ehem ehem,, …

ada yang bilang waktu di dunia sebenernya sangatlah singkat. Bisa dikatakan qta berada di dunia hanyalah sekedipan mata saja. Bener banget, saya ngerasain betul kebenaran kata-kata itu.

Hari ini yang di tanggalan tercantum 16 November datang lagi.

Sebetulnya bagi seorang muslim yang baik setiap hari adalah spesial dan bermakna karena dunia ini adalah ladang tempat qta menanam amal setiap harinya.

Tapi kalau hari ini saya merasa sedikit aneh dan janggal.

Bukan,bukan,,bukan tentang danus. Benar-benar tentang hari ini saja. Saya tidak tau pasti kebenarannya tapi yang saya tau tanggal 16 November adalah hari kelahiran saya. Setiap tahun, saya selalu merasa berbahagia setiap menuju bulan November.

Saya benar-benar bahagia pada tanggal 16 November itu.

Saya teringat satu kenangan saat saya kelas lima SD. Tanggal 16 November pada tahun itu saya merayakan ulang tahun yang ke-10. Ketika tengah berada di dalam kelas, saya tiba-tiba saja ingin melihat tanggal 16 November itu.

Dan tau apa yang saya lakukan??

Saya menuju walikelas saya yang tengah mengajar. Saya meminta izin untuk pergi ke toilet sekolah.

Saat diizinkan,saya pun keluar kelas dan setengah berlari menyusuri tiap-tiap kelas sambil melihat sudut kanan papan tulis kapur.

16 November..

: )

Tanggal 16 November itu datang lagi. Kini di tahun pertama saya di psikologi. Sedikit berbeda, saya tidak sesenang dulu lagi dalam menyambutnya.

Entah karena ada hikmah yang dipelajari atau karena beban yang menggayut. Tapi, saya percaya akan satu hal.

Saya diberi satu kesempatan lagi untuk menjadi hambaNya. Untuk hidup dan mengejar mimpi-mimpi saya. Untuk membaktikan diri saya pada kedua orang tua yang sangat saya cintai. Untuk menulis tentang sesuatu disini.

Ya, karena saya telah menemui sisi berbeda tanggal 16 November.

Pagi hari 16 November 2007,05.27 am, Teteh (kaka perempuan saya –red) menanyakan perasaan saya menyambut 16 November itu. Saya tertegun. Ternyata saya tidak lebih bahagia dari hari-hari biasanya.

Saat mendengar hal itu, teteh cuma tersenyum dan bilang memang,, semakin taun, kamu bukannya berbahagia menghadapi hari lahir mu, melainkan bersedih

Sebab usia yang terkikis.. tidak pernah bisa kembali lagi.

(sebuah refleksi di 16 November ini,saat jam pasir menunjuk angka 18)

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk " "

Comment