Delapan Tips Mengelola Romantisme dalam Rumah Tangga
Assalamualaikum, para pembacaku tersayang! 😎
Hari ini saya mau sharing yaaa apa aja tips-tips biar selalu romantis dalam rumah tangga.
Jiyeeee.
Situ rumah tangganya romantis ya De?
Enggak romantis-romantis amat sih, wkwkwk. Yaaa minimal masih ngerasain sensasi kaya ada kupu-kupu jalan di perut kaya jaman kita abis ijab qobul gitulah. Eaaaa~
Langsung aja yaaa.😊
1.Buatlah Waktu Mengobrol dengan Pasangan Setiap Harinya
Nah, ini dasar untuk memunculkan romantisme lho sama pasangan. Berapapun usia pernikahan kita, komunikasi dengan mengobrol setiap harinya itu sangat berfaedah untuk dilakukan.
Mau masing-masing kerja atau suaminya aja yang kerja, meluangkan waktu sepulang kerja lalu mengobrol itu bisa memunculkan percik-percik asmara lagi lho.
Iya gituh? Lha kalau yang dibahas anak-anak, urusan kerjaan, atau KPR masa iya bisa bikin kasmaran?
Bisaaa. Asalkan selama mengobrol itu kita menatap pasangan dengan lekat-lekat. Selekat pertama kita memandangnya di malam pertama. Aiiiih, wkwk. Geli ah. Jangan keburu tidur melulu ya bagi emak-emak.
Ayo tungguin suaminya pulang! Kasih minuman hangat, pijat lembut, terus mulai deh bercengkrama.
Nah, kalau yang LDR gimana nih? Hiks. Saya juga sedih dan berusaha empati sama yang LDR tapi kalau misalkan ada peluang untuk gak LDR menurut saya itu kebijaksanaan yang harus diupayakan.
Bukan apa-apa nih, meskipun sama-sama mengobrol, tapi mengobrol langsung dengan mengobrol via telepon itu sangat jauuhhh dampak psikologisnya buat sakinah, mawaddah dan rohmah dalam rumah tangga kita. Jadi, mari ngobrol yuks!
2.Marah dengan Lancar, Itu Penting Lho!
Hah, marah dengan lancar? Yes, betul. Kadang-kadang saat di dalam rumah tangga ga melulu enak-enak aja. Saya mengakuinya sih. Hihihi.
Pasti ada di saat kita atau pasangan marah terhadap sesuatu. Wajar sih, namanya hidup serumah yang di dalam rumah itu ada 2 kepribadian yang dibesarkan oleh 2 keluarga yang berbeda. Potensi konfliknya gede bangetttt.
Nah, marah-lah dengan lancar, gaes. Jadi utarakan kekecewaan dan kemarahan kalian dengan baik. Jangan dicampur sama menangis, plis.
Itu akan mengaburkan pesan apa yang mau kalian sampaikan. Ujung-ujungnya kita dan pasangan malah ga tau harus melakukan langkah solutif apa.
Daripada rumah tangga ruwet gara-gara marah yang tersalurkan dengan tidak baik, berlatihlah untuk marah secara bijaksana.
Rasulullah sendiri di dalam kitab-kitab siroh pernah diceritakan marah terhadap istri beliau. Tapi marah-nya beliatu tuh dengan mendiamkan istrinya. Itu udah berdampak signifikan sekali karena Rasulullah orangnya selalu penyayang, sabar, ramah.
Makanya saat diam aja itu udah penuh dengan evaluasi buat istri-istrinya, pasti ada yang salah nih. Eits, tapi jangan salah, Rasulullah ga cuma mendiamkan aja, tapi juga memberitahukan di awal tentang kesalahan pasangannya.
Contohnya nih ya, pas Aisyah istri Rasulullah memeriksa rambut Rasulullah pada malam hari karena mencurigai Rasulullah habis berjinabah dengan istrinya yang lain. Rasulullah bilang ke Aisyah begini: “Kamu kedatangan syaithon-mu lagi, Aisy”.
Aaaaak! So sweet yak. Hahahaha. Yessss, menurut saya marah itu sesuatu yang tak terelakkan dengan pasangan kita. Kita dan dia sama-sama bukan malaikat. Kita dan dia sama-sama dalam radar godaan syaithon 24 jam, jadi bisa aja terjerumus ke dalam hal-hal yang bikin pasangan kecewa.
Nah, untuk menunjukkan cinta dan sayang, marah-lah dengan jelas, okey? InsyaAllah deh biasanya abis itu malah jadi muncul gelembung-gelembung cinta berpadu kasih sayang. Unyuuu~ hihihihihi.
3.Tataplah Wajah Pasangan Walau Itu Bikin Aneh Bagi Dia
Kalau masih pasangan baru menikah seminggu dua minggu mah masih sering kali yaaa menatap wajah pasangan. Hihihihihi. Nah kalau udah setahun dua tahun tiga tahun empat tahun dan seterusnya?
