Dislokasi Lutut! Wadaww, itu subhanallah sekali rasanya
pemirsahhh. Ini sebenarnya penyakit lama yang sudah aku alami sejak remaja.
Kalau tidak salah, aku mulai mengalami dislokasi lutut
sejak duduk di bangku SMP. Saat itu aku sedang bercanda dengan teman-teman di
kelas.
Dari posisi berdiri ke duduk, aku salah memijakkan kaki
sehingga lututku pun dislokasi alias bergeser.
Ya Allah, itu sakitnya…. Yang baca aja ngilu, kan? Apalagi
yang mengalami coba, hihihi.
Nah, aku mengalami kembali dislokasi lutut beberapa waktu
yang lalu. Sudah mulai pandemi dan anjuran stay at home sudah digalakkan.
Kebayang dong, ribetnya dirikuhhh. I mean tanpa dislokasi lutut
aja hidup aing udah ribet dan super nelongso. Eh ditambah dislokasi lutut.
HUHUHUHU
Itu adalah the worst injuries bangedhh. Masalahnya aku lagi
harus mobile banget dong ya. Kan bapak suami WFH-nya bukan kaleng-kaleng.
Dia bisa concall sama bosnya 5x dalam sehari.
Pokoknya WFH super serius. Jadilah aku yang meng-handle dua
anak lelaki yang allahuakbarrr bikin nyeri cangkeng lah pokona mah mereka minta lari-larian melulu, wkwkwk
Nah, gimana dong pas dislokasi lutut begitu?
>,<
Pertama, konsul ke kakakku yang berprofesi sebagai
perawat. Menurut beliau, kalau aku masih bisa mobilisasi alias bergerak,
berarti tidak perlu ke RS.
Bisa mobilisasi ga? Bisa sih bisa. Tapi superrr lambat kaya
siput. Nyeri sekujur lutut, baik lutut bagian depan maupun bagian belakang udah
kaya nyeri pembukaan mau lahiran.
HUHUHUHU
Terusaku minta doa aja sama kawan-kawanku yang cantik dan sholeha-sholeha, kan kita ga tau
doa siapa yang cepet dikabulkannya, betul gak, Sist?
Aku bilang,
“Kawan-kawan, aku dislokasi lutut nih. Nyerinya
ampun-ampunan. Bisa digerakkin sih tapi super sakit. Minta doanya ya kawan
supaya speedy recovery-nya super super speedy, karena dua bocil ga ada yang
handle kalau bukan diriku”
Salah seorang kawan menyarankanku untuk membalurkan Hot
In Cream, sebuah krim panas yang ternyata daku salah membelinya, wakakaka.
Kawanku tuh menyarankan yang tipe buat nyeri sendi. Eh, diriku
malah beli yang biasa yang berwarna putih itu. Dasar dodol!
Eh, tapi alhamdulilaaaah, lututku langsung mendingan lho…
Secara berangsur-angsur lututku pun membaik.
Biasanya memakan waktu hingga 7 hari, alhamdulillah di hari
ke-3 lututku sudah bisa dipake lari-lari ngejar anak buat mandi.
Huft~
Kedua anak diriku tuh ya, pssst, sini aku kasih tau,
sini-sini! Mereka-mereka ga mau mandi kalau belum dikejar 10 putaran!
ALLAHUUAKBAAR
#sakitpinggang
#sakitlutut
Yah, jadi inget kan sebuah cerita, bahwa semua sakit, hal-hal
ga enak, sebenernya itu penggugur dosa-dosa kita.
Jadi, konon kalau kita mengalami rasa kebingungan, sakit,
semua yang tidak enak-enak deh pokoknya, itu akan mengugurkan dosa-dosa kita.
Ah, masa sih?
Iya, beneran.
Makanya jadi inget juga nih, kalau selain sakit, ada lagi
hal yang bisa mengugurkan dosa-dosa kita, salah satunya adalah sodaqoh..
:’)
Sodaqoh disebut oleh para ulama sebagai penghapus dosa,
penolak bala, dan pemadam kemaksiatan.
MASYA ALLAH~~~~~
Kebetulan banget nih, aku lagi jadi relawan zakat di ZAKAT
SUKSES cabang AISI kota Depok.
Sodaqoh kalian disalurinnya ke aku aja, oke?
Cukup transfer ke BNI Syariah 044-3481-010 A.n. Yayasan
Zakat Sukses Cabang AISI, kalian sudah menghapus sebagian dosa, menolak bala
dan memadamkan kemaksiatan…
SUBHANALLAH~~~~
Sodaqohnya berapa, De?
Berapa aja dong boleh~ abis sodaqoh, konfirmasi ke aku ya via WhatsApp, okey?
Biar bisa terjaga validitas dan akuntabilitasnya gitu sodaqohnya, Sistur. Oke oke oke? ;)
KUTUNGGU SODAQOHMU YA KAWAN-KAWAN!
AYOLAH, SODAQOH #SEKARANGAJA!
BNI Syariah 044-3481-010 A.n. Yayasan Zakat Sukses Cabang AISI,
Belum ada tanggapan untuk "Saat Lututmu Bergeser, OUCH!!"
Posting Komentar