Untuk kakakku
Perempuan itu cuma punya satu hati, teh.
Dan hanya satu nama
Begitu kan?
Perempuan itu lembut
Tapi dia harus juga cerdas, teh.
Karena ia adalah mentari bagi sekitarnya
Karena ia adalah sumber bagi daya bagi disekitarnya
Maka,
Perempuan itu harus bijak
Bukan tidak boleh terlalu baik
Karena baik tidak pernah menganal kata terlalu
Perempuan
Adalah seperti asal muasal katanya
Per-empu-an
Empu
Pemilik
Kecerdasan
Keluwesan
Kebijakan
Untuk melihat masa depan
Bukan hanya masa kini
Meskipun masa depan masih gulita
Namun kita lah pemegang obornya
Perempuan selalu kalah dalam soal ini, iya kan teh?
Tapi kita selalu kuat
Dan kamu juga aku
Maka,
Perempuan itu sesak tapi kuat.
Berbagi saja terus denganku di sini
Karena sedihmu dan bahagiamu adalah hidupku
Mungkin tak kau sadari
Tapi akulah yang paling bersedih, teh.
Perempuan itu tegak memandang sekeliling
Tersenyum sekilas pada masa lalu
Tak apa.
Yakin pada diri wajar-wajar saja
Tapi menutup diri dari tabiat orang lain adalah tidak benar
Maka,
Percaya saja adaku, teh.
Adikmu,
Yang senantiasa mencintaimu
Dengan segenap arti cinta itu.
Dea Adhicita.
Belum ada tanggapan untuk "untuk kakakku, . Teh, perempuan itu..."
Posting Komentar