Review Film The Liar and His Lover





Hai! Assalamualaikum para pembaca jampasirunik dimanapun kalian berada. Semoga selalu dalam hidayah Allah dan sehat-sehat ya kalian semua.

Terima kasih sudah mau bertandang ke sini. Hehehehe..

Sekarang saya kembali mau mengulas film dari negeri sakura ya? Lagi-lagi saya menemukan film yang dalem banget kesannya.

Gimana ya, setelah beberapa kali nonton film. Saya jadi paham deh, ada film yang udah selesainya itu seolah “menghantui” kita banget.

Entah karena kita memiliki kesamaan cerita hidup sama kaya di film, atau karena insight film itu yang indah banget atau kombinasi di antara keduanya.

:’)

Nah, film kali ini menurut saya adalah sebuah film yang dalem banget karena insight-nya yang cakep terus ending-nya yang ga ketebak banget dan asli deh beneran akting aktor dan aktris-nya emang luar biasa top!

Top tuh gimana dey?

Ya akting yang top itu menurut saya yang believeable gitu deh. Kita jadi percaya bahwa tokoh di layar beneran hidup dan menyampaikan emosinya secara jelas.

Cailah… wkwkwk

Saya jadi paham beneran deh ada aktor yang emang jenius gitu..

Dia bisa mengantarkan emosi hanya dengan ekspresi wajah…

Hiks, top banget kan?

Yowes film yang akan saya bahas kali ini adalah ini nih :

Movie: The Liar and His Lover (English title) / She Loves Lie So Much (literal title)

Romaji: Kanojo wa Uso o Aishisugiteru

Japanese: カノジョは嘘を愛しすぎてる

Director: Norihiro Koizumi


Cinematographer: Hiro Yanagida

Release Date: December 14, 2013

Wah, judulnya panjang yah. Wkwkwk. Saya awal mula tertarik film ini karena pemeran utamanya adalah yang juga memerankan Kenshin Himura di Rurouni Kenshin Live Action.

Perkenalkan, mas-mas yang tahun lahirnya sama kaya saya, deuuh penting amat dey, hahaha.

Ini dia, Takeru Satoh yang kelahiran 1989, tahun kelahiran yang sama saya. Dan tanggal lahirnya 21 Maret, sama kaya Jati.

YHAA TERUSSS KENAPPPAAHH DEYY X))

Hai! Apakah kalian sudah terhipnotis sama tatapan tajam mata lebar saya? YHAA BAIQQQLAAAH. Wkwkwk
                                                        

Gils, ganteng tenan yo. Waduh, ini sih monmaap Kento Yamazaki kegeser nih jadi cowo no.3 paling ganteng di hidup saya.

Nomor 1-nya Jati suami saya btw sih. Wkwkwk

Sekali lagi maap ya Mas Kento kamu sekarang terganteng no.3..Posisi no,2 diambil alih sama Takeru Satoh ini.

Soalnya Mas Takeru ini gantengnya ganteng mendalam gituloh. Semacam kalau Kento Yamazaki itu sungai  di kota besar tapi kalau Takeru Satoh itu telaga di tengah hutan yang rimbun. Apasih kamuh dey. Hihihi.

>,<

Okey, kita capcus langsung aja yah dari sinopsis film-nya dulu kita liat yuuuuk!

SINOPSIS

Film The Liar and His Lover ini bercerita tentang Aki Ogasawara seorang basis band yang berusia 25 tahun dan Riko Koeda seorang siswi kelas 2 SMA yang berusia 16 tahun.

Hai! Saya adalah Koeda Riko, penakluk Ogasawara Aki yang cool kabina-bina ituh~~
                                                      

Aki bertemu Riko saat sedang menyenandungkan lagu. Aki adalah seorang pencipta lagu di balik sebuah band terkenal bernama Crude Play.

Riko yang seorang anak penjual sayuran sedang lewat ketika Aki menyenandungkan lagu. 

Riko pun terenyuh karena melihat Aki yang tampak rapuh, kosong, dan menyedihkan.

Riko bisa merasakan hal itu karena Riko juga seorang yang dekat dengan dunia musik. Riko mendirikan sebuah band bersama teman sekolahnya.

