aku mencintai mereka, ya, sungguh, cinta ini bertumbuh

Saya mencintai kalian, sungguh.

Hidup-hidupan (lawan dari mati-matian,,hehehe). Saya mencintai kalian, maksa?iyah.

Tapi tidak pernah menyurutkan langkah-langkah saya.

Saya mencintai mereka. Mentee-mentee kelas sepuluh lima di SMANSA Depok. Saya mencintai kalian, pasti. Karena cinta itu saya yang menumbuhkannya. Dan telah menjelma dalam cawan hati.

Saya mencintai kalian. Saya mencintai saat-saat menjadi mentor bagi kalian, sungguh. Itu pun kalo boleh. Tapi, sungguh, cinta ini begitu sulit. Karena cinta ini saya yang menumbuhkannya.

Kenapa?

Karena senyum kalian di tiap-tiap Jumat siang kala mentoring. Karena wajah-wajah manis kalian yang selalu menyimak dengan kantuk terbayang di pelupuk mata.


Tak apa, sayang. Sungguh, tak apa.


Kalian berhak untuk mengantuk dan berhak pula untuk tidak mendengarkan.

Tapi, sungguh, saya mencintai kalian, karena kalian yang menunggu setia di dalam kelas. Duduk dalam lingkaran rapih. Kadang wajah kalian bahagia kadang tidak. Tapi tidak apa, sayang.

Karena saya mencintai kalian, iya.

Karena bertemu kalian adalah ramuan kebahagiaan seorang saya. Percayalah. Jumat itu puncak lelah, sayang.

Maka Jumat setelah Psikologi Pemberi Bantuan adalah UJIAN bagi cinta kita. Maka Jumat sebelum Psikologi Politik adalah caraku mencintai kalian.


Untuk tersenyum. Masuk ke dalam kelas dan merajut cinta kita, cinta padaNya. Bersama-sama larut dalam mentoring. Belajar sedikit hal dari keindahan agama kita, Islam.

Oh, sayang. Sesungguhnya kita tidak jauh berbeda. Kita sama-sama belajar mencintaiNya melebihi apapun. Maka izinkan, cinta pada kalian terus bertumbuh setiap Jumat sebelum Psikologi Pemberi Bantuan dan sebelum Psikologi Politik..


-biarkan semuanya menjadi bukti cinta padaNya, dey-

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "aku mencintai mereka, ya, sungguh, cinta ini bertumbuh"

Comment