19 Februari




Jam masih menunjukkan pukul 4 pagi, saya dan suami saya menekan nomor seseorang di ponsel, dan ketika diangkat, saya menyanyi ditemani suami saya di sisi…
“Happy Biiiiirthday, Neneeek.. Happy Biiiiiirthday, Neneeek..”

Ah. Pokoknya suara saya ga ada indah-indahnya sama sekali. Tapi jawaban sehabis nyanyian saya yang luar biasa indah

“Terima kasih, anak-anakku.. Mamah mendoakan agar cucu-cucu Mamah jadi imam orang bertaqwa.. Agar kalian jadi orang-orang yang selalu Allah sandingkan dengan dakwah, dengan dakwah..dengan kebajikan bersama dakwah.. Semoga Dea dikuatkan dalam melahirkan kelak…semoga kalian jadi keluarga yang selalu dalam dakwah illallah..”




19 Februari..
Yes, it’s special day. It’s my Mother’s birthday 

Telpon jam 4 subuh tidak setitikpun mengganti cinta kasih Mamah pada saya. Itu jelas. Tapi bening haru nada suaranya saat saya menelpon sungguh melegakan hati saya.




Mah, terima kasih telah menjadi cinta pertama dan utama-ku ya?

Semakin ke sini semain tersadari bahwa cinta pertama dan utama saya adalah Mamah..
Begitu pun dengan suami saya, cinta pertama utamanya adalah Ibu..


Selamat ulang tahun, Mamah. Terima kasih telah menjadi suluh hidup selama 23 tahun kehidupanku bahkan sebelum aku lahir.


Terima kasih telah menjadi sahabat terdekatku, rival dalam kebaikan, penasihat tergalak soal ibadah wajib dan sunnah..


Terima kasih telah menjadi teman setia dalam tetes-tetes airmata kegalauan remajaku dan tetes-tetes airmata kegalauan penantian jodohku *wnk* ;)


Terima kasih telah menjadi cinta pertama-tama, sejak kita bergabung dalam satu raga, ketika dirimu melahirkanku, ketika dirimu mengasuhku, dan memintal jiwaku menjadi kuat bahkan dalam kondisi ingin jatuh sekalipun.



Mah, I love you, dengan kata yang diucapkan hujan dalam tiap rinainya.
Dengan kata yang diucapkan laut dalam tiap ombaknya.
Dengan desir yang kurasai untuk Ksatria kini, aku sedikit mengerti, bagaimana Mamah mencintaiku dari dulu sampai selamanya..



Semoga Allah menghimpun keluarga kita dlm keluarga syurga ya Mah? Engkaulah alasan pertama mengapa aku harus selalu berada dalam ketaqwaan ^^ sebab anak sholihat adalah amal tak putus bagi orang tuanya.

I love you, Mah. You’ll always and always be my first and ultimate love..


Sepenuh cinta,
Dea-mu




Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "19 Februari"

Comment