Singkat cerita Riko dan Aki menjalin kasih pasca pertemuan pertama itu. Tetapi Aki berbohong kepada Riko bahwa namanya adalah Shinya, bukan Aki.

Aki melakukan itu karena tidak ingin Riko menyukainya karena popularitas atau kemampuannya membuat lagu.

Hai! Profesi saya adalah pencipta lagu. Apakah kamu mau saya bikinin lagu? Eaaaak~~
                                                                   

Tetapi di sisi lain Aki berbohong juga karena dia sedang ingin “melepas” predikat pencipta lagu yang kadang terasa membebaninya.

Pada suatu hari Riko ditemukan oleh direktur studio rekaman dan ditawari debut album bagi band-nya. Aki yang akhirnya menemukan fakta ini pun bertemu Riko di perusahaan rekaman.

Aki pun mengakui bahwa dia berbohong kepada Riko.

Tetapi Aki sudah kepalang jatuh sayang kepada Riko begitupula Riko terhadap Aki. Aki sepakat akan menciptakan lagu-lagu untuk dinyanyikan Riko.

Ekspresi Aki pas tau Riko ternyata fans-nya lagu-lagu ciptaan Aki. Bahahahak!
                                             

Sayangnya kebersamaan mereka tercium oleh paparazi. Direktur studio rekaman meminta Aki merelakan Riko agar Riko bisa berkarir di atas kakinya bukan di bawah bayang-bayang popularitas Aki.

Dengan sedih hati akhirnya Aki merelakan Riko. Aki berbohong (lagi) kepada Riko. Dia bilang tidak pernah menyukai Riko.

Aki juga meminta Riko mencari lagunya sendiri untuk dinyanyikan karena Aki tidak akan menciptakan lagu untuk Riko.

Riko sangat sangat sedih…. Tetapi dia bisa bangkit setelah menangis, meskipun hatinya patah, dia kembali menekuni persiapan debut band sekolahnya.

Sementara itu Aki pun merasa hancur hatinya harus berbohong (lagi) kepada perempuan yang benar-benar dia sukai.

Aki pun memutuskan akan pergi ke London dan memulai karir bermusiknya dari awal lagi.
Akankah Aki dan Riko berpisah? Huks. Spoiler apa jangan nih???

Film ini memang berpusat di kedua karakter ini : Aki & Riko. Nah, saya mau bahas nih kedua karakter yang menurut saya sederhana tapi sekaligus dalem banget kalau mau dikupas sampai akarnya.

Yuksss.

Capcussss~

KARAKTER-KARAKTER

OGASAWARA AKI

Cowok berusia 25 tahun ini sudah memulai karir bermusiknya sejak duduk di bangku SMA bersama teman-temannya. Mereka pun bertemu dengan Takagi, direktur studio rekaman yang membawa band mereka pada debut pertamanya.

Aki dan teman-temang ngeband sejak SMA-nya
                                          

Tetapi sayangnya jika mereka setuju debut pertama itu dan seterusnya mereka hanya akan lip-sync saja. Semua instrumen musik akan dimainkan oleh pemain musik lain.

Aki adalah seorang yang sederhana dan idealis. Aki tidak menginginkan ada orang lain yang menggantikan dia dalam bermain musik.

Aki pun mengundurkan diri dari grup band yang sangat dia cintai…

Aki mengambil peran sebagai pencipta lagu dan selalu berada di belakang layar grup band-nya.

Bertahun-tahun Aki menjalankan tugasnya sebagai pencipta lagu tetapi tidak mendapatkan kepuasan.

Aki yang selalu galau dan hampa... Huffft~~

Ya, memang Aki mendapatkan materi berkelimpahan. Tetapi tekanan dan paksaan untuk menciptakan belasan lagu membuat Aki merindukan suasana bermusik yang penuh kebebasan.

Aki pun menjadi rapuh dan merasa haus akan sosok yang bisa dia jadikan sandaran.

Dari luarnya Aki tampak baik-baik saja. Tetapi saat bertemu Riko dan Riko menyatakan akan melindungi Aki dari semua hal yang menyakitinya, saat itulah Aki menjadi luluh.

Huksss.

