Bundel Blog
-
-
-
Salah satu hal menyenangkan adalah menemukan kembali bundel blog ini...
Hmm, rasanya seperti apa yah?
Seperti menemukan sekotak permen kali yah bagi anak kecil.
:)
Seneeeng buangeedddh.
Jadi bisa baca-baca lagi kejadian selama saya berkuliah.
Karena bundel blog ini hadiah dari sahabat saya semasa kuliah, jadi mostly kejadian yang saya tulis adalah kejadian sepanjang saya kuliah sih..
Ada kejadian lucu.
Bundel blog ini saya ceritakan di grup klip, ditanya siapa yang memberikan bundel blog ini, pacar yaaa.
Wkwkwkwk.
Pacaran ga kita, beyb?
>,<
Manggilnya aja beyb, serem pisan yak. Hahahaha.
Tapi tenang, ga pacaran kok walaupun cewe sama cewe.
Ini sahabat saya yang emang deket banget sih sepanjang kuliah.
Saya inget betul setiap musim ujian entah itu UTS ataupun UAS, saya pasti menginap di kosannya.
Agak-agak gimana gituh yah.
Secara saya kan padahal rumahnya saya tuh di Depok.
Ke kampus deket, ga ngekos pula.
Tapi emang pas kuliah tuh deket banget sih sama cewe satu ini.
Dan nyaman banget belajar sampe tengah malem sama dia.
Cewe satu ini emang ambisius abis. Cocok mengimbangi saya yang kadang terlalu santuy.
Wkwkwkwkwk.
:')))
Kemarin saya ngejapri dia menyapa dan mengucapkan terimakasih sekali lagi atas kado bundel blog ini.
Maklum, kami kini terpisah dunia.
Dia menjadi seorang perempuan berkarir abdi negara.
Saya perempuan yang meniti karir sebagai ibu rumah tangga.
Saya ingat kami pun terakhir bertemu hanya ketika hari pernikahannya.
Ah, maafkan beyb~
Tapi syukurlah bisa memberikan restu secara langsung di hari pernikahannya..
Saya dan dia dipersatukan dalam organisasi legislatif fakultas.
Organisasi yang membuat saya juga bertemu dengan suami.
Membaca kembali bundel blog dari sahabat saya itu membawa saya ke masa-masa itu kembali...
Ah..
Saya pun membacanya perlahan.
Lamat-lamat saya menemukan kalimat demi kalimat yang menggambarkan bagaimana persepsi saya terhadap suami saya...
"Saya menemukan kakak kelas yang unik...
Dia tidak mau berteman....
Dia bilang usianya tidak lama lagi..."
Kalimat itu dengan jelas tertera menggambarkan suami saya.
:')
Ah,
Ah, kini saya tidak tahan untuk mengkonfirmasinya kepada lelaki itu.
Lelaki yang kini menjadi suami saya.
Suami selama 7 tahun pernikahan ini.
"Apa maksudmu Aa dengan tidak mau berteman waktu itu?
Dan kalimat usiamu tidaklah lama.."
Yang ditanya hanya tersenyum.
Lalu saya sadar itu sudah 11 tahun berlalu.
Saya memeluknya erat-erat.
Lama.
Saya memeluknya lama.
Saya hanya ingin tau bahwa saya bahagia dia tetap ada di sini.
Dia memiliki usia (hopefully) panjang, setidaknya sampai sekarang.
Dan saya bersyukur bisa mendobrak tembok pertahanannya.
Dan bukan sekedar menjadi teman, tetapi teman hidup.
Kini membaca bundel blog saya itu memang membawa aneka rasa sejujurnya...
Salah satunya rasa betapa misteriusnya takdir...
Misterius tetapi indah...
Saya terhenyak berkali-kali membaca betapa saya menuliskan sosok suami dengan kalimat-kalimat semacam ini
"Dia, kakak kelas yang unik sekali... Dia seolah merasa tidak ada orang yang mencintai dia.. Dan tidak ada yang bisa membahagiakan dia... Dia tertutup, dan sepertinya akan selamanya begitu"
:')
Ah.
HATI SAYA TRENYUH, SODARA-SODARA~
HUKSSS.
Saya bersyukur bisa membersamai lelaki itu dan menikahinya..
Saya bersyukur dan paham bahwa sayalah yang akhirnya membutuhkan dia, bukan sebaliknya...
Saya terharu atas tetakdir Allah yang demikian indah...
Juga persepsi indah dari seorang Dea Adhicita 19 tahun kepada Jati Nantiasa Ahmad 21 tahun...
Saya terharuuu~
Huhuhuhu
Di usia saya yang kini 30 tahun dan suami yang menginjak 32 tahun, rasanya membaca kembali bundel blog saya seperti menemukan harta yang sangat-sangat berharga..
Betapa saya, dia, kami berdua berkembang bersama-sama menjadi lebih kuat...
Menjadi lebih baik lagi karena bersama-sama...
Dan saya seolah ingin mengatakan kepada Dea Adhicita 19 tahun itu,
"Kakak kelas itu, si kakak kelas unik itu membutuhkan kamu dan kamu pun membutuhkan dia... Takdirmu adalah dia. Takdirnya adalah kamu...Kamu adalah penyelamatnya dan dia adalah penyelamatmu"
:')
4 Tanggapan untuk "Bundel Blog"
Barakallahu fiikum untuk kak Dea dan suami.
Semoga langgeng hingga jannah.
Aamiin~
Wahh jadi nostagia pas baca-baca ya..
Semoga bahagia dan langgeng terus sama suami
Wah, jadi auto-meluk suami juga nih Dey,, jadi semakin bersyukur ya, dianugrahi Allah pasangan hidup yg pas, sesuai banget dg kita, ngertiin n nerima kita apa adanya. Alhamdulillah, bersyukur terus gak abis². Thanks for share ya Dey
Ya ampun mba-mba klip kesayangankuh maaci yah udah mampir dan komen, hihihihihi
:**
Posting Komentar