Hmmmmm. Agak jarang deh pastinya. Ya iya sih, ga usah menatap wajah pasangan juga masih bisa mengobrol tapi beda lho efeknya.
Tatapan kita terhadap pasangan akan membawa perasaan kasih sayang yang mungkin, mungkin lho nih, tertimbun karena rutinitas. Saling menatap pasangan juga ternyata bisa menurunkan emosi amarah.
Iya, karena pas pandangan kita bersirobok sama pasangan, pasti ada rahmat Allah yang ikutan turun kepada kita. Itulah mengapa Rasulullah sampe menyatakan dalam hadits semua tindakan antar suami istri itu berpahala dan mengundang rahmat Allah.
Waaaah, canggih juga ya ternyata efek tatap menatap ini. Hihihihi. Jadi, usahakan nih emak-emak di pagi hari walau rungsing sama sarapan & menyiapkan segala printilan, jangan lupa untuk menatap pasangan ya!
Tentu aja menatapnya dengan senyuman, kalau datar-datar aja, serem mak, berasa ditatap sama zombie. Wkwkwk.
4.Rutinkan Hubungan Intim Minimal Seminggu Sekali
Ehem, mohon maaf kalau pembahasan poin ini terbacanya jadi vulgar ya, hehehe. Berhubungan intim dengan pasangan ini punya peranan sangat penting buangett dalam menjaga romantisme.
Oiya, kadang-kadang atas nama kesibukan atau kelelahan, pasangan suami istri jadi tidak melakukan hubungan bahkan hingga datang lagi siklus haid berikutnya. Sigh.
Jangan begitu dong yah. Hubungan dengan pasangan kita adalah tindakan yang berpahala dan sangat bermanfaat buat aspek psikologis rumah tangga.
Suami dan istri yang rutin melakukan hubungan akan mendapatkan kenyamanan dan perasaan cinta dari pasangannya. Ya intinya harus diatur sedemikian rupa hayo gimana caranya supaya minimal bisa seminggu sekali berhubungan intim-nya.
Bukan apa-apa nih, hayo para emak-emak, sudah paham kan tentu kebutuhan suami tentang seksualitas ini berbeda lho dengan kebutuhan istri.
Mungkin aja istri merasa ga terlalu butuh, tapi buat suami, berhubungan dengan istri akan menjaga semangat dan kewarasannya dalam berjibaku melakukan aktivitas di luar sana. Jiyeeeeh! Wkwkwk.
Oiya, info tambahan nih dari sahabat saya yang udah jadi psikolog, beberapa kasus kliennya yang berkaitan dengan konflik di dalam rumah tangga itu akar masalahnya salah satunya adalah minimnya hubungan ini lho.
Kaget ga? Kaget sih saya mah. Hehehe. Ternyata memang aktivitas seksual ini memegang peranan ga main-main dalam keajegan sebuah rumah tangga. Ya emang sih rumah tangga ga melulu tentang hal itu. Tapi kalau hal itu beneran dikesampingkan, waduh serius lho bahtera rumah tangga bisa terancam..
Makanya saya anjurkan nih buat seluruh pasangan-pasangan untuk merutinkan ya kalau ga bisa seminggu sekali minimal sebulan sekali deh. Hubungan ini bermanfaat banget untuk menyatukan suami istri dalam alam perasaan.
Nah kan jadi inget ayat terkenal di Al-Qur’an yang menggambarkan suami istri sebagai pakaian satu sama lain. Selain terjemahannya yaitu maknawi bahwa suami istri saling menutupi aib, saling melindungi, tapi ada juga penafsiran bahwa ini bahasa indah Al-Qur’an tentang hubungan suami istri.
Juga ayat Al-Qur’an yang “istri-istrimu adalah ladang, datangilah dari arah yang kau suka”, nah itu juga dalil hubungan suami istri tuh.
Gile ye, hubungan yang tadinya haram kalau dilakukan di luar pernikahan, eh jadi full barakah plus berdalil gini kalau dilakukan di dalam pernikahan.
Makanya saya memasukkan unsur ini ke dalam tips supaya romantis dalam rumah tangga. Karena romantis itu berawal dari alam perasaan dan landasannya adalah penyatuan hubungan suci suami istri.
Yak, okeh okeh, dicukupkan sampai sini aja pembahasan poin ini. Ngeri euy kalau kepanjangan. Pokonya kudu rutin ya Maak. Wkwkwk.
5.Suarakan Perasaan Di Dalam Hati Terhadap Pasangan
Jeng…jeng…jeng…!
Nih dia nih yang suka dipendam-pendam sama sebagian perempuan selaku istri. Ada perempuan yang menganggap perasaan dia tidak signifikan untuk disampaikan kepada pasangan. Salah ya.