Ini Takeru Satoh yang memerankan Ogasawara Aki ini keren banget lho akting-nya. Superb abis deh pokonya!

Ini kan film-nya diadaptasi dari manga (komik) nah itu gesture-nya sama aja gitu loh. Makanya saya bilang di awal tadi, akting Takeru Satoh ini believeable bangeeet.

Fyi, Takeru ini juga sukses memerankan Kenshin di Rurouni Kenshin. Astaghfirulloh itu disana juga aktingnya superb banget sissss. Wkwkwk.

Mas Takeru, ga niat masuk Islam apa Mas? Lah terus klo dia masuk Islam emang napeee deyyy.

Hahahahaha~ halu tingkat dewa-dewi >,<

KOEDA RIKO

Nah, pemeran utama cewe di film ini bernama Koeda Riko biasa dipanggil Riko. Diperankan sama aktris yang berusia 17 tahun saat syuting film ini.

Jadinya enak banget liat aktingnya gituh. Tau sendiri kan suka ada aktris yang ketuaan tapi dipaksa jadi anak SMA?

Aduh ngga bangeeet.

Riko di film ini diceritakan sebagai siswi kelas 2 SMA yang sangat suka bernyanyi dan punya band sama 2 temen cowonya.

Riko punya karakter yang lively alias ceria. Aki adalah lelaki pertama yang dia cintai, udah gitu pake cinta pada pandangan pertama lagi yak.

Duh, maklumin yaaa. Ini kan adaptasi manga. Ya agak-agak kurang realistis. Hihihi.

Eh tapi mungkin aja sih di dunia nyata juga ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama. 

Eaaaak~~~

Riko punya semangat yang berapi-api. Itulah sebabnya pas lihat Aki nangis di kencan pertama mereka, Riko semangat banget untuk melindungi Aki dari segala yang menyakitinya.

Karakter Riko yang begitu bikin Aki luar biasa tersentuh bangeeet.

Hukssss~ Semacam pas gitu ga sih, si Aki lagi kosong, rapuh, eh ketemu sama Riko yang penuh daya hidup bangetss.

Okeh, itu dua karakter utama dari film ini. Karakter lain ada banyak. Btw film ini ada film penjelasannya lho.

Judulnya “Side Story of The Liar and His Lover”. Nah di film itu dijelasin karakter-karakter selain Aki dan Riko beserta masa lalu mereka.

Jadinya penonton ngerti gituh asal muasal decision making yang diambil tokoh-tokoh itu. 

Seru bangett deh!

Hahahaha.

Oke, oke, kita sekarang beralih yaaak ke kelebihan dan kelemahan film ini yahhhh.

KELEBIHAN FILM

Hmmmm, menurut saya sih kelebihan film ini ada pada akting, cinematografi sama lagu pendukungnya.

Asli deh, aktingnya Mas Takeru Satoh ini juaarakk bangeeet! Kita jadi bisa ikut merasakan apa sih yang dia sedihkan..

Apa sih yang dia inginkan..

Cinematografi film ini juga bagus bangeeet. Pengambilan gambarnya enakeun, dan lembut gituh. Sukak deh!

Contoh pengambilan adegan yang bagusss bangeeettttt
Lagu pendukungnya jangan ditanya. Beuuuh, bagus banget! Ya namanya juga film tentang band ya ga siiih?

Btw, pemeran Koeda Riko ini asli bisa nyanyi. Dia lolos kasting karena yang dicari ya emang buat memerankan siswi SMA yang bisa menyanyi…

Kalau Takeru Satoh mah jangan ditanya ya beb. Masya Allah dah akting di film-film sebelumnya juga juarak bangeeet!

Hadeuh, bisa ga Mas Takeru, jangan serius-serius amat kalo akting?

Apaan sih deyyaak? Wkwkwk.

KELEMAHAN FILM

Uhuk-uhuk, ada kelebihan tentu ada juga kelemahan dari film ini. Yeah, betul banget, sebagus-bagusnya film tetep aja ada yang kurang sreg.

Hikss.

Kalau untuk film ini sih saya liatnya rada-rada cringey banget di awal. Adegan jatuh cinta pada pandangan pertama Aki dan Riko ga realistis banget. Hahahahaha.

