yang subtle tapi kena bangettt di hati para penonton.

😎😎😎😎😎😎😎😎😎




Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "After Taste Setelah Menonton Film Hayya Di Bioskop"

Sukma (lantanaungu.com) mengatakan...

Ya Allah, mantap inih jadi rindu Fauzi Baadila yah. Mantul deh ini review-nya. Spoilernya dikit amet.

Dee_Arif mengatakan...

Temen2 ibu profesional surabaya ngadain acara nobar ini..

Tapi entah knp aku g tertarik, aq lebih menggebu gebu saat nonton 212 the power of love
Bukan g solider tentang palestina, tapi emang g tertarik..

Dan bener, apalagi ada ricis..
Hehe..
Maaf ya komennya julid

dea alias dey mengatakan...

@mba dian : wkwkwk, naini dia, barisan emak-emak ga suka ricis. Santuy, mba. Namanya juga selera, bebass mau suka siapa juga. ;p

@mba lantana : makasih sudah berkunung yaa^^

Anonim mengatakan...

SITUS BOKEP TERBARU 2020



BOKEP INDO



BOKEP JEPANG



BOKEP BARAT



BOKEP KOREA



PHOTO MODEL BUGIL ASIA




Menerima VCS berbayar 18+
Rate & Rules Via Messanger
FB: DINDA MALENA SYARIF



Tanya - Tanya Dulu Bole Kok !!!

Comment