Menurut saya, ada kalanya dimana kita bisa melihat bahwa kita punya persepsi yang aneh tentang dunia yang kita tempati saat ini. Saya menyebutnya, masa-masa pelik. Masa dimana air mata dapat tumpah bila tidak sedang ngapa-ngapain. Mungkin bahasa lebih sederhananya adalah saat kita memiliki masalah.
Saya yakin, setiap dari kita pernah dan sedang memiliki masalah. Apapun itu. Kerap kali, masalah itu membebat dan terus melilit kita hingga kita menjadi sulit bernafas bahkan, entahlah. Namun, masalah ternyata tidak bisa diselesaikan oleh orang lain. Masalah HANYA bisa diselesaikan oleh diri kita sendiri.
Bagi saya, berdasarkan mata kuliah Psikologi Pemberian Bantuan (yang bertujuan agar mahasiswa Psikologi dapat memberikan bantuan psikologis bagi orang lain dan diri sendiri), cara mengatasi masalah yang efektif adalah NORMALISASI. Hmm,,,, bagaimanakah itu????
Secara umum, NORMALISASI adalah upaya tetap menjalani kehidupan dengan ritme normal seberat apapun masalah yang menimpa. Contohnya, seorang ibu korban tsunami NAD tetap memasak bagi anak-anaknya walaupun rumah mereka beserta seluruh harta ludes disapu air bah. Atau anak-anak korban gempa Yogyakarta yang terus bersekolah walaupun mereka masih mengalami shock akibat gempa tersebut.
Dalam Islam, ternyata terdapat ayat mengenai NORMALISASI ini. Coba kita buka Al-Qur’an yang luarbiasa itu. Terdapat sebuah ayat yang berbunyi kurang-lebih seperti ini, “dan berangkalah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau merasa berat……”
Yesss.. Ternyata Islam menunjukkan syamil dan kamil-nya. NORMALISASI yang saya peroleh di bangku kuliah ternyata telah ada sejak 14 abad lalu.
Maka, saya pun berusaha sebisa saya untuk menjalankan NORMALISASI ini. Tidak menyerah, sekeras mungkin berusaha menjalani ritme kehidupan normal. Dan subhanallah! Saya selalu mendapat feedback positif berupa mood yang naik setelah menjalani kehidupan normal saya, seberat apapun masalahnya.
Jadi, untuk kalian yang sedang sedih, gundah, gulana, atau resah tentang masalah apapun, NORMALISASI akan membanu kalian. Jangan pernah menyerah. Allah SWT punya rahasia indah, yakinlah.
-tentang sebuah Jumat perjuangan buat seorang Dea Adhicita-
2 Tanggapan untuk "Mengharapkan hujan larutkan nyanyian malamku"
hoo.. gw abru tau kalo itu ada istilahnya: normalisasi.
jadi selama ini apa yg gw lakuin tu namanya normalisasi ya.. gw taunya itu adalah "jalan terus" heheheh
itu kan lagunya peterpan!!!
mengharapkan hujan larutkan nyanyian malam ku...akan kah ku rasaaa,,,
membasuhkan embun lepaskan nyanyian malam ku
kayak gitu kan??
Posting Komentar