Kalau di dunia nyata ada cewe narik hoodie kaya gini serem juga yah Sis. Wkwkwk
                                      
Tapi karena diadaptasi dari manga (komik) ya wajar-wajar aja sih yaaa. Oh, sama satu lagi menurut saya kelemahan film ini.

Subjektif banget sih, tapi itu rambutnya Aki kepanjangan ga sih? Wkwk. Iya sih di manga (komik) nya emang segitu.

Tapi pas di film berasa kasian aja gitu sama Takeru Satoh yang memerankan Aki. Itu asli deh matanya ga sakit apa yak ketusuk-tusuk poni kepanjangan gitu.

Hahaha. Tuh kan subjektif ples ga penting.

Tapi ya lama-lama diliat-liat ya emang rambut super gondrong ala Aki ini emang pas buat menggambarkan style musisi ya ga sih?

Asli dah, puyeng liat akting Takeru Satoh di film ini. Gilak, keren bangettt! Dari rambut, style, cara jalan, cara menatap, semuanya perfecto!

FILOSOFI DALAM FILM

Film ini menurut saya mengandung filosofi-filosofi tentang hidup, khususnya hidup orang dewasa di kota metropolitan ya.

Coba deh kita cek satu-satu yah…

Dimulai dari karakter Aki yang punya perasaan hampa, kosong, ga tau mau ngapain lagi, ga tau mau mencapai apa lagi.

Itu semua penggambaran hedonic treadmill itu ga sih? Yang menyatakan bahwa kesenangan ya kaya lari ga abis-abis…

Ga akan pernah ada puasnya… Ga pernah berasa bisa kekejar malah cape hati yang ada…

Itu yang ada di benak Aki sebelum ketemu Riko. Nah pas ketemu Riko dia baru menyadari bahwa ada loh ketulusan…

Aki yang ga tau lagi tujuan hidupnya

Maksudnya bisa loh orang menyukai Aki walaupun ga tau bahwa dia Aki yang pencipta lagu terkenal itu..

Ini ga sih filosofi hidup berikutnya. Bahwa pada akhirnya hal-hal intangible itu lebih bermakna ketimbang hal-hal tangible  semacam materi kekayaan dan popularitas…

Aki itu lagi di puncak ketenaran sebagai pencipta lagu band terkenal. Meskipun wajahnya ga pernah dipublikasi, tapi seantero Jepang tau yang namanya Aki..

Kekayaannya juga lebih dari cukup buat kehidupan Aki sehari-hari. Apalagi Aki ini latar belakangnya dari keluarga yang miskin harusnya kekayaan dia sekarang menjadikan dia bahagia.

Tapi ternyata nggak…

Hal yang kasat mata seperti ketulusan Riko dan perasaan bisa bersandar kepada Riko akhirnya yang jadi lebih dihargai sama Aki…

Huksss~~~

Terharu banget sih pas adegan Aki bohong ke Riko bahwa dia ga suka Riko terus pas Riko udah ga ada malah Aki yang nangis.

Huwaaa. His crying literally broke my heart bangeeet, sistuuur. Helpp, Takeru Satoh helppp, bisa biasa aja gak aktingnya?

Wkwkwk.

Filosofi selanjurnya adalah ada di penggambaran dunia musik yang ditampilkan di film ini lengkap dengan semua realitasnya yang bitter truth.

Ya bagian bahwa penyanyi dan band-band itu ternyata lip sinc doang, dan ada orang lain yang memainkan instrumen mereka..

Itu filosofi banget ga sih, dari kehidupan??? Bahwa ga semua seperti yang nampak… Bahwa ada kenyataan menyakitkan di balik setiap fakta…

Cailah, deyya. Hahaha.

Eh tapi seriussss. Saya kepikiran sampe segitunya loh pas nonton film ini. Seriussss.

Saya jadi mencoba empati bahwa di balik semua orang semua kejadian ada fakta kenyataan yang menyakitkan yang ga kita ketahui.

Jadi selalulah bersikap baik dimanapun kapanpun, people!

Nah, terakhir nih saya mau bahas sisi psikologis dari hubungan Aki dan Riko. Cekidot yah!!!

