BUKU FAVORIT



Saya mengikuti kelas minat menulis Ibu Profesional Kota Depok. Salah satu kegiatan di dalamnya adalah menulis sepekan sekali yang kemudian diberi nama “OWOW”. Singkatan dari One Week One Writings

Setiap pekan kami diberi tema untuk menjadi tema tulisan OWOW kami. Kemudian nanti hasil tulisan kami akan dibaca bersama-sama untuk dicari siapa yang paling banyak menjadi favorit. Dialah yang akan dipasang di situs Ibu Profesional Depok.

Jadi tema OWOW minggu ini adalah buku favorit. Hmm, apa ya buku favorit saya?

Kalau kalian?

Bagi saya buku favorit itu bisa saja buku yang luar biasa menggugah, luar biasa berkesan, luar biasa tidak bisa terlupakan atau kombinasi dari ketiganya.

Nah kalau buku yang luar biasa menggugah bagi saya sih yaitu bukunya Torey Hayden yang berjudul “Sheila”

Itu menggugah bangetttt. Huksss

Saya yang waktu itu kelas 2 SMP sampe langsung meniatkan diri untuk masuk Fakultas Psikologi UI saking tergugahnya sama buku itu..

Saya sendiri masih inget isi bukunya..

Walaupun fisik bukunya udah ga tau kemana, huhu, dipinjem orang entah siapa ga dibalikin, tapi saya masih inget banget isinya..

Isinya sangat dewasa buat saya yang waktu itu masih kelas 2 SMP tapi setelah saya reka ulang lagi sekarang isi buku “Sheila” itu emang fakta hidup sih.

Kedewasaan gitu.

Ya dunia ya emang kaya gitu..

Itu memoar sih yang isinya bagus tapi sedih tapi fakta tapi bagus tapi luar biasa.

Tokoh utamanya adalah seorang anak kecil yang bernama Sheila, anak kecil yang masuk koran dan Torey Hayden ga menyangka akan berurusan dengan anak kecil satu itu..

Kenapa dia masuk koran?

Ternyata karena melakukan percobaan pembunuhan terhadap pamannya. Hiks. Nantinya kita akan tau alasan sebenarnya kenapa Sheila bersikap seperti itu sama pamannya…
Torey Hayden adalah seorang terapis anak-anak yang menangani sekelas berisi anak yang mengalami gangguan tingkah laku.

Melalui pendekatan psikologis dan pedagogi, setiap harinya Torey Hayden ini harus menangani anak-anak “liar” dan “aneh”.

Pertama kali Sheila masuk ke kelas Torey Hayden dia sama sekali tidak mau berbicara. 

Berminggu-minggu Torey Hayden mengerahkan segala cara agar Sheila mau bicara.

Pada sebuah sesi membaca buku akhirnya Sheila mengeluarkan suara pertamanya.

Sangat mengharukan ketika Sheila yang sangat cerdas dan pintar itu ternyata menyembunyikan suaranya karena trauma yang sangat mengerikan.

Sheila si gadis kecil itu diperkosa dan melihat adik laki-lakinya dibunuh di hadapannya.
Torey Hayden sedikit demi sedikit mengajari Sheila hal-hal seperti membaca, bekerjasama dengan anak lain untuk mengalihkan Sheila dari traumanya.

Sheila sendiri diceritakan di akhir kisahnya dia di pindah ke kota lain di mana orang tua adopsinya berada.

Torey Hayden yang sudah sangat dekat dengan Sheila sangat merasa sedih sekali Sheila harus pindah keluar kota.

Sebetulnya Sheila bisa saja diadopsi oleh Torey Hayden caranya adalah Torey harus menikah agar bisa mengurus proses adopsi Sheila.

Sayangnya tunangan Torey belum mau menikah..

Sheila pun benar-benar pindah keluar kota..

Buku “Sheila” ini memang isinya guru anak-anak luar biasa dengan kisah yang luar biasa.

Menurut saya sebuah profesi guru bagi anak-anak yang memiliki trauma itu sangat-sangatlah berat.

Torey Hayden pun jatuh cinta kepada profesinya ini.

Dikisahkan beberapa tahun kemudian dia masih membukukan pengalamannya dengan Sheila.

Saya merasa buku “Sheila” memaparkan fakta-fakta yang pahit tetapi nyata adanya di masyarakat.

Mulai dari keluarga abnormal yang membentuk anka-anak dengan trauma, guru-guru luar bisa yang jatuh cinta dan menyayangi tulus murid-murid, proses adopsi yang seringkali malah memperburuk keadaan dan yang lainnya.

Ya, Sheila memburuk setelah diadopsi oleh keluarga adopsinya. Ayah adopsinya memperkosanya.

Saya selalu mengingat buku “Sheila” sebagai buku favorit bukan karena isinya yang indah tetapi karena isinya yang menyadarkan saya bahwa hidup ini adalah rangkaian kejadian yang kadang tidak kita inginkan.

Sheila tidak pernah menginginkan mengalami kejadian sekelam itu. Torey Hayden tidak pernah menginginkan teramat sangat ingin mengadopsi Sheila. Tunangan Torey Hayden tidak pernah ingin didesak menikah.

Dan hal-hal seperti itu berlanjut semakin panjang…

Sejak membaca buku “Sheila” selain menjadikan saya sangat ingin masuk dunia psikologi, saya jadi paham bahwa dunia ini tidak melulu cerah ceria penuh kebahagiaan..

Kadang-kadang orang harus mengambil keputusan yang berat bagi dirinya tapi itu karena dia memang tidak punya pilihan lain..

Pada akhirnya di usia dewasa kini saya sangat merindukan buku “Sheila” sebagai buku yang pertama mengenalkan saya kepada cakrawala psikologi sekaligus mengenalkan saya pada kenyataan hidup yang tidak selalu manis..

Terima kasih, Torey Hayden, telah menuliskan memoar kelasnya menjadi sebuah buku.

Terima kasih, Sheila, telah kuat bertahan atas deraan peristiwa kelam yang dialami dan menjadi sumber pembelajaran banyak hal.

                                                                         

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "BUKU FAVORIT"

Fajrie mengatakan...

Wah Sheila! Buku yg ngedrive gua masuk IPS karna mau kuliah di Psikologi, and i'm still ngenes klo inget akhirnya gua pilih giskal just for the sake ikut2an temen :(

Comment