Teman saya pernah menanyakan pada saya tentang kabar yang kemudian saya jawab, "saya sedang asyik nih dengan kepanitiaan X,,biasa,,totalitas!". Teman saya demi mendengar jawaban itu kemudian bilang, "jangan cuma di kepanitiaan doing dong totalitasnya,,de,,di akademis juga!"
Waah,,kalo bisa ada bunyinya,,pastilah bunyinya jleb jleb jleb,,hehehe,,maksudnya dalem gituu. Tapi kalo dipahami lagi, itulah yang harus jadi introspeksi saya khususnya dan orang-orang yang berkecimpung di dunia organisasi pada umumnya..
Kadang kali,,(sering malah),orang2 yg sibuk organisasi melupakan akademis mereka. Tidak semuanya memang, tapi kalo dihitung-hitung,orang yang bisa totalitas di organisasi dan akademis lebih sedikit daripada yang tidak..
Totalitas. Yap, kata2 itu yang semakin sering saya denger di kampus psikologi ui. Ga tau deh kenapa tu kata bisa populer banget. Mungkin karena kampus ini menjadi barometer pergerakan kampus2 seluruh Indonesia kali ya??halah..
Tapi kalo diliat2 emang sebagai seorang muslim, qta wajib melakukan segala sesuatu dengan professional, fokus, dan itulah makna totalitas yang saya pahami..
Totalitas bagi saya adalah kewajiban yang harusnya tidak terbagi2. Artinya orang yang total di organisasi juga bisa total di akademis dan total di keluarga..
Tapi setelah saya menjalani sendiri kehidupan di kampus lengkap dengan pernak-pernik organisasinya, saya jadi ngerasain sendiri..gimana pusing dan ga bisa bagi waktunya saya,v,v
Huff,,
Padahal saya baru semester dua.. Baru 1,5 bulan jadi MPM.. Udah kerasa banget timpangnya totalitas saya..
Totalitas,..
duuh,
Allah,,jadikan saya orang-orang yang bisa total di setiap sisi kehidupan saya. Ya dea sebagai hamba-Mu,,sebagai anaknya mamah,,,sebagai ade’nya t’dika,sebagai alumni smp 3,,sebagai alumni smansa,,sebagai mahasiswi psikologi ui,,sebagai sekum MPM,,sebagai tetangga di Cikumpa No.86 RT 04/09 (lengkap amat),,dan sebagai2 yg lain..
" Thanks to Erika.. ^^ "
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Totalitas lalu apa??"
Posting Komentar