Selain kepada Allah Rabb Semesta Alam, pasangan adalah tumpuan perasaan kita yang halal dan berfaedah.
Jangan ada lagi istri yang mengeluh karena merasa tidak didengarkan oleh suaminya. Jangan-jangan si istri tidak pernah menyuarakan perasaannya. Yahh, gimana mau didengarkan oleh suaminya kalau kaya begitu ya ga?
Setiap emosi atau perasaan yang dirasakan suami istri adalah signifikan bagi keberadaan rumah tangga mereka. Sudah sewajibnya pasangan-pasangan menyuarakan perasaan mereka dan berembuk serta berdiskusi untuk menghasilkan solusinya.
Aaah, saya membayangkan kalau semua istri bisa menyuarakan perasaannya dan suami bisa mendengarkan istrinya, dijamin angka baby blues menurun dengan tajam pasti deh. Amin!
6.Jadikan Pagi Hari Sebagai Momen Ibadah Bersama
Agar romantisme terjaga, dibutuhkan mood positif dari suami dan istri dalam melihat beban pekerjaan sebagai sebuah amanah.
Nah, mood positif ini bisa dibangun sejak pagi hari dengan membentuk rutinitas ibadah bersama.
Setiap harinya cobalah untuk bangun pagi bersama, sholat subuh lalu membaca dzikr pagi / Al-Qur’an bersama.
Penyatuan kekuatan ruhiyah di pagi hari pasangan itu akan membawa romantisme ke tingkatan yang lebih tinggi yaitu tingkat man’nawi ilahiyah.
Setuju kan pastinya kalau dibilang romantisme pasangan suami istri itu saat keduanya sama-sama berkomitmen untuk saling mendukung perbaikan ketaqwaan mereka setiap harinya.
Buat saya ini hal penting banget, bagaimana kita mengawali pagi hari akan menjadi barometer aktivitas kita sepanjang hari.
Jadi mulai besok, buatlah agenda ibadah pagi bersama sebagai sarana penyatuan energi positif dengan pasangan.
Semoga semua beban, pekerjaan, amanah, bisa terlihat sebagai ladang amal alih-alih sesuatu yang menyusahkan. Menurut saya inilah definisi romantisme paling tinggi yang pernah ada. Unchhhh!
7.Pahami Hobi Pasangan
Ini juga salah satu pilar penting agar romantisme tetap terjaga di dalam rumah tangga. Pahamilah hobi dari pasangan kita dan dukunglah dia dalam mendalami hobinya itu. Pastinya pasangan yang didukung akan berbahagia dan kebahagiaannya akan membawa aura positif dalam rumah tangga kita.
Salah seorang teman saya pernah bilang, selama hobi dari pasangan kita itu tidak merugikan keluarga kita, dukunglah sebesar-besarnya.
Memang sih subjektif ya, bisa jadi seorang suami yang hobi menonton bola dianggap merugikan karena pada pagi harinya menjadi mengantuk dan tidak sempat bermain bersama anak sebelum berangkat kerja.
Nah, ujung-ujungnya sih komunikasi ya ga sih? Bicarakan secara solutif bagaimana agar hobi tetap tercapai tanpa merugikan rumah tangga. Hobi itu bisa bikin efek menyegarkan lho bagi para penikmatnya.
Mulai dari olahraga, otomotif, berkebun, atau hobi apapun itu, bisa membawa penyegaran bagi diri dan rumah tangga kita.
Jadi, siap menyalurkan hobi?
8.Doakan Pasangan Selalu Agar Menua Bersama dan Mendarat Di Syurga-Nya
Nah, ini jurus pamungkas saya nih. Romantis itu bisa digapai dengan ikhtiar dan doa. Ikhtiar-nya udah di poin-poin sebelumnya, bagaimana dengan doa?
Doa merupakan elemen yang sangat penting dalam menumbuhkan romantisme. Bagaimana tidak? Allah adalah Zat yang Maha Membolak-balik hati manusia.
Hati pasangan kita berada dalam genggaman Allah, sudah sewajibnya kita selalu mendoakan pasnagan kita agar di dalam hatinya selalu tumbuh sakinah mawadddah dan rohmah terhadap kita pasangannya.
Aaaah~ Demikianlah tips supaya selalu romantis dunia akhirat dalam rumah tangga ala Dea Adhicita yah. Kalau udah baca semua poinnya di atas kaya gini, siapa yang jadi kangen suamiiiik? Ihik ihik. Sabar yah, saya juga kangen nih. Eaaaa!
4 Tanggapan untuk "Delapan Tips Mengelola Romantisme dalam Rumah Tangga"
Ahiw renyaaahnyaa.. wkwkwk serobok baru tahu ekeh 😁
*dadah-dadah ke Mak Fitri*
Hihihihihi
Ehm, ehm
Malu² bacanya 🙈 😍
*dadah-dadah ke Kak Vita
Hihihihi
Posting Komentar