SISI PSIKOLOGIS HUBUNGAN AKI & RIKO

Nah, hubungan Aki dan Riko ini menarik buat dikupas secara psikologis lho. Nih ya dimulai dari usia mereka.

Aki berusia 25 tahun dan Riko berusia 16 tahun. Secara teori quarter life crisis memang ada sih yang pernah mencetuskan bahwa di usia 25 tahun itu orang akan mengalami kebingungan dan kegelisahan tentang hal-hal dalam hidup mereka.

Nah, persis deh sama dengan yang dialami Aki.. Di usia dia yang segitu dia sebenernya lagi selfish banget..

Berbeda sama Riko, usianya yang berusia 16 tahun itu usia merekah banget sebagai remaja. Dia lagi di puncak energi, konsentrasi, dan impian.

Oleh karena itu dia berani dalam mengambil keputusan dan menyatakan pendapat-pendapatnya.

Nah, terus cinta yang tergambar di film ini menurut saya juga bisa dilihat sisi psikologisnya nih…

Aki yang merelakan Riko terlindungi dari paparazi dan berbohong kepada Riko itu bentuk kedewasaan Aki dalam memandang cinta-nya terhadap Riko…

Pernah ya, di film apa tuh saya lupa tokoh utama cowonya jadi model, cewenya cemburu, akhirnya si cowo yang resign dari model.

Hmmm~hmmm~nisa sabyan sejam~~Sungguh childish ga siih cinta yang cem gituhhh.

Wkwkwkwk.

Entahlah, saya tersentuh banget sama kedewasaan cinta Aki di film ini…

Ya cinta tuh ya kaya gitu… Selalu menginginkan kebaikan buat yang dicintainya.. Meskipun itu berarti mereka harus terpisah…

Hufffft…

Si innocent tapi jenius, Ogasawara Aki...

Di sisi lain Riko juga menunjukkan sisi immature dari kepribadian dia yang memang wajar sih ya karena baru berusia 16 tahun..

Tapi uniknya sisi immature itu berubah jadi cakep banget karena Riko menganggap Aki orang paling jujur sedunia.

;’)

Tisu manaaa tissuuuu. Mo mewekkk hiikksss

Iya, si Riko menganggap Aki orang paling jujur sedunia padahal itu Aki abis ngakuin bahwa dia udah bohong.

Bohong kalau namanya itu ternyata Aki bukan Shinya.

Bohong pas Aki bilang benci perempuan yang bernyanyi.

Bohong pas Aki bilang bahwa dia ga suka mendengarkan musik (padahal pencipta lagu)

Huhuhu.

Di balik gunungan kebohongan itu Riko dengan tenang dan cerianya masih menganggap Aki itu orang jujur..

Ya iyalah Aki jatuh cinta beneran. Hahahaha. Penonton aja berasa gremet-gremet gimanaaaa gituuu pas nontonnnya

Monmaap Mas Aki, tatapannya bisa biasa aja gak?

Riko menganggap Aki jujur karena Aki selalu mengutarakan maksud perasaannya melalui lagu-lagu ciptaannya.

Karena Riko seorang yang vokalis band, Riko jadi bisa merasakan kejujuran Aki dari dasar lubuk hatinya yang paling terdalam…

:’)
                                           

Buat saya ini sungguh menarik sih penggambaran cinta di antara kedua karakter di film ini.. Ga heran deh, banyak review yang mengulas film ini, bilang kalau film ini indah..

Dan beneran sih, film ini indah, cinta-nya ga picisan.

Sayangnya masih ada adegan kissing sih. Huks. Sesuatu yang menurut saya ga ada juga gapapa sih..

Plis, plis, perbanyak film yang romantisnya itu dari gesture ga usah cipok-cipokan gituuuh.

Yeahh, jadi kesimpulannya saya luar biasa suka pada film ini karena banyak sisi yang bisa digali saking dalemnya film ini…

:”)

Sampai saya menemukan film lain yang lebih membekas, untuk sementara, film ini akan jadi film favorit saya.

Bye bye semua~~~

Sampai jumpa di review-review selanjutnya!!


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Review Film The Liar and His Lover"

Comment