Terinspirasi
dari obrolan di grup grakor dan literasi (mereka sedang membicarakan sebuah
drakor yang baru saja tamat yaitu Hospital Playlist), saya jadi berkelana ke
masa muda. Masa dimana persahabatan saya paling berkesan dan berpengaruh
sepanjang masa.
Aiihhhh,
wkwkwk.
Btw, saya
jadi kepingin nonton Hospital Playlist jadinya, apalagi grup drakor dan
literasi berencana menjadikan drama ini sebagai challenge berikutnya : membuat
review tentangnya bersama-sama.
Uhuy! Seru banget
kaaan.
Konon,
Hospital Playlist ini bercerita tentang persahabatan yang terjalin selama 20
tahun, ditambah bumbu cerita soal medis dan soal musikalitas di antara mereka.
Woooow.
Seems interesting, bukaaaan?
Saya
sendiri jadi terkenang persahabatan saya sendiri. Buat saya, di usia menjelang
31 tahun begini, kalau ditanya soal persahabatan, maka yang terkenang ya hanya
satu:
SAHABAT-SAHABAT
MPK OSIS
Uwuwuwuwuwu~~~~~
Mereka itu
adalah bintang-bintang di kehidupan remaja saya, asli deh! Gara-gara bersahabat
dengan mereka, beratnya jadi pengurus MPK OSIS jadi ga berasa! Uhuy, wkwkwk.
Kalau
katanya di Hospital Playlist, persahabatan mereka berlangsung selama 20 tahun,
maka persahabatan saya dengan sahabat-sahabat saya masih belum selama itu sih.
Kami
bertemu di kelas 1 SMA, 15 tahun rata-rata usia kami saat itu. Dan kini usia
kami rata-rata 30 tahun (ada yang sudah 31).
Jadi total
sudah 15 tahun persahabatan ini berlangsung. Ih, ga berasa ya…
:’)
Mereka-mereka
itu adalah sahabat yang sampai hari ini masih saya sayangi, setulus-tulusnya,
sampai kadang-kadang bikin suami rada sirik, wkwk.
“Si Neng
Dea, kalau urusan MPK OSIS, walau badai menghadang, juga tetep didatengin”
Cemburu niye,
ahahahaha.
Konon di
Hospital Playlist ada bumbu-bumbu romantisme di antara para sahabat ini (w sotoy
amat ye padahal w nonton jg blom guys, hahahaha)
Bagaimanakah
dengan saya dan para sahabat-sahabat di MPK OSIS iniii?
Apakah ada
yang seperti Song Hwa dan Ik Juuuun????
#zoomIn
#zoomOut
*alaSinetronIndosiar
>,<
Sebetulnya
kalau dipikir-pikir, persahabatan lawan jenis itu memang GA MUNGKIN sih yaaa ga
ada perasaan sama sekali.
Ya ngana
pikir aja sendiri.
Kita
bersahabat, kita care sama orang lain, kita benar-benar mempedulikan dia lahir
batin dunia akhirat, ya ga mungkin bersih-bersih amat dari perasaan cinta.
Ihir~
Kan, rasa
cinta berawal dari kepedulian. Betul, tidak? ;’p
Kalau kata
obrolan di grup drakor dan literasi sih : “GA ENAK KALAU ADA YANG SUKA DI
ANTARA SAHABATAN, KARENA MEREKA BERDUA PASTI SUKA MOJOK BERDUA, MISAH DARI YANG
LAIN, WKWK”
Jadi inget,
pas SMA dulu, di antara kami memang suka ada yang setengah mojok (memisahkan
diri tapi ga mojok-mojok amat). Tapi bukan dalam rangka menyalurkan hasrat
percintaan atau apalah-apalah.
Justru
biasanya itu berdua pasti kombinasinya begini:
-
1
orang cewe atau cowo lagi curhat kepada lawan jenis
-
Salah
satu dari mereka menyimpan asa lebih dari sahabat tapi tak sempat mengungkapkan
rasa
MOHON MAAF,
BU DEA, APAKAH ANDA SALAH SATUNYA?
JANGAN
NGEGAS DONG ANDA
Wkwkwkwkwk
>,<
Yang
terkenang sih malah iya seperti itu kalau di lingkaran persahabatan MPK OSIS
saya ini. Ada yang mencurhatkan lawan jenis kesukaannya kepada sahabat lawan
jenisnya.
Duh,
complicated emang ye Sis, ahahahaha.
Makanya
emang bersahabat lawan jenis ini menyenangkan tapi banyak juga sih trap-nya
Kita
dituntut kudu luwes, fleksibel, TAPI YA GIMANA HATI GA BISA DIBOHONGI KAN
PEMIRSAHHH
#NangisdiPojokan
>,<
Ahahaha
segitunya amat yaaa~
Btw,
sebelum pandemi, saya sama sahabat-sahabat MPK OSIS yang se-Depok masih sering
ketemuan lho. Bikin pengajian tiga bulanan gitu, kami berkumpul, berjumpa bawa
pasangan masing-masing.
Ehemm.
Apa ehem-ehem?
Apakah ada
yang dari sahabat tumbuh jadi cinlok?
Seangkatan kami
mah tidak, sama adek kelas noh ada, wkwkwk. Tapi saya selalu bersyukuuur bisa
bertemu sama mereka, para sahabat-sahabat saya ini.
Sekarang
udah pada sukses mereka-mereka tuh.
Ada yang
jadi dokter syaraf, dokter anak, dokter bedah, banker handal, manajer handal,
dirut penerbitan, e-learning specialist handal, ibu rumah tangga handal,
Ah,
pokoknya selalu membahagiakan tiap ketemu mereka tuh. Huhuhuhu, sayang aja pandemi
menyerang.
Biasanya
tiap bulan Ramadan kami selalu bikin acara berbuka puasa bersama….
Tahun lalu
kami mengadakannya di rumah salah seorang dari kami, lokasinya di Cibubur,
sebuah jalur perbatasan 3 kota.
Depok,
Bogor, dan Bekasi, wkwkwk.
Salah
seorang sahabat saya yang paling terdekat dengan saya di antara mereka semua
menawarkan untuk berangkat bersama dengan mobilnya.
Tentu saya
iyakan! Hahahaha. Rejeki jangan ditolak kaaan. Berangkat lah kami berdelapan
waktu itu. Saya, si sahabat saya, sahabat saya lain, sahabat saya lainnya (plus
bayinya), suami saya, dan kedua anak saya.
Ih, rame
pisan, kaya pulang kampung ye, Sis >,< Tapi ya gimana, emang sahabat rasa
keluarga kami tuh. Huhuhuhu.
Saya ingat
betul, pulang dari acara itu, anak kedua saya pup, jadilah si sahabat saya
pemilik dan penyetir mobil, cari-cari SPBU supaya saya bisa ke toiletnya untuk
menceboki anak saya dulu.
Uh,
pokoknya terbaik sedunia akhirat mereka-mereka tuh
:’)
Saya sayang
mereka, dan saya mendoakan mereka sehat lahir batin, terjaga dari marabahaya
dan selalu dalam perlindungan Allah SWT dimanapun mereka berada (Ada yang di
luar kota dan luar negeri kan)
Ah, jadi
bersemangat nih untuk nonton Hospital Playlist. Palingan entar saya makin
terkenang akan para sahabat saya sehabis menontonnnya.
Btw, sudah pada
nonton Hospital Playlist, belummm?
Yuk nonton biar teringat para sahabat tersayaanggggg....
Belum ada tanggapan untuk "Para Sahabat Saya (Efek HOSPITAL PLAYLIST)"
Posting Komentar